Sudana Bagian 7

26K 517 27
                                    

Pagi itu seperti biasa Pak Sudana pulang dan segera masuk ke dalam pavilion. Dilihatnya Yoga sedang duduk dan memakai sepatu.

"Bukannya libur hari ini? Mau kemana pagi-pagi?"

"Selamat pagi, Pak. Ada janji mau bantuin teman sebelum ke kantor."

Pak Sudana kemudian mengangguk.

"Dimas masih tidur?"

"Sepertinya masih, Pak. Saya berangkat dulu."

"Hati-hati. Jangan lupa pagar depan dikunci yaa."

Yoga kemudian keluar dari pavilion lalu berjalan ke arah motornya. Dituntunnya motor tersebut sampai di depan pintu gerbang. Sekilas dilihatnya rumah utama, Yoga merasa seperti ada orang yang baru saja menyingkapkan kembali tirai yang menutup jendela depan rumah utama.

'Itu kan rumah kosong? Emang ada orang yang tinggal? Atau mungkin yang punya datang tapi ngga kasih tau Pak Sudana kali yaa.' Demikian pikirnya. Setelah itu ia membuka gerbang, menuntun kembali motornya keluar dari gerbang dan setelah mengunci gerbang, Yoga pun kemudian menyalakan motornya dan pergi.

Pak Sudana setelah mengunci pintu depan lalu membuka sepatunya, setelah itu dia masuk ke dalam kamar tidur. Dilihatnya Dimas masih tidur berselimut. Dimatikannya AC kamar tidur setelah itu Pak Sudana membuka baju seragamnya semua tinggal bercelana dalam lalu masuk ke dalam selimut. Dipeluknya Dimas dari belakang. Dimas terbangun, lalu membalikkan badannya hingga berhadapan dengan Pak Sudana.

"Selamat pagi bini abang."

"Eh, bang, pagi."

"Nyenyak banget tidurnya."

Dimas tersenyum lalu dikecupnya bibir Pak Sudana.

"Masih mau tidur?"

"Sebentar lagi, bang, ngantuk banget rasanya."

"Ya udah tidur lagi. Mau abang bangunin?"

"Enggak usah, bang."

Pak Sudana kemudian menarik kepala Dimas dan menaruh didadanya, setelah itu menarik selimut. Dimas kemudian tertidur kembali.

Sejam kemudian Dimas bangun, menyibakkan selimut perlahan setelah itu diselimutkannya kembali Pak Sudana, Dimas bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Setelah selesai mandi dan berdandan rapi untuk berangkat kerja, Dimas kemudian keluar kamar tidur dan membuatkan segelas kopi untuk Pak Sudana. Lalu dia keluar Pavilion. Dimas membuka pintu gerbang setelah sebelumnya membuka kunci gembok yang tadi telah dikunci oleh Yoga. Lalu ia memundurkan mobilnya, mengeluarkannya dari halaman pavilion dan setelah itu kembali mengunci pintu gerbang. Dimas tidak menyadari bahwa gerak geriknya diperhatikan oleh seseorang dari dalam rumah utama.

Beberapa saat setelah Dimas meninggalkan pavilion, Pak Sudana bangun, hanya dengan memakai boxer dan kemudian memakai jaket, dia keluar dari pavilion dan masuk ke rumah utama. Dia bergegas menuju ke kamar utama di rumah utama itu. Dilihatnya ditempat tidur itu orang yang memakai topi sedang memainkan telepon tangannya sambil berbaring dan tak mengenakan pakaian. Telanjang.

Pak Sudana merebahkan dirinya disamping orang tersebut setelah sebelumnya ia membuka jaket dan celana boxernya.

"Bang, sampai kapan mau begini? Abang ngga kasian sama gue?"

"Hmm .. "

Pak Sudana memejamkan matanya.

"Kan gue udah bilang lo mau ngapain gue terserah tapi gue tetap ngga bisa."

Orang tersebut kemudian menarik napas panjang. Menaruh telepon tangannya lalu merebahkan kepalanya di dada Pak Sudana, sambil tangannya memegang kontol Pak Sudana. Dikocoknya kontol itu perlahan. Tak ada reaksi.

SUDANAWhere stories live. Discover now