7. Cukup di Sini

497 86 76
                                    

Dari sekian ratus murid di SMA Budikarya, terdapat 2 kandidat terkuat sebagai pelakunya. Tentu. Tanpa diberitahu pun sebenarnya semua orang pasti sudah tahu. Kedua kandidat itu adalah Cheol dan Johan. Karena memang, hanya mereka berdua yang boleh meneriaki Joshua seperti ini. Bahkan teman-teman terdekat mereka berdua pun tidak ada yang berani melakukannya.

Bukan tanpa sebab. Itu semua disebabkan oleh posisi Joshua yang berada di bawah kuasa Cheol dan Johan. Berani mengusik Joshua, maka mereka berdualah yang akan bertindak. Tidak terima mangsanya diambil alih.

Akan tetapi, Joshua juga sudah tahu pasti. Suara yang meneriakkan namanya tadi bukanlah milik salah satu di antara mereka berdua. Pasti. Yakin. Karena Joshua tahu persis bahkan hafal bagaimana suara mereka. Suara yang kali ini meneriaki Joshua sedikit asing meski juga tidak terlalu. Entahlah, Joshua sedikit ragu. Merasa pernah mendengarnya, tapi juga merasa lupa. Entah ia pernah mendengar suara ini di mana.

Joshua menoleh. Perasaan tegang mengulur di detik berikutnya. Berubah menjadi perasaan kesal, tertimpa sial, dan perasaan campur aduk lainnya. Lega juga termasuk di dalamnya. Menyemburkan napas nyaring akibat tadi sempat lama tertahan. Mengambil buku LKS Dikey yang jatuh. Membenarkan posisi uang di dalam sana.

Dikey menyusul dengan wajah ceria. Berlari kecil mendatangi. Bahagia bukan main. Fakta bahwa dalam pertemuan mereka kali ini adalah Joshua yang lebih dulu mendatanginya sungguh terasa seperti sebuah keajaiban dunia. "Wah... Aku kedatangan tamu spesial rupanya. Untung earphone-ku ketinggalan, jadi aku bisa menyambut tamu dengan ramah."

"Dengan ramah?" tanya Joshua. Menatap Dikey penuh heran juga kesal. Meletakkan buku LKS Dikey kembali ke asal. "Aku yakin saat SMP kamu sudah diajarkan sopan santun. Mungkin sejak kecil, sebelum kamu masuk SD, sudah diajarkan pula oleh orangtuamu. Aku lebih tua dari kamu. 2 tahun. Seenggaknya panggil aku kakak. Bukannya malah nama lengkap seperti tadi."

Joshua bukan seorang penggila hormat. Tapi, sebagai kakak kelas yang baik, ia merasa wajib memberitahu apa yang baik dan benar. Termasuk pelajaran sopan santun. Ini akan sangat berguna untuk Dikey ke depannya. Bahkan hingga waktunya tiba untuk Dikey mencari pekerjaan. Kesopanan memiliki nilai tersendiri bagi seorang calon karyawan.

Bukannya meminta maaf atau setidaknya merasa bersalah meskipun itu hanya di dalam hati, Dikey malah tergelak menahan tawa. Alasannya saat jam istirahat tadi sama sekali tidak berubah. Meski terdapat badai sekalipun, Dikey tidak akan pernah mau mengubah keputusan sederhana ini. "Pada kakak kelas yang lain, aku tetap memanggil mereka dengan embel kakak, tenang saja. Panggilan nama ini spesial hanya untukmu!"

Joshua tidak mau ambil pusing lagi. Hendak cepat-cepat pergi dari sana. Sayangnya sinyal keinginkaburan Joshua berhasil terbaca dengan baik oleh Dikey. Menggenggam erat tangan Joshua, Dikey menelusupkan tangan kanan yang menganggur untuk mengambil buku LKS-nya di laci meja. Selembar uang yang Joshua selipkan keluar dari sana dalam sekali kibas.

"Daripada kamu beri aku uang mentah seperti ini, lebih baik traktir aku makan. Ini masih terlalu siang untuk pulang ke rumah. Aku malas, dan aku lapar. Bagaimana?" Dikey coba menawar. Menerima sinyal bahwa Joshua akan menolak, dengan cepat ia bicara lagi. Mencegah lebih baik daripada membujuk lagi. "Oke? Bagus! Ayo, kita makan bakso di persimpangan depan. Tenang saja, makanku sedikit kok. Enggak serakus Kak Johan. Kalau Kak Cheol bagaimana? Aku enggak pernah lihat dia makan ke kantin."

Warung Bakso Pak Mamat. Hanya berjarak 2 buah warung dari tempat para siswa-siswi biasanya menunggu angkot. Sejak hari pertama bersekolah di SMA Budikarya, Dikey sangat ingin bersinggah ke sana. Tapi ada banyak halangan sehingga sampai detik ini pun ia belum juga sempat mencicipinya. Karena sudah lewat jam makan siang, pengunjung warung bakso itu sudah tidak terlalu banyak lagi. Terdapat beberapa meja yang kosong.

Fight The World (✓)Where stories live. Discover now