[12]Akhir Hubungan?

36.6K 1.7K 205
                                    

Hiruk pikuk perkotaan dan kepadatan jalanan tak dapat mengalihkan perhatianku. Sesaat aku baru pulang bersama Raga, aku di kejutkan dengan pesan yang dikirim oleh Rio. Ia memintaku untuk ke taman biasa kami bertemu.

Dan sekarang disinilah aku didalam bus yang akan membawaku ke taman yang berada di pusat kota. Didalam benakku bertanya-tanya sebenarnya ada apa Rio mengajakku untuk bertemu, setelah kejadian tadi siang aku agak sedikit takut bertemu dengannya. Aku takut kejadian tadi terulang kembali, karena aku tak tahu apa yang membuat dia berubah dan menindasku.

Aku akan menanyakannya saat nanti kami bertemu, alasan apa yang ia miliki sehingga menindasku seperti itu.

Bus berhenti di halte yang cukup dekat dengan taman kota. Aku hanya perlu berjalan sepuluh menit dari sini. Disepanjang jalan trotoar banyak pedagang kaki lima yang berjualan, walaupun sudah ditertibkan tapi mereka pasti tetap akan berjualan. Melihat bapak paruh baya yang berjualan rujak aku teringat bapakku. Ini sudah sore, pasti bapak sudah pulang. Syukurlah tadi aku sempat mendadar telur untuk bapak.

Kakiku terus membawaku untuk melewati jalan trotoar. Sampai tak terasa didepanku kini taman yang begitu indah menyegarkan pandanganku. Memasuki area taman aku duduk di bangku bercat putih. Seperti biasa aku akan memperhatikan anak kecil yang tengah bermain. Bagaimana cerianya dan polosnya mereka membuat senyumku merekah.

"Ehem!"Deheman itu membuatku sadar akan kehadiran orang lain yang telah duduk disampingku. Wajahnya yang tampan seperti biasa tertutupi masker untuk menyembunyikan identitasnya. Rasa sakit itu kembali terasa saat mata kami bertemu, bayangan kejadian di sekolah kembali datang mengusik hatiku.

Ku alihkan pandanganku dan mensugesti diri sendiri untuk menghilangkan rasa sakit itu. "Kamu ajak aku kesini mau ngomong apa?" Tanyaku dengan suara yang lirih.

"Gue cuma mau ngingetin lo, sekejam apapun gue perlakuin lo di sekolah lo ngga bisa mutusin gue. Karena lo pacar gue jadi gue punya hak buat lakuin apapun ke lo." Suaranya begitu tegas, dia mengatakannya tanpa memikirkan perasaanku saat ini.

Aku tersenyum kecut mendengar apa yang barusan ia katakan, ia tak memandangku sama sekali. Air mata yang sedari tadi aku bendung mengalir deras di pipiku. Apakah aku mencintai orang yang salah? Kenapa ia tak begitu berperasaan. Dia hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan kesakitan yang tengah aku rasakan.

"Kamu ngga bisa nglakuin itu hiks, aku juga manusia hiks yang punya perasaan."Ucapku dengan tangis yang menderai wajahku.

Mendengar tangisanku pun tak membuatnya berpaling untuk menatapku. Ia tetap memandang ke arah depan,"Dari awal gue ngga pernah maksa lo buat jadi pacar gue. Hari dimana kita jadian lo udah setuju kalo semua hak ada di tangan gue. Jadi lo ngga ada alasan untuk protes sama apa yang gue lakuin, Kita udah sepakat waktu itu."

"Ngga gini caranya Rio! Aku selalu nurut apa yang kamu mau tanpa protes. Tapi apa yang aku dapet sekarang? Penghinaan? Kekerasan? Aku ngga mungkin bertahan sama orang yang nindas aku." Akhirnya kata-kata yang aku tahan selama satu tahun keluar dari bibirku. Setiap dia memperlakukanku seenaknya aku masih bisa diam. Karena dia tidak menyakitiku secara fisik, tapi kali ini dia sudah keterlaluan aku sudah tidak bisa mempertahankan hubungan rahasia ini.

Aku beranjak dari dudukku segera ingin pergi meninggalkan tempat ini. Baru aku akan melangkahkan kakiku tanganku sudah di cekal olehnya. Dia membalikkan tubuhku secara kasar untuk berhadapan dengan tubuh tegapnya. Aku bisa melihat kemarahan di bola mata itu, dia mencengkram kedua bahuku kuat. "Ssh Rio! Sakit! Lepasin ngga, kita udah selesai!" Bukannya melepaskan cengkramannya ia malah semakin menambah kuat cengkramannya pada bahuku.

"Lo cewe miskin ngga tahu diri! Lo tuh udah untung gue suka sama lo, lo malah mau putus sama gue hah! Lo kira segampang itu lepas dari gue. Gue bakal pastiin hidup lo kaya di neraka kalo lo ninggalin gue." Tak menyangka, itulah yang kini aku rasakan saat mendengar ancamannya. Dimana Rio yang lembut yang selalu mengatakan diriku cantik setiap pertemuan kami.

Kini dihadapanku hanya ada sosok iblis yang menyeramkan."Oh... Gue tahu sekarang lo mau putus sama gue karna lo suka kan sama cowo SMA Garuda Jaya itu! Jawab Nan lo suka kan sama dia!" Bentakannya membuat tangisku semakin pecah.

Apa Rio berubah karena masalah Gion? Padahal semenjak pertandingan basket aku tak pernah bertemu dengan dia lagi."Aku ngga pernah ketemu Gion lagi, kamu salah paham aku ngga pernah suka sama cowo selain kamu." Cengkraman Rio mengendur saat kata itu terucap dariku.

"Tapi aku tetep mau putus, aku capek jalanin hubungan rahasia ini. Kamu juga berubah kamu bukan Rio yang dulu, kamu sekarang kasar." Lanjutku membuat cengkraman itu menguat kembali. Menyakiti bahu kecilku.

"Lo ngga akan bisa putus sama gue! Lo denger itu hah! Lo itu selamanya milik gue."

"Aku bilang aku ngga mau Rio, tolong lepasin pundak aku ini sakit. Kamu nyakitin aku! Aku ngga mau sama cowo kasar kaya kamu."

Plak

Hancur, hancur sudah kepercayaan yang aku tanam selama satu tahun. Runtuh harapanku pada sosok laki-laki didepanku ini. Khayalanku kalau suatu saat nanti ia akan melindungiku dari orang lain memang hanya sebatas khayalan. Bagaimana rasa sakit ini menjalar dipipiku ikut mengikis rasa percaya ku padanya.

Walau rasa cinta masih ada di hatiku, tapi aku bersumpah akan menyingkirkannya. Aku menatapnya wajah yang dulu sangat ku puja ini, aku bisa melihat tatapan menyesal darinya. Tangan yang tadi menamparku tampak bergetar.

"Nan gue minta maaf, gue kelepasan gue ngga bisa kendaliin emosi gue." Ucapnya seraya ingin menyentuh pipiku yang tadi dia tampar. Segera ku tepis tangannya agar tak menyentuhku.

Tanpa berkata apapun lagi aku langsung melangkah pergi meninggalkannya. Tak kami sadari sedari tadi kami menjadi bahan tontonan. Tak memperdulikan berbagai tatapan orang yang melihatku. Aku menerobos kerumunan itu tanpa menoleh saat Rio berteriak memanggil namaku. Mereka ini hanya sekumpulan manusia ingin tahu, mereka hanya diam seperti patung tak bernyawa saat melihatku di perlakukan kasar.

Terdengar suara Rio yang memarahi seseorang karena merekam kejadian tadi. Bagaimana mungkin ia membiarkan berita ini menyebar, walau tidak ada yang tahu identitasnya. Dia adalah seorang Baskara yang begitu terhormat. Kalau sampai berita ini di ketahui orang banyak, bisa saja ada yang mengenalinya.

Tentu saja bagi seorang Rio Baskara berita ini sangat memalukan. Berpacaran dengan gadis miskin saja sudah sangat memalukan baginya, bagaimana mungkin berita penamparan ini tak mencoreng nama baik keluarganya.

Aku memang seharusnya dari dulu sadar, kalau kami bagaikan langit dan bumi yang tak mungkin bersatu. Hanya karena perasaan cinta bodoh yang dulu ku puja. Aku mengorbankan perasaan ku berkali-kali untuk di sakitinya.

Saat dia bersama gadis lain aku tak marah, setiap kali kami bertemu dia meninggalkanku, aku pun tak marah. Tak diakui pun aku masih diam dan tersenyum padanya. Tapi kekerasan fisik, aku sudah tak dapat mentolerirnya.

Aku berpegang teguh pada prinsip yang bapak tanamkan dari kecil padaku. Apabila laki-laki sudah menggunakan kekerasan kepada wanita dia bukan lagi laki-laki sejati. Dia pantas untuk aku tinggalkan, inilah yang aku rasakan saat ini.

Tak peduli sebesar apapun aku mencintainya, aku pasti bisa melupakannya secara perlahan. Aku menghapus aliran air mata yang membasahi wajahku. Ini adalah lembaran baru hidupku.

Aku menghela napas membuang rasa sesak yang menghimpit dadaku, senyum ku ukir diwajahku saat mengingat wajah bapak yang sedang tersenyum penuh kehangatan, hatiku kembali menghangat. Ialah sosok yang aku inginkan ada pada jodohku nanti, laki-laki yang begitu lembut dan setia.

Hari ini aku Ginan Safitri memutuskan bahwa aku takkan lagi dipermainkan oleh Rio baskara. Aku akan membuka lembaran baru yang tak ada namanya didalamnya. Ya! Inilah akhir dari hubungan kami.

***********************************
Hai😄

Apa kabar nih? Semoga kalian dalam keadaan baik-baik aja ya🤗

Terus dukung aku buat semangat nulis ya😉

VOTE & COMMENT YA😘

*FPR❤

I'am a Secret Girlfriend (END)TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang