Sudana Bagian 17

20K 459 21
                                    

Pagi itu Pak Sudana mendapat pesan dari Bu Wira kalau Bu Wira tidak bisa ke rumah warisan orang tuanya untuk beberapa hari karena harus mendampingi suaminya tugas ke luar kota. Pak Sudana kemudian tersenyum, berarti tinggal bagaimana membuat rencana agar Wisnu yang masih terkunci dalam kamar mandi di kamar tempat dia berada sekarang dikeluarkan dan diamankan. Setelah membaca pesan dari Bu Wira, Pak Sudana kemudian rebahan kembali. Frans yang berada disampingnya membuka matanya dan kemudian menyapanya.

"Selamat pagi, Om Sayang."

Pak Sudana tertawa. Ibunya Frans memanggilnya Pak Sayang dan anaknya memanggilnya Om Sayang.

"Selamat pagi, Frans. Kamu sekolah hari ini?"

"Enggak, Om, lagi libur. Tapi ada tugas nanti siang, sekarang mau disini dulu sama Om Sayang."

Pak Sudana kemudian menarik kepala Frans dan kemudian menaruhnya di dadanya.

"Masih ngantuk? Kalo masih ngantuk, tidur lagi. Om ngga kemana-mana kok."

Frans tersenyum kemudian memejamkan matanya. Tangannya mengelus-elus putting Pak Sudana lalu turun meraba ke perutnya Pak Sudana. Pak Sudana mendesah. Tangan Frans terus turun ke kontolnya Pak Sudana. DIremasnya perlahan kontol Pak Sudana. Perlahan kontol itu mulai menegang. Sementara Pak Sudana merasakan kontol Frans yang menempel pada tubuhnya pun mengeras.

"Eh, pagi-pagi kok udah nakal?"

Frans tak menjawab. Mulutnya kemudian mulai mencium dan menjilat putting Pak Sudana.

"Aaaahh ... Anjiiinggggg .. Fraaanssshhh ... Ssshh .. Aaahh.... Oooohhh .... "

Pak Sudana kemudian mendorong tubuh Frans dan menindihnya. Diciumnya bibir Frans dengan penuh nafsu setelah itu mulutnya turun ke putting Frans. Digigitnya putting itu dan dihisapnya.

"Oooohh .. Aaaarrgghhh ... Ommmm Ssayaaaaannggghhh ... Euuuhhh .. Teruuussshh ... Ooomm .. Teruuussshh ... Aaahhh ... Oooommhhh ... Entoootttt Fraaanssshhh sekaaraaaangggghh Ooommh .."

Pak Sudana masih memainkan mulut dan lidahnya di putting Frans bergantian kiri dan kanan. Lalu diambilnya bantal dan ditaruhnya bantal tersebut di bawah pantat Frans.

Pak Sudana kemudian membasahi kontolnya yang sudah berdiri dengan sempurna dengan ludahnya beberapa kali lalu setelah itu diarahkannya kepala kontolnya itu ke lubang pantat Frans. Didorongnya kontolnya sampai masuk semua.

"Hoaaaaahhh .... Njiiinggghhh ... Memekk kamuuuhhh lebih angeett dari memeeekkh mama kamuuuhh Fraaaannsssh .... Euuuhh ... Sssshhhh ... "

"Ooohh ... Aaahhh ... Ooommm Sayaaannggghhh sakiittthhh ... Aaahhhh pelaaaannn ooommmm ... Pelaaaannnhhhh ... "

Pak Sudana kemudian mulai menggenjot pantatnya maju mundur. Tubuhnya yang berkeringat membuat Frans semakin gila melihatnya. Diremasnya dada Pak Sudana, dimainkannya tangannya di putting milik Pak Sudana.

"Heeeeuuhhh .... Arrrgghh .... Anjiiinggghhh iniiii memeeekkkhh enaaakk bangettthh ... Aaahh aaahhh ... Bikin pengen genjot kamuuhh teruusssshh ... "

"Genjootttthh teruusssh ooomm .. genjoottthhh ... Memeeekkh ini punyaaa ooom .... Aaaaahhh ... Iseephh putinggg Fraaanssssh ooomm ... Gigittthh ... Aaahhh ... "

Keduanya saling mengimbangi dalam permainan pagi itu dan keduanya sudah banjir dengan keringat.

"Hooohhh .... Kamuu sexy sekali Fraaanssshh ... Aaahhh oom sukaaaaahhh badan kamuu keringatan giniiihhh .... Ooohh ..."

Beberapa kali kontol Pak Sudana menyentuh sesuatu di dalam pantat Frans yang membuat Frans akhirnya tak bisa lagi menahan.

"Oooommm ... Aaahhhh ... Fraaannssshhh keluaarrrrhhhh ... Aaahhh Oommm .... Ooommm .... Fraannssshh mmaauu jadii istriii Ooommm Sayaaannggghh .. Ngentooootttttttt anjjiiinggghhh enaaakkhhh keluaaarrrr .... "

SUDANAWhere stories live. Discover now