Sudana Bagian 12

23.7K 527 62
                                    

Jam menunjukkan pukul 1 dini hari. Dimas yang sedari tadi asyik mengerjakan pekerjaan pekerjaan kantornya yang dibawanya pulang lalu menutup laptopnya. Akhirnya laporan yang diminta sudah selesai dan sudah diperiksa ulang, tinggal besok minta persetujuan board of director sebelum kemudian dipresentasikan.

Ia lalu keluar kamar, tak ada tanda-tanda apa pun. Lalu ia berjalan ke ruang tamu, dilihatnya Yoga sedang tiduran di sofa ruang tamu dengan kedua tangannya menjadi bantal dan dia tidak menggunakan sehelai pakaian pun. Dimas tersenyum. Lalu didekatinya Yoga setelah itu ia menunduk bermaksud untuk mencium kening Yoga. Tiba-tiba mata Yoga terbuka dan tersenyum, lalu dikecupnya bibir Dimas oleh Yoga. Dimas terkejut.

"Aduh, Mas Yog, kirain udah tidur."

"Udah sih, tadi aku tidur bentar, eh lebih tepatnya ketiduran. Tapi nyenyak banget."

Yoga kemudian bangkit dari tidurnya dan kemudian duduk. Dipegangnya kedua tangan Dimas yang masih dalam posisi berdiri. Lalu diarahkannya kedua tangan tersebut ke dadanya. Dimas kemudian meraba kedua putingnya Yoga dan mengelus elus area sekitarnya.

Yoga mulai mendesah desah. Matanya terpejam, tampak dia menikmati elusan tangan Dimas. Kontolnya mulai berdiri. Tegak.

Dimas kemudian menghentikan gerakannya. Yoga membuka matanya dan pandangannya bertanya kenapa Dimas melakukan itu.

Dimas kemudian membuka bajunya, menurunkan celana boxer yang dipakainya setelah itu dia berlutut didepan Yoga yang sedang duduk. Diremasnya kontol Yoga perlahan, dikocoknya dengan lembut setelah itu ia memasukkan kontol Yoga kedalam mulutnya.

"Eeeeuuuhh beeeeebbhhh haaannjiinggg bangsaattthhh ... Aaahhh ... Kenyootth njiiinggg .. yang daleeemmm ... Aaahh .. "

Dimas kemudian memaju mundurkan mulutnya yang sedang berada di kontolnya Yoga. Yoga terus mengerang-erang kenikmatan.

"Ssshh .. Aaahhh ... Aaahh .. Beeebbbhh .. Udaaahh beeebhhh .. Aahh anjiinggghh iinnii udaaah di ujuuunggghh ... Aaarrrgghh ... "

Kontol Yoga semakin mengeras tegang dan tak lama kemudian menyemburkan air maninya di mulut Dimas yang terus mengisap dan menelan air mani tersebut.

"Arrggghhh ... Setaaaaannnnhhh .. Keluaarrrhh beeeebbhhh ... Heeeuuhhh ... Aaarrrggghhhhh ... "

Dimas kemudian menengadah dan memandang wajah Yoga sambil tersenyum.

"Apaan sih beb senyum-senyum? Bikin pusing kamu tuh tau?"

"Kok bikin pusing, Mas Yog? Emang aku salah yaa?"

"Hahahaha. Gara-gara nahan nih tadi siang jadi aja akhirnya cepat banget keluar. Tapi ini belum reda nih, masih keras gini, Beb."

Sambil berkata, Yoga kemudian berdiri lalu menarik Dimas yang lagi berlutut dan setelah itu mendorong badan Dimas hingga menungging, Dimas berlutut di sofa menghadap tembok. Yoga kemudian membuka kaki Dimas agak lebih lebar dan setelah itu ia mengambil tas kecilnya diatas meja didepan sofa, diambilnya pelumas dan kondom dari tas itu.

"Pake ini yaa."

"Yaaah .. Kok pake kondom, Mas Yog? Ngga kerasa."

"Biar aman, beb, lagian keseringan ngga pake kondom ngga baik ah. Kita ngga pernah tahu nasib kita kan. Kalo lagi pas sial ada yang luka gimana?."

Dimas hanya mengangguk.

Yoga kemudian memasangkan kondom pada kontolnya dan setelah itu melumuri kontolnya itu dengan pelumas. Diolesinya lubang pantat Dimas dengan pelumas.

Yoga lalu mendorong pelan kontolnya masuk ke lubang pantat Dimas setelah dirasanya pas ujung kontolnya berada di lubang pantatnya Dimas.

"Maaassshhh ... Aaaahhh .. Sssshh ... Maaaassshhh .. pelaaaannhhh .. Oooohhh ... Kontol massshh aku kangeennhhh ... Aaahh .. "

SUDANAWhere stories live. Discover now