Part 1

3.7K 63 1
                                    

Pagi yang mendung mewarnai langit kota London. Suasana yang sangat mendukung bagi sebagian orang untuk tetap tidur dan bergelung dengan selimut mereka di ranjang.

Hal itu sepertinya tidak berlaku bagi seorang gadis yang sedang menikmati pagi harinya di salah satu cafe di sudut kota London. Gadis itu terlihat sedang duduk melamun ditemani dengan segelas hot cappucino dan sebuah laptop yang dibiarkan menyala di sudut cafe. Gadis itu bernama Valerya Anggyca Maxwell, gadis keturunan Amerika berusia 21 tahun itu merupakan putri dari seorang Billionaire asal Amerika yang kekayaan dan kekuasaannya tidak perlu diragukan lagi.

"Huft... Berapa lama lagi aku harus menunggu?" kata Valerya sambil meminum kopi nya. Waktu terus berjalan tak peduli sudah berapa banyak kopi yang sudah ia minum.

Time keep ticking and I'm still here got nothing to do? Arrgghhh... Should I just go back to the United States like daddy told me? batin Valerya tak rela.

Flashback on
Percakapan via telepon 1 minggu sebelumnya.

"Hello Vale, my little princess. Bagaimana kabarmu? Daddy dan Mommy serta kedua kakakmu sudah sangat tidak sabar untuk segera menemuimu di acara kelulusanmu nanti. I'm so proud of you, my little princess" ucap Benedict Maxwell, Daddy Valerya bangga terhadap pencapaian putrinya.

"Setelah lulus apa kamu akan tetap tinggal di London atau kamu akan kembali ke Amerika dan melanjutkan bisnis Daddy, seperti kedua kakakmu?" sambung Benedict.

"Hi, Daddy! I'm fine. Vale juga tidak sabar untuk bertemu dengan kalian semua! Ermm... Sepertinya Vale akan tetap tinggal di London setelah lulus dan mencari pekerjaan di sini. Daddy tahu kan kalau Vale ingin mandiri, have my own career sebelum melanjutkan bisnis Daddy. Vale tidak ingin jika orang lain beranggapan jika Vale menduduki posisi CEO, just because I'm your daughter. Daddy mengerti maksud Vale kan?" kata Valerya.

"Yeah honey of course I know. Daddy sangat mengerti maksudmu. Meskipun begitu, Daddy hanya ingin yang terbaik untukmu, sayang. Daddy ingin kamu kembali dan bekerja di perusahaan Daddy. Kamu bisa mulai bekerja sebagai karyawan di perusahaan Daddy kalau kamu tidak ingin langsung duduk di posisi CEO seperti kakak-kakakmu. And most importanly, Daddy miss you so much my little princess".

"I miss you too Dad. Alright, berikan aku waktu untuk mencari pekerjaan hingga hari kelulusanku. Otherwise I will go back to the United States with you guys. Just give me a chance to prove myself to you, Dad"

"Fine, I will do as you said. I'll give you a chance to do so. If within that time you're unable to get a job, kamu akan kembali ke Amerika bersama kami".

"Okayy Dad! I love you so much! Tell Mommy that I love her and miss her too, okay Daddy? Bye!"

"Don't worry honey, Daddy will tell her. Take care and see you soon. Bye honey".

End of conversation
Flashback off

"Sudah hampir 2 minggu semenjak percakapanku dengan Daddy. Hari kelulusanku akan segera tiba, hanya tinggal menghitung jari saja. Arrgghh... Damn it! Kenapa aku berjanji seperti itu??!" geram Valerya kesal.

Valerya yang sedang sibuk bergelung dengan pikirannya sendiri tidak menyadari kedatangan seseorang yang berjalan menghampirinya. Sosok itu sudah berdiri dihadapannya sekarang.

"Hey! Whatcha doin' here? Hey??" kata orang itu sambil melambaikan tangannya ke depan wajah Valerya.

Why she is not responding to me? What's wrong with her? She looks so worn out and look at her panda eyes! OMG! Something is going on here and she better tell me about it! batin orang itu.

Merasa tidak mendapat tanggapan dari orang dihadapannya ini, orang itu memutuskan untuk menelepon ke hp Valerya berharap dia sadar dari lamunannya. Tak lama kemudian terdengar bunyi lagu Without me yang merupakan ringtone Hp Valerya.

Tell me how's it feel sittin' up there
Feeling so high but too far away to hold me
You know I'm the one who put you up there
Name in the sky
Does it ever get lonely?
Thinking you could live without me
Thinking you could live without me
Baby, I'm the one who put you up there
I don't know why (yeah, I don't know why)
Thinking you could live without me
Live without me
Baby, I'm the one who put you up there
I don't know why (I don't know why, yeah yeah)

Mendengar ringtone lagu Hpnya berbunyi seketika Valerya mengerjap dan meraih Hpnya untuk menjawab panggilan itu. Berharap itu merupakan panggilan kerja yang akan menyelamatkan dirinya dari janji yang dibuatnya.

"Yes, Hello?" kata Valerya dengan antusias tapi kemudian alisnya mengkerut karena tidak mendapati jawaban dari sebrang sana dan hanya terdengar suara operator menandakan panggilan itu sudah berakhir.

Bahunya meluruh seketika, entah hilang kemana semangatnya tadi. Wajahnya terlihat murung. Air mata terlihat menggenang di pelupuk matanya. Orang di depannya semakin bingung dengan reaksi yang diberikan oleh Valerya.

It's just a phone call and it's from me. Why would it make her wants to cry? batin orang itu semakin bingung dengan apa yang terjadi.

Ia langsung mematikan panggilan telepon sedetik setelah ia melihat gerakan Valerya untuk mengangkat telepon darinya. Merasa sangat aneh dengan reaksi yang diberikan oleh Valerya, sosok itu semakin yakin ada yang tidak beres dengan sahabatnya ketika melihat Valerya sedang menangis sesegukan dalam diam saat ini.

Valerya yang duduk di sudut cafe mulai menangis terisak. Mengingat besar kemungkinan bagi dirinya untuk meninggalkan kota ini. Kota yang memiliki banyak kenangan indah yang sudah menemaninya melalui hari-harinya.

Dia sempat menghela nafas lega karena posisi duduknya yang di sudut cafe membuat dirinya agak invisible. Jauh dari keramaian. Meskipun saat ini dia sedang merasa emosional, tetapi tidak berarti dia tidak memperdulikan keadaan disekitarnya.

Aku harus tetap bisa mengontrol emosiku, tidak peduli sesedih apa diriku. Nasihat Daddy untuk tidak pernah memperlihatkan sisi lemahku pada orang lain masih teringat dengan jelas di ingatanku. Aku pasti bisa melewati hal ini! Semangat Valerya! Ingat kau adalah putri dari Benedict Maxwell, putrinya yang kuat dan mandiri!

Valerya yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri masih tidak sadar akan kehadiran sosok yang berdiri dihadapannya.

TO BE CONTINUED
.
.
.
.
.
.
Don't forget to Voment guys and share Mine to your friends!

Hope you guys like it!
Thanks for reading Mine!

MINE (VALERYA MAXWELL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang