Prolog

43.2K 1.4K 7
                                    

Di satu negara disebelah Barat bagian Indonesia, seorang gadis yang sedang tersenyum manis. Dia merasa senang telah menyelesaikan pekerjaan laporan keuangan. Gadis itu menatap Calvin Klein di tangan kirinya yang putih. Ternyata sudah pukul 08:00 malam.

Gadis itu membereskan barang-barang yang berada diatas meja kerjanya. Kaki jenjangnya melangkah menuju satu ruangan didepan. Tidak butuh sopan santun untuk mengetuknya, karena jam kerja sudah selesai cukup lama.

Disana, dibelakang meja kerja ada sesosok laki-laki yang bermata Hazel sedang menatapa seorang gadis sangat tajam yang masuk ruangannya tanpa permisi. Gadis itupun hanya tersenyum manis untuk tingkahnya yang tidak sopan.
"Apa kamu sudah selesai?" tanya gadis itu. Dia ingin mengajak laki-laki itu pulang bersama. Laki-laki itupun hanya menganggukan kepala dan tersenyum.

Mereka tinggal disatu gedung apartemen, hanya beda satu lantai. Mereka seperti sepasang kekasih kemana-mana selalu berdua.

Laki-laki itu selalu senang jika orang lain mengira mereka sepasang kekasih. Tanpa menutupi perasaan, laki-laki itu pernah mengungkapkan perasaannya pada gadis manis yang bermata cokelat, yang memiliki senyuman yang sangat manis. Dia adalah AghnaValerie. Gadis yang mengganggu tidurnya di taman kampus dulu.
Tapi sayang sekali, perasaan laki-laki setampan Ezra Liam ditolak.

>>>>>>>>>>>>>

Pagi ini, Ezra dikejutkan dengan kabar bahwa Anna resign dari kantor. Ezra bergegas pergi menuju keruangan Anna, dia menatap Anna yang sedang membereskan barang-barangnya dengan tatapan yang sangat tajam. "Kenapa kau mengundurkan diri?" Ezra menanyakan alasan Anna resign dari kantor ini. "Bukankah ini impian kau kerja disini?" Ezra memijat pelipisnya yang terasa pusing.

"Aku sudah lama kerja dan tinggal disini. Aku sangat merindukan Indonesia" Anna pun tersenyum sangat manis untuk menenangkan Ezra.

"Jika kau sangat merindukan Indonesia, kau bisa mengambil cuti lalu kau pulang ke Indonesia. Tidak perlu resign Anna" Ezra menarik napas dalam-dalam untuk menahan emosinya.

"Maafkan aku, aku tidak mendiskusikan ini dulu dengan kamu" kaki Anna melangkah beberapa langkah untuk memeluk Ezra. "Aku rindu Bunda Yanti, sudah sangat lama aku tidak bertemu dengannya, hanya saling menyapa lewat telpon" keluh Anna sambil mempererat pelukannya kepada Ezra.

Ezra hanya bisa menghela napas pasrah, ini keputusan Anna. Ezra tidak bisa menahan Anna untuk pergi.

<><><><><><><><><><><><><><><
Hay, salam kenal dari aku yg pemula.
Cewe yg gabut, selama libur tidak punya kegiatan dan akhirnya memutuskan untuk belajar menulis novel.
Salam hangat💙

Pure LoveWhere stories live. Discover now