5 || Start

5K 1.3K 361
                                    

"Baiklah, mungkin kau bisa tau dari suaraku. Bahwa aku tengah berlari."

Ya. Sunwoo bisa mendengar nafas Kevin tersengal-sengal. Suara rekaman itu juga seperti terguncang. Hal yang membuat Sunwoo bingung adalah kenapa Kevin masih berusaha untuk merekam didalam situasi--yang kelihatannya cukup rumit itu.

"Mereka mengejarku sampai kesekolah."

Sunwoo mendengar derit pintu besi yang bergeser. Dan suara katupan seusainya. Namun hanya beberapa saat setelah kemudian terdengar suara bising seakan-akan pintu besi itu telah dihancurkan.

Itu gerbang sekolah.--Batin Sunwoo.

"Padahal aku tau aku akan mati, tapi kenapa aku terus berlari?" Kevin terkekeh singkat.

Seperti saat membaca novel Kevin, Sunwoo bisa membayangkan situasi dalam rekaman tersebut. Dan ia bergidik setiap kali mendengar betapa tergesa nya Kevin untuk kabur dari entah apa makhluk yang tengah mengejarnya.

Ini terlalu mengerikan. Saat ini, sama saja Sunwoo tengah menyaksikan detik-detik sebelum Kevin mati. Siapa yang tahan akan itu?

Nafas Sunwoo ikut memburu seiring suara tapakan Kevin yang terdengar menggema di koridor sekolah yang kosong. Jika mengikuti kehendak, Sunwoo tidak sanggup mendengar lagi. Ini terlalu mencekam meski yang ia tangkap hanya suara.

Decitan sepatu Kevin terhenti sejenak. Membuat Sunwoo mulai merasa was-was sambil merapatkan daun telinganya dengan headset yang ia gunakan.

"Kim Sunwoo."

Demi tuhan dia membaca namaku?--rasanya Sunwoo ingin berteriak.

Memang di setiap loker siswa, tertera nama mereka masing-masing. Hal itulah yang membuat Kevin di masa itu bisa menyebutkan namanya dalam rekaman. Jangan pikir Sunwoo tidak merinding. Dia hampir kencing celana.

"Moon Kevin brengsek kenapa kau harus berhenti didepan lokerku?!" Tanpa sadar Sunwoo membentak.

Beberapa orang pelanggan beserta Hyunjae yang tak jauh dari situ sedikit terlonjak. Namun Sunwoo sama sekali tidak memperdulikannya. Padahal dia sedang kerja paruh waktu. Beruntung tempat itu sekarang sedang sepi pengunjung.

"Apa yang kau dengar?" Hyunjae mendekat.

"Tidak ada," jawab Sunwoo sambil menekan jeda pada rekaman tersebut.

"Ngomong-ngomong, boleh aku pinjam?" Hyunjae mengangkat sebuah buku ditangannya. Pupil Sunwoo melebar. Itu buku Kevin.

"Dari mana hyung mendapatkannya?"

"Disampingmu."

Astaga Sunwoo sampai lupa ia membawa buku itu tadi.

"Boleh ya?" Hyunjae mendekat dengan jijik. Dan itu berhasil membuat Sunwoo mau tak mau memperbolehkan.

Padahal itu milik Haknyeon bukan miliknya.

Sebagai informasi, Hyunjae adalah seorang bocah berusia 5 tahun yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Tentunya itu hanyalah bentuk kiasan. Dia maniak dengan hal-hal berbau fantasy dan super hero. Jadi jelas saja dia berbinar mendapati novel hasil karya Kevin tersebut. Sungguh Sunwoo rasa yang berkembang hanyalah tubuhnya, tapi tidak dengan otaknya.

Sunwoo mengabaikan Hyunjae dan dunia barunya bersama novel Kevin dan kembali memutar rekaman tersebut.

"Kim Sunwoo, itu namamu kan?" Suara Kevin terdengar sayup dan hati-hati. "Ah sial dia datang! Terimakasih Kim Sunwoo. Mohon bantuannya."

Setelah itu terdengar pintu loker yang dibuka secara paksa dan kemudian dibanting begitu saja. Dilanjutkan dengan derapan Kevin yang semakin terasa terburu-buru.

kevin's voice note [✓]Where stories live. Discover now