8. Juga Bisa Bucin

506 85 46
                                    

Joshua terbatuk. Tidak sengaja menghirup debu, begitu meja terbelakang berhasil ia geser. Bahkan laba-laba nampak enggan membuat sarang di sana, saking kotornya. Membuat kening Joshua mengerut. Bagaimana bisa murid-murid kelas IPS betah saja belajar dalam keadaan kotor seperti ini?

Baiklah... Jalan pikir Joshua memang sudah sangat berlebihan. Tidak berniat untuk merendahkan murid kelas IPS sama sekali. Dan jika dilihat sekilas, Joshua pun menganggap kelas IPS, terutama kelas yang tengah ia masuki sekarang ini, tergolong kelas yang bersih dan rapi. Bahkan membuat Joshua sempat berpikir bahwa pekerjaan yang diberikan Cheol kali ini tidak berat sama sekali. Sangat ringan malahan. Tinggal disapu sedikit, selesai. Tanpa menduga sama sekali kalau sisi terbelakangnya telah menimbun sampah yang membuat Joshua mengumpat dalam hati.

Tapi Joshua tidak heran. Tepat di depan ia berdiri adalah tempat duduk Cheol. Sudah pasti semua sampah ini adalah sampah yang berhasil dikumpulkan Cheol selama seminggu penuh, hingga bertemu dengan hari Rabu. Jadwal piketnya. Tinggal berikan saja tugasnya kepada Joshua. Tidak ada satu orang pun murid di kelasnya yang dengan suka rela mau membersihkan, karena memang sekotor itu.

Ini adalah tugas mingguan spesial Joshua yang baru. Menurut desas-desus antar murid, siswa dari kelas Cheol ada yang baru saja pindah ke sekolah lain. Dan siswa itu adalah siswa yang sering menjadi target kejahilan Cheol pada jam istirahat. Tanpa bertanya siapa namanya, Joshua tahu. Anak itu adalah Ardi. Menjadi target Cheol setiap kali jam istirahat. Diminta membelikan banyak camilan untuk dibawa ke dalam kelas. Untuk mengganjal perut selagi Cheol melakukan mabar bersama anggota band-nya.

Begitu Ardi pindah, target Cheol bergeser sedikit ke teman sebangku Ardi. Zul. Tapi beruntungnya, Zul hanya diminta membelikan camilan. Itu pun bukan hasil pemalakan karena Cheol memberikan uang sakunya sendiri meski kadang minta ditraktir juga. Sedangkan untuk urusan hukuman jika melanggar peraturan dan jadwal piket, dipercayakan Cheol sepenuhnya kepada Joshua.

Tidak perlu berkeliling untuk mencari peralatan kebersihan. Dalam sekali edar pandang, Joshua berhasil menemukan di mana sapu dan pel diletakkan.

"Woah... Kenapa datangnya belakangan? Padahal bisa bareng yang lain biar enggak bersihin semuanya sendiri," suara nyaring Dikey mengagetkan.

Setelah beberapa hari libur menjadi bodyguard Joshua, hari ini akan dilakoninya lagi. Yah, meskipun tidak bisa dikatakan libur juga. Tidak peduli dengan peringatan Joshua sewaktu mereka menaiki angkot beberapa hari lalu. Dikey masih saja mengawasi pergerakan Joshua meski dalam jarak jauh. Dan spesial untuk hari ini, Dikey berhasil menangkap. Melihat Cheol mendatangi Joshua, tanpa segan Dikey ikut stay di sekolah untuk melihat jenis tugas apa yang kali ini Cheol berikan.

Setengah jam pertama, Joshua tidak melakukan apa-apa. Hanya duduk di depan kelas, sambil sesekali mengintip bagaimana keadaan di dalam kelas 12 IPS 3. Baru beranjak begitu melihat beberapa murid yang tadi sibuk membersihkan kelas sudah pulang semuanya. Inilah yang membuat Joshua sempat merasa lega. Kelas yang ditempati Cheol sudah dibersihkan murid lain. Tidak menyangka kalau bagian tugasnya malah sengaja ditinggalkan.

Melihat keberadaan Dikey, Joshua hanya menengok sekilas. Coba tidak memperdulikan adik kelasnya itu.

Dikey melepaskan tas dan jaketnya. Diletakkan di salah satu meja yang paling dekat dengan pintu. Merenggangkan otot-otot selagi mendatangi Joshua. Mata terbuka lebar secara otomatis. "Astaga... Apa itu tempat duduknya Kak Cheol? Ew..."

Lagi. Joshua enggan menjawab. Malah merogoh tasnya. Mengambil kantung plastik kecil yang berhasil dipinta pada bibi kantin. Membungkus tangan kirinya dengan lancar. Tersendat pada tangan kanan. Tanpa diminta Dikey pun membantu.

"Punya plastik lebih? Aku enggak mungkin meraup sampah itu dengan tangan kosong," pinta Dikey, selagi membantu mengikatkan plastik di tangan kanan Joshua.

Fight The World (✓)Where stories live. Discover now