11 || Fact

4.1K 1.1K 220
                                    

Chanhee termenung cukup lama sebelum kemudian ia melirik arloji di pergelangan tangannya. Hadiah terakhir dari Kevin. Ia ingat betapa sumringahnya Kevin kala memberikan arloji tersebut untuknya ketika ia menjuarai olimpiade matematika.

"Aku tidak membencimu Kevin. Tidak akan sanggup. Kau memang jahat, tapi aku lebih jahat karena tidak berhasil jadi teman yang baik untukmu." Chanhee tanpa sadar bermonolog.

Sudah beberapa menit mereka saling diam. Paling-paling hanya Hyunjae yang mencoba mencairkan keadaan dengan lelucon murahannya yang tidak berguna. Bukannya membuat keadaan membaik, ia malah mempermalukan dirinya sendiri karena tidak ada yang terhibur oleh candaannya.

"Sampai kapan kita akan terus seperti ini?" Haknyeon buka suara karena dia mulai merasa muak.

Sunwoo yang untungnya sudah lebih baik pun berdiri dari duduknya. Ia melirik sekilas sela jendela. Gelap terus mendominasi. Tiba-tiba, Sunwoo jadi merindukan cahaya matahari. Padahal dulu dia benci sekali.

"Aku akan keluar untuk mencari Hyunjoon. Jika dia mati, maka cerita ini selesai dengan cara menyedihkan. Kalian boleh ikut dan boleh tetap disini," jelas Sunwoo panjang lebar sambil meraup novel dan mulai menyingkirkan barang-barang.

Semuanya saling bertatapan karena merasa ragu. Mereka tidak bisa memastikan hidup dan mati mereka di luar sana.

"Aku akan ikut." Tanpa diduga Haknyeon ikut bangkit. "Aku lebih suka mati diluar daripada membusuk didalam sini."

"Ak-aku juga."

Sunwoo memandang Hyunjae yang memasang wajah sok berani meskipun sebenarnya dia takut. Hampir saja Sunwoo terbahak.

Tak lama, Yookyung ikut berdiri tanpa berujar sepatah katapun. Ia sebenarnya takut, tapi ia harus bertemu Hyunjoon.

Pandangan Sunwoo beralih kehadapan Seolhee.

"Kupikir kau tau aku akan mengikutimu kemanapun tanpa kuberitau," ucap gadis itu.

Sunwoo tak tahan untuk tak tersenyum. Namun senyumnya luruh kala Eric juga ikut berdiri.

"Mau apa kau?"

Eric mengerutkan kening. "Memangnya aku tidak boleh ikut?"

"Aku tidak suka kau," ujar Sunwoo kesal.

"Lalu apa masalahnya? Justru akan mengerikan kalau kau sampai menyukaiku."

Sunwoo menggeram. "Aku sungguh akan membunuhmu nanti jika hukum rimba berlaku kembali."

"Maaf mematahkan semangatmu, tapi itu mustahil," jawab Eric.

Sunwoo mendengus. Ia malas berdebat lebih jauh. Jadi ia kembali menyingkirkan barang-barang yang menjadi penghalang pintu.

"Maaf Sunwoo, sepertinya aku dan Jacob akan tetap tinggal." Younghoon berujar pelan.

"Ya silahkan." Sunwoo berujar tanpa menoleh. "Jadi pengecut itu bukan sebuah dosa."

Jacob nyaris saja emosi mendengarnya. Betapa kurang ajarnya mulut manusia satu itu. Tapi dia memilih mengabaikannya saja.

Setelah semua meja dan kursi ia singkirkan--Sunwoo memandang Juyeon dan Chanhee beberapa saat. Lewat reaksi mereka yang sama sekali tidak bergairah, Sunwoi yakin mereka memilih untuk tinggal.

"Tutup pintunya dengan rapat."

Kemudian ia dan yang lainnya pun keluar.

🎧🎧🎧

Berulang kali Yookyung menoleh kebelakang. Padahal pintu ruangan yang mereka tinggalkan tersebut semakin mengecil dari pandangannya. Ia tau disitu lebih aman, tapi keinginannya untuk memastikan keadaan Hyunjoon lebih besar dibanding rasa takutnya.

kevin's voice note [✓]Where stories live. Discover now