Sesuatu yang Kelabu

90 46 0
                                    

Manusia tidak bisa membedakan baik-buruk sesuatu kecuali jika manusia itu sudah merasakan dampak dan akibatnya sendiri~ just a quote from Author.

################################

To: Papa

Papa, Cindy sudah tidak sakit lagi. Hari ini Cindy bisa pulang sendiri. Jadi tidak usah menjemputku.

Tulisku di pesan singkat melalui ponselku. Hari ini sangat cerah, aku mau pergi ke taman kota Gorky Park sepulang sekolah. Aku sangat suka berjalan-jalan sendirian. Di sekolah aku tak punya banyak teman yang akrab karena aku tidak mudah percaya pada orang lain.

"Cindy, sini dulu dong! Ikut ngumpul sama kita mumpung lagi istirahat" seru Valiant yang duduk berkumpul di kelas memanggilku.

"Jangan sendirian terus, Cindy. Sini temenan biar gak suram gitu mukanya" serunya lagi membujukku.

Sejujurnya aku tidaklah suka berteman dengan orang-orang di kelasku. Aku tahu mereka itu penjilat yang senang membicarakan keburukan orang lain di belakang dan mengatai benci serta menghasut orang lain untuk membencinya juga tetapi dengan mudahnya bermanis muka kembali jika berhadapan dengan orang tersebut. Sungguh munafik sekali padahal mereka masih muda.

"Tapi aku..."

"Ayoklah ikutan aja. Kita mau main ToD ni" ajak Valiant lagi.

Valiant aku tahu maksudmu baik. Tapi kumohon mengertilah. Setidaknya demi menjaga perasaanmu aku akan menuruti apa yang kau mau, seruku dalam hati.

Aku pun ikut duduk di antara mereka sambil mendengarkan dan melihat tantangan dan kejujuran mereka. Saat Valiant memutar pensil, pensilnya menunjuk ke arahku dan tibalah giliranku untuk diberi tantangan atau kejujuran.

"Pilih apa, Cindy?" Tanya Valiant penasaran.

"Aku pilih Dare" kataku yang tidak akan mungkin memilih True karena takut pertanyaannya aneh-aneh dan juga takut karena mereka tidak bisa menjaga rahasiaku.

"Kalau gitu aku yang kasih tantangan. Kamu ngomong 'aku cinta kamu' ke Richard!" Suruh Stefan dengan tampang mengejek.

"Stefan Krushcev, kenapa kau harus memberikan tantangan yang tidak menarik seperti itu? Tidak adakah yang lebih menantang lagi?" Sahutku menantangnya.

"Tidak ada. Iya kan?" Matanya mendelik ke arah teman-teman yang lain.

"Iya tidak ada" seru Valiant yang juga ikutan mengejekku.

Aku pun dengan berat hati mendatangi Richard yang sedang duduk di bangkunya.

"Ada apa?" Tanya Richard padaku.

"Aku sedang bermain true or dare dengan teman-teman yang lain dan aku memilih dare. Dengar! Ini cuma permainan jadi aku disuruh mengucapkan sesuatu ke kamu" kataku yang sedikit gugup.

Richard diam tak bergeming.

"Aku cinta kamu, Richard!" Seruku agar teman-teman yang lain mendengar.

Richard tertegun dan terkejut mendengarnya. Sementara teman-teman yang lain bersorak ria mengejekku.

"Cie...akhirnya Cindy yang selama ini gak pernah naksir laki-laki akhirnya jatuh cinta..."

"Cie...Cindy bisa jatuh cinta ni..."

"Swit,swit. Lope-lope di udara..."

Dan masih banyak lagi omongan mereka yang tak kudengarkan.

"Kalian lagi main truth or dare kan. Aku boleh ikut gabung?" Kata Richard yang ikutan nimbrung di antara kami.

"Boleh dong" sahut viona mempersilahkannya dengan senang.

Bahagialah CinderellakuWhere stories live. Discover now