Marriage Contract (PJM) [TELAH DITERBITKAN]

Pt. 35

Haebin kembali tersadar setelah pingsan tadi.

Ia terkejut mendapati dirinya dikamar Taehyung lagi.

"Sudah sadar?"

Haebin melihat kearah Taehyung yang sedang berdiri di depan ranjang tidurnya.

"Aku tidak mau disini.."

Haebin menyibak selimutnya, bangkit dari ranjang dan berusaha kabur dari kamar laknat itu.

Namun sayang, terkunci.

"Kau tidak akan pernah bisa lari dari sini lagi.."

Taehyung berjalan pelan menghampirinya dan membuat Haebin terpojok karena tertahan pintu.

"Kau seharusnya bersyukur bisa tinggal bersamaku.."

"Hiks.. Tapi aku tidak mau tinggal dengan pria brengsek seperti mu!"

"Ssshh.." Taehyung membekap mulut Haebin dengan tangan kanannya.

"Tidak baik berbicara seperti itu.. Ada anak kecil yang mendengarmu.."

Haebin terdiam dan menatapnya bingung.

Ia mendekatkan wajahnya dan membisikan sesuatu.

"Selamat.. Kau sedang mengandung anakku.."

Haebin terkejut, tubuhnya terasa lemas mendengar bisikan Taehyung.

Pria itu membuka bekapannya lalu mencekram tengkuk Haebin.

"Hiks.. Tidak mungkin.. Lepaskan aku!"

"Ku peringatkan kau untuk kali ini.. Berani kau pergi atau menggugurkan kandunganmu.. Aku akan nekat menghabisi Jimin.."

#PLAK!

Haebin menamar keras pipi Taehyung.

"Kau benar-benar tidak waras.. Kenapa kau melakukan ini.. Hiks.."

"Apa lagi kalau bukan menjadikan mu milikku.. Sudahlah.. Kau tidak boleh kelelahan.."

Haebin hanya bisa menangis saat Taehyung membuka kunci dan keluar dari kamarnya.

Tubuhnya melemas hingga membuatnya jatuh terduduk di atas lantai.

"Hiks... AAAAKK!" Haebin berteriak meluapkan perasaannya.

#skip time#

2 bulan sudah Haebin tinggal dan dikurung oleh Taehyung. Benar saja, perutnya mulai sedikit mengeras dan juga membuncit walau belum terlihat besar.

#CKLEK

Taehyung pulang dari sekolahnya lalu memasuki kamar untuk melihat kondisi Haebin.

Terlihat Haebin yang sedang memandang ke arah luar jendelanya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

"Hanya satu hal..."

Haebin berputar dan sekarang menatap ke arah Taehyung.

"...aku ingin kita melakukan perjanjian"

"Perjanjian? Apa maksudmu?"

"Aku akan tinggal disini.. Aku akan membesarkan anakmu ini.. Tapi dengan syarat..."

"...aku tak ingin di kurung.. Biarkan aku lakukan kegiatan ku.. Kau tak bisa melarang apapun yang ku lakukan!..."