YTMHA : Bab 7

1.9K 205 98
                                    

Rasa suka terhadap seseorang tidak butuh alasan khusus.
-Melvin-

MELVIN baru kali ini melihat Krystal dalam mode serius, biasanya gadis itu hanya menunjukkan rasa kekesalan kepadanya. Namun, ia tak merasa terintimidasi sama sekali justru cowok itu semakin gemas dengan kelakuan gadis yang kini duduk di hadapannya dan sedang menunggu jawaban darinya.

"Kamu mau mengenal aku lebih dekat? Oke, memang itu yang ku mau." Lagi-lagi Melvin menampilkan senyuman mautnya membuat gadis itu semakin memberengut. Krystal memukul-mukul tangannya ke atas meja sebagai bentuk kekesalan, namun aksinya tak bertahan lama sebab Melvin meraih tangan gadis itu. "Hei Krystal, kamu denger ya. Mungkin aku belum cinta sama kamu, tapi bisa kupastikan kalau aku udah tertarik sama kamu. Apa rasa suka terhadap seseorang butuh alasan khusus, nggak kan?" Netra hitam itu masih memandang tajam gadis berambut panjang itu yang malam ini dikucir kuda.

Krystal menyelami pikirannya, seolah kata-kata Melvin barusan adalah hal yang perlu diingat. Tapi cowok itu ada benarnya juga, rasa suka terhadap seseorang memang tidak butuh alasan khusus. Dan Krystal juga pernah merasakannya untuk seseorang.


"Kalau kamu merasa belum kenal sama aku. Ayo, kita mengenal lebih dekat lagi!" Krystal masih terdiam, sorot matanya menatap ke depan. Entah ia memperhatikan Melvin atau sedang berdebat dengan pikirannya sendiri. "Aku yakin hidup kamu akan penuh warna saat bersamaku," tambahnya. Krystal mengerjapkan matanya berkali-kali untuk memahami ucapan cowok itu.

"Kenapa harus aku sih," cicit Krystal akhirnya kembali membuka suara.

"Balik lagi ke poin pertama cantik, rasa suka itu nggak butuh alasan khusus. Jadi kamu jangan tanya kenapa," kata Melvin masih betah memandang wajah Krystal dari dekat. Ia paling suka melihat bulu mata Krystal yang lentik, menurutnya bagian itu menambah sisi manis tersendiri bagi Krystal.

"Terus apa mau kamu sebenarnya?"

"Kasih aku kesempatan untuk mengejar kamu, aku akan membuatmu merasakan kebahagiaan yang tidak ada duanya di dunia ini." Melvin masih menggenggam tangan gadis itu, namun tak lama Krystal menepisnya.

"Aku nggak tau ah," sahut Krystal bingung.

"Nggak usah terburu-buru cukup mengalir aja, sama kayak kita kenalan pada umumnya." Kali ini Melvin serius ketika mengatakannya. 

Krystal tak melihat ada kebohongan maupun sikap pura-pura dari cowok itu. Lalu apa ia harus percaya begitu saja? Kembali mengingat perkataan Melvin, Krystal jadi geli sendiri mendengarnya. Sebab kata-kata Melvin, seolah menandakan kalau mereka berdua sedang terikat dalam sebuah hubungan khusus.

"Yaudah kalau mau temenan ya temenan aja, aku juga nggak pilih-pilih kalau mau berteman." Krystal pindah ke sofa seberang menghindari cowok itu. "Jadi kamu nggak usah ngomong kemana-mana dan lebay kayak tadi!"

"Kamu itu bikin aku tambah gemes tau, aku udah serius begini malah dikatain lebay." Melvin kembali menyahut.

Tiga puluh menit berlalu, Krystal mendengarkan cerita Melvin dalam hening. Mulai dari cerita masa kuliah sampai teman-teman di bandnya sudah Melvin sampaikan. Krystal tidak menyangka kalau cowok itu senang sekali berbicara, seolah tenaganya tidak akan pernah habis ketika digunakan untuk bercerita. Gadis itu hanya menyahut sesekali itupun kalau ditanya. Selebihnya Krystal hanya diam, matanya tak tahan lagi menahan rasa kantuk yang mendera.

You Took My Heart AwayOnde histórias criam vida. Descubra agora