Dua Puluh

1K 139 21
                                    

"HALO, dengan Kim Jaehwan di kamarnya tersayang. Ada yang bisa dibantu?"

"Iya, dengan Kwon Soonyoung disini. Bisa bicara dengan Jaehwannya? Saya ada urusan penting dengan dia."

Satu hal yang bisa disyukuri Jaehwan dari punya teman bin ajaib seperti Soonyoung adalah ; humor mereka yang sama-sama ambruk. Setidaknya ini alasan kenapa Jaehwan masih betah berteman dengan si mata sipit ini, melupakan sejenak kelakuan-kelakuan menyebalkannya yang selalu merepotkan Jaehwan.

"Nah, kalau begitu Tuan Kwon," Jaehwan menegakkan badannya yang sedari tadi selonjoran di sofaㅡmaklum, lagi sendirian di rumah, kalau ada nyokapnya pasti Jaehwan sudah diamuk habis-habisanㅡ, "Anda sekarang mau cerita apa?"

"Wah, anda hebat ya, tahu saja saya mau cerita."

Jaehwan memutar matanya malas. Ini otak Soonyoung kayaknya lagi korslet apa gimana, sih? Tentu saja Jaehwan tahu selalu ada alasan di balik telepon mendadak ini, wong keduanya sudah berteman dari kelas delapan SMP. Jadi, ada empat kemungkinan yang dibangun Jaehwan untuk menebak alasan dibalik telepon Soonyoung.

Pertama ; nilai jelek.

Kedua ; ajakan main.

Ketiga ; minta tugas.

Dan,

(ini yang paling jarang) Keempat ; gebetan.

"Jadi kali ini ceritanya tentang apa ya, Tuan?" tanya Jaehwan malas, sama sekali tidak menunjukkan adanya minat pada ceritaㅡyang bakal diceritakanㅡSoonyoung. Yang jelas saja langsung diprotes, "Kok nada lu males gitu sih nanggepinnya?"

"Terus saya harus gimana dong?"

Ada helaan nafas berat di seberang yang terdengar begitu nyaring. Kalau sudah begini, Jaehwan berani bertaruh kalau alasan Soonyoung curhat adalahㅡ

"Lo tahu, Wonwoo barusan balik dari rumah gua."

ㅡWonwoo.

ㅡalias poin keempat ; G. E. B. E. T. A. N.

Jujur aja ya, Jaehwan sedikit 'eneg' mendengar nama teman sekelasnya itu. Dosa sih dia. Padahal Wonwoo enggak ada ngapa-ngapain dia. Tapi salahkan teman sebangkunya, plus perlakuannya yang menonjok wajah rupawan Jaehwan cuman karena cemburu akan Wonwoo.

Emang Wonwoo secakep itu ya, sampai dicemburui mati-matian begitu oleh Soonyoung?

Pertanyaan ini, sebenarnya ingin ditanyakan Jaehwan pada Seungcheol ketika di UKS sekolah tadi. Apa daya mereka berdua langsung diusir oleh penjaga UKS, alasannya "cowok macem apa istirahat malah leha-leha di UKS" Yang berakhir dengan gerutuan keduanya saat meninggalkan UKS. (Mereka berdua hampir didamprat karena gerutuannya terlalu kencang, apalagi suara si Jaehwan dengan julidannya yang kayak emak-emak lagi menggosip pas lagi belanja sayur "yaelah, situ berarti cewe dong, masa ada di UKS siang-siang")

"Kalau itu," Jaehwan mencomot cemilan yang ada di meja dekatnya, "gue udah tau sih, Kwon. Bang Seungcheol tadi udah ngechat gua, dia sempet panik ngebayangin muka bonyok lu."

"Kok bisa dia ngebayangin gitu?"

"Ya habisan tadi siang kan lo habis nonjok gua," ucap Jaehwan, tiba-tiba moodnya memburuk lagi karena mengingat kejadian naas yang menimpanya itu, "jadi ya, bang Seungcheol takut aja, tuh rumah lu udah tinggal puing-puing besok saking ganasnya lu berdua berantem. Kasihan nanti Chan, mo ditaruh tidur dimana tuh anak."

"Bentar," suara Soonyoung jeda beberapa detik sebelum bertanya heran, "Seungcheol tahu dari mana gue sama Wonwoo berantem?"

"Menurut lo aja, yang di rumah selain lo sama Wonwoo siapa?"

Simpangan Cinta ㅡ soonwooWhere stories live. Discover now