[2]Gadis Bus

49.2K 2K 208
                                    

Aku tersenyum kecut mengingat memori satu tahun lalu. Saat dimana dengan bodohnya aku menerima Rio. Bukannya aku menyesal, karena telah menerima cintanya. Tidak sama sekali. Aku hanya menyesal menyetujui persyaratannya. Harusnya aku menolak persyaratan itu. Kalau dia memang mencintaiku pasti dia akan menurutiku. Tapi tidak, aku terlalu takut kehilangannya. Sehingga apapun yang ia katakan aku akan menurutinya.

Karena setiap kali aku akan membantahnya. Selalu saja dia mengancam akan mengakhiri hubungan kami. Aku tak mau jika hubunganku dengannya berakhir. Bukan karna dia kaya atau tampan yang membuatku bertahan dengannya. Tapi karena dia cinta pertamaku dan pacar pertamaku.

Silahkan kalian anggap aku bodoh. Tapi inilah aku Ginandra Safitri, yang mencintai si sombong Rio Baskara.

"Ginan!"Aku terkejut mendengar suara itu. Ku tolehkan kepala untuk melihat orang yang berteriak tepat dikupingku.

"Apa?"Tanyaku malas

"Dasar! Dari tadi gue ngoceh sampe berbusa lo ngga dengerin."Aku melihat wajahnya yang merah padam karna marah. Tapi aku tak peduli, salah sendiri bercerita tanpa henti. Aku juga manusia biasa yang akan merasa bosan. Apalagi ia hanya membicarakan satu topik, yang sudah aku hapal di luar kepala. Sangking seringnya dia bercerita.

"Aku tuh bosen, denger kamu yang selalu bicarain si Aldi. Ngga bosen apa kamu di PHPin mulu. " Ucapku kesal. Aku sengaja menekan kata PHP agar dia sadar. Bahwa Aldi tak pernah serius padanya. Dia hanya mempermainkan hati wanita. Tapi apa bedanya aku dengan Via, aku juga seperti di permainkan oleh Rio. Satu tahun sudah hubungan kami tapi tak pernah sekalipun Rio mengakuiku di depan umum.

"Kok lo ngomongnya gitu sih. Gue tuh suka sama Aldi. Dia tuh baik banget, kemarin aja dia kasih gue coklat." Ucap Via dengan mata berbinar-binar.

"Aduh dasar ya kamu! Itu pasti coklat dari fansnya yang ngga mau dia makan. Jadi dikasih ke kamu. Mikir dikit coba."

"Masa si... "Aku tak tega melihat wajah sedihnya. Tapi mau bagaimana lagi. Daripada dia terluka semakin dalam lebih baik dia tak berharap.

"Via... kamu harus sadar. Kalo kamu cuma dipermainin sama Aldi." Ucapku sambil memeluk dirinya. Dia adalah Via temanku dari kelas satu SMA. Aku juga tak tahu apa yang membuatnya mau, berteman dengan siswa beasiswa seperti diriku. Padahal dia dari kalangan orang kaya.

"Ngga! Aldi ngga kaya gitu. Gue mau cari Aldi dulu ya. Nanti kalo udah ketemu gue bawa kesini. Biar lo tahu kalo Aldi serius sama gue."Aku hanya bisa menghela napas lelah. Sambil melihat punggung Via yang semakin menjauh.

Ting!

My Love💕
Gue tunggu nanti pulang sekolah. Di taman belakang. Pastiin semua murid udah pulang. Baru lo temuin gue.

Aku tersenyum bahagia membaca pesan darinya. Setelah satu minggu aku tak bertemu dengannya. Akhirnya dia mengajakku bertemu. Karena hanya dia yang bisa menentukan kapan kami bisa bertemu.

Ginan
Iya aku bakal pastiin sebelum aku ketemu kamu.


Read

🍁🍁🍁

Bel pulang berbunyi. Bel yang sudah aku tunggu- tunggu. Aku langsung membereskan buku-bukuku dan ku masukkan ke dalam tas ku. Tas lusuh berwarna pink yang sudah menemaniku dari kelas satu. Memang sudah agak rusak dan ada sedikit sobek di bagian samping retsleting atas. Tapi selama masih bisa di pakai akan akan terus memakainya. Aku tetap duduk di bangkuku. Ku tunggu sampai kelas tak berpenghuni. Sekarang hanya ada aku di kelas. Aku memang tak sekelas dengan Via dan Raga. Kalau aku sekelas dengan mereka mungkin aku takkan duduk sendirian. Karena jelas tak ada yang mau duduk dengan anak beasiswa sepertiku. Aku langsung berdiri dan melangkahkan kakiku menuju taman belakang.

I'am a Secret Girlfriend (END)TERBITWhere stories live. Discover now