Pt. 10

38.6K 2.6K 312
                                    

Jimin memasuki kamarnya dan bisa ia lihat Haebin yang tengah memejamkan matanya, tertidur di atas sofa. Ia berjalan mendekatinya.

Haebin terlihat sangat lelah, ditambah dengan matanya yang masih sedikit sembab.

Jimin menekuk lututnya lalu mengusap lembut pipi mulus Haebin.

"Apa kau marah padaku? Maaf.."

Merasa terganggu, Haebin pun membuka matanya dan terbangun dari tidurnya.

Ia segera menepis tangan Jimin lalu bangkit duduk diatas sofa.

"Jangan pernah menyentuh ku.."

"Ya.. Kau kenapa eoh? Apa aku melakukan kesalahan?"

"Annieyo.. Aku hanya merasa.. Sebaiknya kita tidak melakukan kontak fisik apapun.. Itu terlalu berlebihan bagiku.." ujar Haebin lalu membuang wajah ketusnya.

"Bilang padaku.. Apa yang membuatmu seperti ini? Atau jangan-jangan.... Eunha?"

"Tidak ada hubungannya dengan Eunha.."

Haebin bangkit berdiri namun segera ditahan oleh Jimin.

"Lepaskan aku.. Ya!"

"Aku yakin pasti karena Eunha.. Kenapa? Bilang padaku! Apa yang telah dia ucapkan padamu?"

"Tidak ada! Akh.. Sakit" ringis Haebin saat cengkraman semakin kuat di lengannya.

"Lalu kenapa? Kenapa kau berubah?! CEPAT KATAKAN PADAKU!!"

"Y.. Yaaa! Lepaskan akuu.."

Sekuat tenaga Haebin menarik lengannya, namun sayang hal itu membuat dirinya terjatuh diatas lantai kamar.

"Eoh! Maaf.. Maafkan aku.."

Haebin kembali menepis tangan Jimin lalu bangkit berdiri. Ia mendorong tubuh Jimin agar menjauh.

"Aku membencimu.. Hiks.."

Haebin pun berlari menuju pintu, namun saat ia baru saja membuka pintu, berdirilah Taehyung yang hendak mengetuk pintu kamar Jimin.

Perlahan Haebin yang menangis pun mendongakan wajahnya. Ia dan Taehyung pun saling bertatapan sebentar.

Tanpa kata apapun, Haebin pun pergi dari area kamar barunya.

"Ya.. Park Jimin.. Ada apa dengan istrimu?"

Jimin kembali menghela nafasnya lalu mendudukan dirinya diatas sofa tempat Haebin berbaring.

"Dia bukan istriku.." sahut Jimin pelan yang masih bisa di dengar oleh Taehyung.

"Apa? Apa maksudmu huh?"

Jimin menyandarkan punggungnya.

"Aku dan dia hanya menjalani kontrak.. Status suami istri ini hanya tertera hitam di atas putih.. Bertanda tangan diatas materai.."

Taehyung pun melangkahkan kakinya memasuki kamar Jimin lalu menemani sahabatnya itu.

"Kontrak? Kau menyetujuinya?"

"Sebenarnya aku tak setuju.. Hanya saja.. Apa salahnya menjalani kontrak seperti itu? Sampai aku membuatnya menangis seperti itu.."

"Apa kau tidak tau kesalahanmu?"

Jimin membalas dengan gelengan kepala.

"Mungkin dia tau kau bersama dengan Eunha" sahut Jungkook di ambang pintu kamar Jimin.

Lalu ia berjalan dengan tangan yang masuk kedalam saku celana trainingnya.

"Bukankah.. Hyung berjalan dengan Eunha selepas istirahat tadi?"

Marriage Contract (PJM) [TELAH DITERBITKAN]Where stories live. Discover now