Pt. 32

30K 1.9K 118
                                    

"Aku akan mengakhiri pernikahan kontrak ini!"

Haebin menganga, air matanya mengalir deras membahasi pipi mulusnya.

"Tidak.. Tidak.. Kumohon.. Dengarkan penjelasanku dulu.. Hiks.."

"Sudah cukup.. Aku tidak ingin mendengar apapun dari mulutmu itu.. Aku kecewa, Choi Haebin!"

#BRAK!

"ah tidak.. Jimin-ah.. Hiks.. Kumohon.."

Ia mengetuk pintu apartemen Jimin cukup keras, berharap pria itu mau membukakan pintunya lagi.

"Hiks.. jika kau tidak mau mendengarkan penjelasanku.."

Haebin mengatur nafasnya sebisa mungkin.

"...Setidaknya dengarkan aku kali ini saja.. Ini tentang ibumu..."

"...Aku sudah bertemu dengan ibumu.. Hiks.. Dia di Daegu.. Dan.. Ibumu sakit Tumor Otak.. Hiks.."

Haebin masih menunggu respon Jimin, namun nihil. Pria itu enggan membukakan pintunya lagi.

"Baiklah, aku pergi.. Sungguh maafkan aku.. Hiks.."

Ia berpaling dari pintu apartemen Jimin, berjalan pelan sambil menunduk dan terisak menuju lift.

Tepat saat Haebin masuk kedalam lift, Jimin membuka pintu apartemennya, namun ia tak mendapati Haebin disana.

Ia mendengar semua ucapan Haebin.

"Haebin-ah.."

Ia berlari menuju lift, menekan tombolnya berkali-kali tak sabaran.

Pintu lift terbuka dan ia menakan tombol menuju lobby.

Tepat Jimin masuk kedalam lift, Haebin baru saja sampai di Lobby. Gadis itu berjalan pelan keluar sambil menundukkan wajah.

#GRP!

Seseorang mencekram kuat lengan Haebin.

"Akh..k.. Kau.."

"Sudah ku duga kau disini.."nujar Taehyung dengan suara beratnya.

"Akh.. Tidak! Lepaskan! Lepas atau aku akan teriak!"

Taehyung diam ia tersenyum.

"Teriaklah.. Silahkan teriak sekeras-kerasnya.. Ku yakin kau akan menyesal"

"Aakkh.. Lepaskan!"

Haebin memberontak dan ia menggigit tangan Taehyung kuat.

"Arrrgghh! Sial!" rintih Taehyung lalu melepas cengkramannya.

Hal itu tak di sia-sia kan Haebin untuk kabur. Ia berlari, melihat ke area jalanan berharap ada taksi yang lewat dan bisa membawanya pergi jauh dari Taehyung.

"Eoh.. Taksi..  Taksi!"

Taksi itu berhenti, dan ia terburu-buru masuk dalam kendaraan berwarna kuning itu.

"YA! CHOI HAEBIN!"

"Paman.. Tolong cepat pergi dari sini.."

Supir taksi pun mulai menginjak pedal gas, sedangkan Taehyung tak mampu untuk mengejar Haebin.

Ia pun berlari menuju mobilnya.

Tak lama, taksi yang Haebin naiki berhenti disebuah stasiun. Ia memesan tiket untuk tujuan menuju Daegu.

"Hiks.. Hanya eommanim yang bisa menolongku sekarang.. Hiks.."

Sementara itu, Taehyung menghentikan mobilnya. Ia memukul stir mobil meluapkan amarahnya saat ia kehilangan Haebin.

Marriage Contract (PJM) [TELAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang