14 || Mutan to Human

3.8K 1.1K 161
                                    

Sebenarnya, sejak naik ke lantai empat, mereka semua memutuskan untuk kembali mengenakan sepatu. Mungkin karena disini hawanya terasa lebih dingin. Lagipula tidak terdapat tanda-tanda keberadaan mutan sejauh ini.

Seolhee meng-klik salah satu folder yang sedari tadi menarik perhatiannya. Folder itu tak memiliki nama yang jelas. Seperti hanya tersusun dari tanda baca yang asal-asalan diketik. Antara memang sengaja di tulis begitu atau memang ada makna lain dibaliknya. Seolhee tak mau berpikir panjang, jadi dia langsung melihat isinya saja.

Ada banyak video cctv yang di susun berdasarkan tanggal rekaman.

“Kita harus keluar dari sini segera!” Ujar Juyeon tiba-tiba.

Namun sialnya tak ada yang mendengar. Mereka justru fokus pada rekaman cctv pada layar monitor yang baru saja di klik Seolhee. Juyeon mendesis resah.

“Ini rekaman saat Kevin mati?” Tanya Haknyeon.

Seolhee mengangguk.

“Kenapa dibuka?” Tanya Hyunjae pula.

“Aku ingin tau siapa yang menyalin rekaman terakhir,” jawab Seolhee.

Sunwoo jadi satu-satunya yang tidak melihat rekaman tersebut. Mendengar suaranya saja sudah cukup menyiksa. Padahal rekaman itu posisinya lumayan jauh. Diletakkan di sekitar halaman depan berhadapan dengan tempat Kevin jatuh.

Mereka tak dapat berkata-kata sepanjang video berputar. Akhir yang sudah mereka duga namun tetap mengerikan adalah tubuh Kevin yang terhempas di permukaan tanah.

Namun menit terus berjalan. Mereka masing-masing menyipitkan mata. Untuk mewanti-wanti siapa yang akan mengambil hasil rekaman yang terlempar cukup jauh dari tubuh Kevin.

Sekitar sepuluh menit, tampaklah seseorang yang mendekat dengan bergetar. Tubuh jangkung nya sangat identik dan mudah di terka. Seolhee membekap mulutnya karena ia telah mengetahui siapa orang itu.

“Juyeon?” Ujar Seolhee dengan napas tertahan.

“Hentikan videonya!” Bentak Juyeon. Raut wajahnya seketika berubah.

Namun seruan Juyeon tak terlalu berpengaruh. Video tetap berjalan. Dan Haknyeon masih meniliknya dengan seksama.

Hyunjoon mendecih. “Sudah kubilang jangan mudah percaya pada siapapun dan apapun.”

“Apa maksudmu?” Tanya Yookyung.

Manik Haknyeon melebar. Benar-benar melebar--kala ia menangkap se-sosok mutan menancapkan kuku tajamnya di badan Juyeon pada rekaman tersebut.

Lee Juyeon yang asli sudah mati. Lalu sekarang ini mereka tengah berhadapan dengan siapa?

Saat itu juga Juyeon menyeringai.

“Aku sudah memperingatkan,” ujar Juyeon sambil menyergap pergelangan tangan Seolhee yang masih mengenggam Mouse. Gadis itu sedikit meringis karena Juyeon menahan tangannya terlalu kuat.

“Apa yang kau lakukan Juyeon brengsek?!” Ujar Sunwoo marah dan menodong ujung tongkat besi kehadapan Juyeon.

“Dia bukan Juyeon,” ujar Hyunjoon dengan tatap dinginnya.

Sunwoo semakin panik kala pergelangan tangan Seolhee sedikit terluka karena Juyeon.

“Orang gila!” Sunwoo melayangkan tongkat besi itu sampai membentur kepala Juyeon. Darah menguar dari pelipisnya. Namun Juyeon malah semakin menyeringai.

Sunwoo tak dapat berbuat banyak. Dia sendiri juga hampir kehilangan kesadaran. Setidaknya cengkraman di pergelangan Seolhee sudah terlepas. Eric langsung menarik gadis itu kesudut.

kevin's voice note [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang