5. Kesialan Kecil dan Besar

565 89 74
                                    

Jangan pernah bertanya bagaimana padatnya kantin jika bel istirahat telah berbunyi. Terlambat keluar semenit saja, jangan harap kalian akan kebagian tempat duduk. Sebab ini pula Dikey lebih memilih mengerjakan hal lain terlebih dulu, baru keluar kelas dan mencari makanan pengganjal perut. Tunggu kantin sedikit lebih lengang. Kalau masih penuh, koperasi bisa menjadi solusi terbaik.

Akan tetapi, khusus hari ini, kegiatan menunggu kantin lengang terlebih dulu jelas tidak bisa dilakukan. Dikey punya misi rahasia. Sekali lagi, khusus hari ini, wajib hukumnya bagi Dikey untuk mendatangi kantin sedini mungkin. Tidak masalah jika tidak kebagian tempat duduk. Dikey datang ke sana memang bukan untuk memesan makanan lalu menyantapnya di tempat.

"Mau ke mana?" Yuha menahan tangan Dikey. Dari nada suaranya, jelas mengajukan protes. Wajar. Karena biasanya mereka mengabsen kantin bersama-sama. Tidak hanya berdua. Rena sering ikut. Sampai Dikey sering dibilang memiliki istri 2. Poligami. Tapi gosip itu secara tidak langsung telah dibantah karena Eissa dan Gyu pun tidak jarang bergabung dengan mereka.

"Kantin."

Yuha merengut. Melepas genggaman tangan mereka. Bibir ditekuk ke bawah. Tidak biasanya Dikey mau ke kantin tanpa mengajaknya. "Enggak mau bareng? Percuma, Dik. Pasti sudah sangat penuh. Enggak mungkin kebagian tempat duduk. Mau makan berdiri?"

Untuk menjawab pertanyaan ini, Dikey menggeleng kuat. Mengambil ponsel genggam di kantung celana. Sudah lewat 10 menit. Benar, pasti kantin lagi padat-padatnya. Tidak mungkin ada kursi yang tersisa. Tapi memang bukan untuk makan tujuan Dikey datang ke sana. "Ya sudah, kamu mau ikut? Tapi aku ke sana bukan buat makan. Mau jemput seseorang. Nanti kami beli camilan saja di koperasi, bawa ke perpus."

Alis tipis Yuha terangkat naik. Bertanya penasaran. "Jemput siapa? Kamu sudah punya gebetan, ya? Atau malah sudah pacaran? Kenapa enggak bilang sama aku?"

Dikey tertawa. Menggeleng lagi. Dugaan Yuha terlalu jauh. Tanpa merasa ada kewajiban menjawab, Dikey langsung meninggalkan kelas. Berbelok ke kiri, arah menuju kelas 12. Tangga ada di persimpangannya. Dan setiap kelas yang Dikey lewati, diintipnya sekilas. Dugaan bahwa kantin sangat padat jadi semakin menguat. Setiap kelas sudah kosong melompong. Hanya ditempati oleh beberapa orang murid. Bawa bekal dari rumah, atau menyalin tugas yang Dikey yakini murid tersebut sedang melaksanakan jurus the power of kepepet.

Tiba di lantai utama, Dikey memotong jalan dengan berlari melintasi lapangan. Langsung menyeberang. Jalan pintas tercepat untuk mendatangi kantin. Beberapa puluh meter menuju kantin, sudah terdengar suara gaduh.

Mata tajam Dikey langsung menelisik. Bahkan berjingkit, hanya untuk menemukan orang yang ia cari. Kakak kelas yang kemarin tidak sengaja pulang bersamanya. Kakak kelas yang hampir tertidur dalam angkot, lalu menjatuhkan kepala di pundak Dikey. Joshua Dhairya. Namanya unik. Garis wajahnya unik. Bentuk matanya unik. Suaranya unik. Sifatnya juga unik, dalam artian membuat Dikey penasaran. Dan kalau Dikey tidak salah tebak, anak laki-laki itu pasti...

"Dapat!" Dikey memekik senang. Tanpa ragu menelusup masuk ke dalam kantin yang penuh cendrung sesak. Bersenggolan dengan murid lain, juga ibu kantin yang bawa piring kotor. Aroma keringat dan makanan bercampur aduk. Sungguh membuat pusing. Syukurnya semua hambatan itu tidak menyurutkan keinginan Dikey sama sekali. Seberapa banyak pun perjuangan yang Dikey kerahkan. Kalau kata penggombal, laut pun rela Dikey seberangi.

Joshua duduk di sisi terujung, tapi masih terhitung satu meja dengan Johan. Lagi. Dikey menelan ludah begitu mengingat bagaimana banyaknya luka-luka yang Johan dapatkan akibat bertarung. Pasti ia cukup kuat, hingga sanggup bertarung sekeras itu. Akan tetapi, di saat yang bersamaan, malah menambah rasa penasaran Dikey.

Siapa yang bertarung dengan Johan? Apakah dugaan Dikey benar? Orang yang bertarung melawan Johan kemarin adalah Nicheol? Sekuat apa mereka berdua sampai salah satunya berhasil dibuat terluka sebegitu banyak?

Fight The World (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang