XXII. Scandal

14K 1.8K 300
                                    

Semesta itu begitu luas. Masih begitu banyak hal yang tidak bisa kita jangkau ataupun ketahui. Galaksi di mana kita tinggal bahkan belum seberapa. Banyak pula penjabaran berbeda tentang semesta yang tidak memiliki ukuran tertentu. Kadang hal yang kita anggap mustahil ada karena ketidak tahuan. Dulu sekali para penduduk bumi takut berpergian jauh karena beranggapan akan sampai pada ujung bumi. Lambat laun pengetahuan datang dan mengetahui bahwa bumi itu bulat. Hampir serupa dengan hal mustahil yang ada di pikiran Taeri maupun Jungkook, nyatanya benar-benar terjadi. Mereka bermimpi sama berkali-kali yang kemungkinan besar itu adalah diri mereka sendiri di masa lalu. Alur serupa hanya dalam kejadian berbeda yang disesuaikan pada masa saat ini. Mungkin pula ada hubungannya dengan surat yang Taeri terima. Hampir menghilangkan kewarasan mereka karena tak percaya hal seperti ini benar-benar terjadi.

Memang banyak yang mengatakan tentang kehidupan sebelumnya—reinkarnasi. Di mana hidup mengalami beberapa tahap dalam hukum tabur dan tuai atau sial dengan semua yang memiliki alur serupa terus-menerus pada kesengsaraan, atau gembira untuk kesejahteraan. Lucu rasanya membayangkan jika di kehidupan sebelumnya mereka juga bersama. Seperti komidi putar yang pada akhirnya terus-menerus di tempat sekalipun satu lari ataupun mengejar—karena mereka memang di takdir yang sama. Tetapi kadang takdir yang sama tak pula membuat akhir bersama. Mungkin memang dipertemukan hanya untuk dipisahkan atau mengingatkan bahwa ada yang lebih berkuasa daripada sekadar keinginan manusia untuk memiliki. Pada akhirnya hanya akan berdiri dan saling-menatap tanpa bisa kedua lengan merengkuh dalam peluk.

Walaupun sama sekali tak membenarkan apa yang Jungkook lakukan, tetapi Taeri mengerti bagaimana rasa takut kehilangan itu menguasai Jungkook. Dia sendiri dapat merasakan efek dari mimpi atau potongan ingatan acak seperti dejavu yang seeingatnya tak pernah dia alami. Tentu saja dia menganggap seperti itu sebelumnya karena ia bahkan tidak setua itu untuk lahir di zaman Joseon. Ia bertanya perihal mimpi Jungkook, berusaha mencocokan dengan yang dia mimpikan. Beberapa unsur memang sama tetapi sepertinya mereka memimpikan dalam dua keadaan berbeda. Terbukti bagaimana dia memimpikan saat Yi Jeonggo kembali dari perang dan Hyeri hendak menikah dengan Yi Taejin, sementara Jungkook tak memimpikan itu.

Jungkook menceritakan seperti apa yang dia katakan di mana Jeongoo dan Hyeri bangun sehabis bercinta. Hubungan gelap dengan kekasih sang kakak. Wajah Jungkook memerah saat menceritakan itu karena kalau tidak merasa seperti berselingkuh, dia merasa seperti sedang bermimpi kotor dengan Taeri yang dia mimpikan mengingat wajah serupa dan dia merasa seperti itu. Canggung setengah mati menceritakan bermimpi seperti itu pada orang yang ada di dalam mimpinya. Sementara Taeri sama sekali tak terganggu dan fokusnya pada jalan cerita, berusaha memecahkan misteri yang ada. Tentu sulit untuk Jungkook karena setiap dia menceritakan, semakin teringat yang dia lakukan.

"Lalu setelah itu bagaimana kelanjutannya?"

"Pintu terbuka dan beberapa—" Jungkook menggantung kalimatnya. Membuat dahi Taeri berkerut bingung.

"Kenapa berhenti? Apa lanjutannya, Koo?"

Masih hening cukup lama sampai sudut bibir Jungkook tertarik ke atas membentuk senyuman. "Maksudku jendela terbuka dan angin masuk menyapu wajah kita yang berpelukan di atas kasur," ujar Jungkook bercerita.

"Kita?"

"Y-ya maksudku Yi Jeongoo dan Kim Hyeri. Ah, sama saja noona!" Jungkook jadi salah-tingkah sendiri. Sementara Taeri hanya terkekeh gemas.

Akhirnya malam itu mereka memutuskan untuk tidur. Hanya saja ketika Taeri bertanya, jelas Jungkook berbohong. Kejadiannya tidak seperti itu. Masih teringat bagaimana Hyeri diseret paksa bahkan hanya dengan selimut yang menutupi—tidak juga seluruh tubuhnya. Mengingat mimpi itu membuat Jungkook ngeri dan begitu sedih. Ada beberapa hal yang tidak dapat Jungkook katakan karena dia sendiri tidak mau mengingat bagaimana kelanjutan mimpinya.

LIMERENCE ✓Where stories live. Discover now