9|| Panic Attack

4.4K 1.2K 103
                                    

Sunwoo terengah-engah. Perjalanannya menuju unit kesehatan agak melenceng karena gangguan mutan-mutan kecil yang tak tanggung menyebalkan itu. Kepalanya sampai benjol di bagian pelipis karena tadi tak sengaja menabrak dinding penyanggah saat berlari.

Batu es ia dekap. Kepadatannya berkurang karena berada di luar pendingin. Sunwoo menepi sebentar sembari mengendap. Diikuti Hyunjoon serta Yookyung--mereka bertiga terduduk disalah satu sekat bangunan sekolah.

Baru beberapa saat menetralkan nafas, Sunwoo menangkap derap kaki. Ia lantas segera berdiri spontan dan mengeratkan genggamannya pada tiang besi yang ia bawa. Hyunjoon menggeser Yookyung kebelakang tubuhnya. Menahan pergelangan gadis itu di belakang untuk memastikannya tidak jauh dari jangkauan.

Suara langkah kaki itu mendekat. Namun temponya melambat. Mati-matian ketiganya menahan nafas sambil mengintip.

Prang!

Sunwoo keluar karena berpikir ia sudah tertangkap basah oleh makluk tersebut. Namun ternyata yang ada dipandangannya sekarang adalah Haknyeon dan Hyunjae yang terduduk bersandar di koridor sementara mutan besar baru saja memecahkan jendela kelas karena mendengar langkah mereka.

"Kenapa dua orang bodoh itu tidak lari?" Hyunjoon mulai bertanya-tanya. Meskipun ia tidak bisa melihat mutannya, namun ia mampu merasakan keberadaannya.

Sesaat kemudian, terlihat Haknyeon yang berusaha mendirikan tubuhnya sambil memapah Hyunjae.

"Mereka terluka." Hyunjoon memandang cepat kearah Sunwoo yang entah sejak kapan tercekat diam dalam posisinya. "Apa yang kau pikirkan? Ayo cepat bantu!"

Sunwoo masih diam dan berkeringat dingin. Bagai aksi slow motion ia melihat Haknyeon berlari dengan susah payah sambil membawa Hyunjae yang tengah berdarah-darah. Pecahan kaca berserakan dimana-mana. Dan hal yang paling buruk adalah makhluk itu mengejar.

Haknyeon tidak punya pilihan untuk tidak berlari. Meskipun makhluk itu buta, jika ia telah mengunci targetnya ia akan mengejar jika si calon mangsa bergerak satu arah. Kecuali jika sang target mengubah jalur. Masalahnya, Haknyeon dan Hyunjae berada di koridor lurus tanpa pembelokan. Dan mereka masih jauh dari sekat dimana Sunwoo bersembunyi tadi.

Berulang kali Hyunjoon meneriaki Sunwoo untuk membantu. Tapi Sunwoo masih terpaku. Hyunjoon mulai menelaah situasi ini. Reaksi Sunwoo mirip dengan saat ia terluka di koridor untuk menyelamatkan dua orang gadis.

Hyunjoon berlari tanpa mengindahkan pertanyaan dibatinnya mengenai ada apa dengan Kim Sunwoo. Ia berderap hingga tiba di depan Haknyeon dan Hyunjae. Ia segera membantu mereka untuk berlari lebih cepat.

Sunwoo pusing sekali. Ia limbung dan berpegangan pada tembok disampingnya. Keringat dingin mengucur begitu derasnya. Nafasnya mulai memburu tak beraturan. Yookyung yang menyaksikan itu jadi panik.

"Kau kenapa?" Ujar gadis itu.

Pemuda Kim itu menggeleng. Pecahan kaca dan juga orang yang terluka. Dua hal yang membangkitkan ptsd nya kini terpampang begitu nyata dihadapannya. Serangan panik mulai menguasainya.

Namun ia tidak ingin salah langkah lagi. Ia tidak ingin berdiam diri lagi. Jadi dengan tangan bergetar ia mengeratkan pegangannya pada tiang besi yang tadi sudah ia rekatkan pisau diujungnya.

Ia mulai berlari dengan tubuh bergetar.

"Menunduklah kalian!"

Ketiga orang yang tadi tengah berlari bersusah payah--pun menurut dan segera menunduk. Tepat sebelum Sunwoo berhasil menghunuskan pisaunya ke dada makhluk besar itu dan membuatnya tumbang.

Masalah tak berhenti sampai disitu. Para mutan kecil berdatangan dari arah belakang. Dengan cepat Sunwoo mengajak yang lainnya untuk berlari lagi. menuju unit kesehatan.

kevin's voice note [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang