3 || Book

5.5K 1.4K 267
                                    

"Pffttt. Kim Sunwoo! Kau membaca buku?"

Seolhee tak kuasa menahan tawanya tatkala ia mendapati Sunwoo duduk di atas tembok pembatas di lingkungan tempatnya tinggal, dengan disertai buku yang ia baca dengan raut super serius. Tak lupa sekotak susu coklat yang menggantung begitu saja di bibirnya.

Sunwoo tak menanggapi dan masih fokus membaca tulisan-tulisan diatas kertas tersebut. Merasa diacuhkan, Seolhee lantas mencoba merunduk untuk melihat judul buku itu.

Mutan Attack. Karya Moon Kevin.

Seketika, Seolhee terheran-heran. Atas dasar apa Sunwoo membaca buku yang ditulis oleh Kevin? pasalnya sebelum ini, Sunwoo memiliki minat baca yang rendah. Apalagi untuk hal-hal yang berbau tidak logis atau diluar akal seperti mutan dan hal-hal fantasi lainnya. Sunwoo itu realistis, ingat.

"Untuk apa kau membacanya?" tanya Seolhee masih tak habis pikir.

"Aku ingin tau kenapa Kevin mati."

Sekali lagi Seolhee semakin merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini.

"Sebentar. Izinkan aku tertawa sejenak."

Seolhee tertawa sekencang yang ia bisa. Membuat Sunwoo kesal dan mengalihkan fokusnya kehadapan gadis berkaos dongker itu.

"Memangnya lucu?" tanya Sunwoo kesal.

"Lucu karena kau itu Kim Sunwoo. Seseorang yang bahkan tidak akan ambil pusing jika besok dirimu sendiri sudah jadi arwah. Lalu apa yang kau katakan tadi? Kau ingin tau kenapa Moon Kevin mati? Kau bahkan tidak dekat dengannya." Seolhee merogoh kresek putih yang ia bawa kemudian mengeluarkan susu kotak ukuran sedang rasa coklat. Ia meletakkannya disamping Sunwoo. "Apa kau puas minum susu kotak ukuran kecil terus?"

Senyum Sunwoo merekah. "Terimakasih Seolhee. Kau yang terbaik!"

Seolhee hanya melambai asal sembari berjalan menjauh.

---

"Sudah baca sampai selesai?"

Lagi-lagi, suara Kevin kembali ia perdengarkan lewat earphone kecil yang menggantung seadanya ditelinga. Rasa takut Sunwoo sudah lenyap. Tergantikan oleh rasa penasaran yang lebih hebat.

Ajaibnya, Sunwoo benar-benar membaca buku itu sampai habis. Meskipun dengan sedikit sensasi mual karena ia terlalu pusing dengan diksi-diksi level tinggi yang tertuang disana. Namun setidaknya, ia tau intinya.

Kisah tentang seorang penulis yang tamak, kemudian menghalalkan segala cara hanya agar bukunya laku. Salah satunya adalah dengan menggunakan ilmu sihir yang ia dapatkan dari orang misterius di ujung kota. Diceritakan bahwa buku itu akan laris, namun apapun yang ia tulis akan menjadi kenyataan. Dan ia menulis kisah tentang serangan mutan, sesuai perjanjian sekelompok mutan hasil ciptaannya sendiri benar-benar membunuh si penulis tersebut.

"Bagaimana kalau aku bilang, bahwa itu kisah nyata? Apa kau akan percaya?"

Rasanya masih terlalu awal untuk Sunwoo merasa terkejut. Tidak masuk akal jika semua tetek bengek mengenai hal-hal berbau sihir didalam buku itu ternyata benar.

"Itu kisah nyata. Aku adalah penulis yang tamak itu. Dan aku mati dibunuh oleh fantasiku sendiri. Yaitu mutan."

Kepala Sunwoo makin sakit mendengarnya. Bagaimana mungkin ada mutan di dunia ini? Hal yang dipercayai oleh Sunwoo bahwa makhluk-makhluk fantasi selamanya akan tetap tinggal dalam dunianya sendiri.

"Kau pasti tidak akan percaya."

"Tentu saja. Orang bodoh mana yang akan percaya?" jawab Sunwoo kesal.

kevin's voice note [✓]Where stories live. Discover now