Pangeranku

91 45 2
                                    

Pagi hari di akhir musim semi. Bunga-bunga dan tanaman yang bermekaran seolah menantang matahari untuk bersinar lebih terik lagi. Begitulah suasana di sebuah sekolah di kota Moskow, sekolah menengah atas peringkat kedua terbaik di negaranya yang saat ini menjadi tempat bagi Cindy menuntut ilmu. Sekolah ini selalu kedatangan siswa pertukaran pelajar baik dari dalam ataupun luar negeri setiap awal musim semi sampai musim gugur tiba.

Di sekolah, Cindy dikenal sebagai anak yang tertutup walaupun banyak yang mengenalnya. Cindy dikenal sebagai siswi yang jarang bicara apalagi tersenyum. Cindy tidak mudah mempercayai orang lain yang ingin menjadi temannya dikarenakan intuisinya yang tajam terhadap penilaian sifat seseorang. Cindy bisa tahu mana teman yang benar dan yang palsu dan karena hatinya yang dingin dia tidak mau beramah tamah dengan orang yang hanya mau mengambil keuntungan sepihak darinya. Cindy tak mempunyai banyak teman sejak kecil sehingga dia tidaklah pandai mengambil hati orang lain agar mau bergaul dengannya. Di kelasnya Cindy dianggap sebagai gadis yang paling cantik namun memiliki tatapan yang menusuk sehingga orang lain sungkan untuk mendekatinya.

"Pagi Cindy!" Sapa Valiant seperti biasa.

"Pagi juga Val..." balas Cindy yang mencoba tersenyum semanis mungkin dihadapannya.

"Hari ini kamu keliatannya lagi senang ni, ada apa ya?" Tanya Valiant basa-basi.

"Nggak ada apa-apa kok. Mungkin karena aku lagi sama kamu. Cukup liat kamu hari ini aja aku jadi keliatan senang" ucap Cindy yang justru membuat Valiant salah tingkah terbawa perasaan. Tapi buru-buru ditepisnya perasaan itu.

"Em..anu...a...aku mau ke kelas sebelah. Mau kenalan sama anak baru pindahan dari Kanada yang baru datang kemaren dan katanya cantik banget itu. Kamu mau ikut gak? Sekalian biar dapat teman baru" Ajaknya pada cindy.

"Nanti aja. Aku mau nyatat soal yang kemaren dulu soalnya aku belum sempat mencatatnya kemaren" kata Cindy beralasan menolak ajakannya.

"Ya udah ya. Aku ke sana"
Cindy pun menatap punggung Valiant yang pergi memasuki kelas sebelah.

Saat memasuki kelas, Cindy sedikit terkejut ketika melihat banyak anak perempuan berkerumun menghalangi pintu sehingga ia pun tak bisa lewat, dan ternyata mereka saat ini sedang mengerumuni...Richard.

"Selamat pagi Richard!"

"Richard aku buatkan kue untukmu"

"Richard aku bikinkan bekal makan siang"

"Richard, kami nanti mau dong diajakin datang ke rumahmu"

"Richard kapan-kapan kita main ke tempat yang ada..."

Dan masih banyak lagi kalimat yang ke luar dari mulut para siswi yang menggerubunginya. Sementara Richard hanya bisa cengar-cengir menanggapi mereka. Cindy yang melihatnya pun tidak jadi masuk kelas dan malah penasaran dengan ajakan Valiant tadi. Dia jadi penasaran ingin melihat wajah siswa baru kelas sebelah yang katanya paling cantik di sekolahnya.

Cindy pun mengintip dari pintu kelas sebelah melihat Valiant dan beberapa anak laki-laki yang lain sedang berbincang-bincang dengan seorang gadis yang sangat cantik. Gadis itu sempat menatap Cindy sebentar dan kemudian melanjutkan pembicaraannya.

Memang benar dia cantik sekali. Tapi kalau dilihat-lihat dia jadi kayak Richard yang selalu digerubungi cewek sedangkan dia digerubungi cowok. Mungkin dia akan cocok kalau dipasangkan dengan Richard supaya para penggemar mereka gak sembarangan bikin kerumunan kayak di pasar, batin Cindy.

Cindy yang melihat Valiant bisa dengan mudahnya akrab dengan siswi pindahan itu pun merasa tak nyaman. Cindy tak tahu perasaan apa yang menghinggapi hatinya sehingga membuatnya sangat ingin menarik Valiant keluar supaya berhenti bicara dan tertawa bahagia bersama gadis itu. Tapi Cindy tak membiarkannya karena ia tak punya alasan untuk melakukannya.

Bahagialah CinderellakuWhere stories live. Discover now