Pt. 5

65.7K 3.5K 271
                                    

Jimin dan Haebin sudah mengenakan pakaiannya lagi dengan rapi. Haebin sendiri masih terisak karena shock.

"Berhentilah menangis.. Apa yang akan kau katakan jika bertemu dengan orangtuaku?"

"Hiks.. Anni.. Antarkan aku pulang kerumahku.."

"Apa?"

"Eoh.. Bilang saja aku menginap dirumah orangtuaku.. Jebal.."

"Baiklah kalau itu maumu.."

Merek pun berjalan menuju parkiran basement tempat mereka memarkirkan mobilnya di dekat club.

Jimin menuruti kemauan Haebin dengan mengantarkan ke kediamannya.

Sepanjang perjalan, Haebin tak henti-hentinya menangis yang justru membuat Jimin merasa bersalah dan khawatir.

"Maafkan aku.. Aku tidak tau kalau kau mudah mabuk"

"Hiks.. Lupakan.. Aku tidak mau membahas itu"

"Kalau begitu berhentilah menangis.."

Haebin mengusap air matanya menggunakan punggung tangannya. Jimin semakin tak tega saat ia melihat wajah Haebin.

Tak lama mereka pun sampai di kediaman keluarga Choi.

"Terimakasih sudah mengantarkan ku kesini.. Hati-hati dijalan" ujar Haebin dingin lalu turun dari mobil.

Jimin hanya terdiam, ada perasaan ingin menemani Haebin atau sekedar mengantarnya sampai masuk kerumah. Tapi mendengar Haebin yang begitu dingin, Jimin pun tak berani memberanikan diri.

Ia hanya memilih untuk memperhatikan Haebin dari dalam mobilnya.

Tok..

Tok..

Tok..

"Ne.. Nuguseyo--- eoh! Haebin-ah.. K.. Kenapa? Kenapa menangis?" seru Ny. Haemi.

Haebin menggelengkan kepalanya.

"A.. Aku.. Hiks.. Eomma.. Aku--"

"Haebin merindukanmu, eommanim..." sela Jimin yang ternyata memberanikan diri turun dari mobil.

".. Dia bilang, dia sangat merindukanmu.. Itu kenapa dia menangis"

"Ahh benarkah?"

Haebin pun hanya membalas dengan anggukkan kepalanya kaku.

Ny. Haemi pun mempersilahkan keduanya masuk, tapi mereka berdua masih terdiam di depan pintu.

"Kenapa kau melakukan itu?" ujar Haebin.

"Lalu apa? Kau ingin berkata tentang kejadian semalam kepada ibumu?"

Haebin terdiam lalu sedikit menundukkan wajahnya.

"Masuklah.. Ibumu sudah menunggumu didalam"

"Uhm.. Kau tidak masuk?"

"Aku harus ke sekolahan.. Aku yakin Sungwoon pasti tau kenapa aku dan dirimu bisa berada dalam satu kamar hotel"

"Jimin-ah.."

"Apa?"

"Bolehkan aku menginap disini untuk satu malam?"

"Uhm.. Baiklah.. Aku yang akan berbicara pada eomma dan appa"

Haebin sedikit mengembangkan senyumnya.

"G.. Gomawo.."

"Aku akan menjemputmu besok pagi saat kita berangkat sekolah"

Haebin menganggukkan kepalanya.

Marriage Contract (PJM) [TELAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang