Part 22

443 13 3
                                    

"Shit! We lost them! Darn it!"

Maxie mengusap wajahnya kasar. Kesal dan kecewa bercampur menjadi satu. Maxie melirik ke arah Marvel yang sedang sibuk mengotak-atik laptop miliknya.

"Marvel, how was it? Did you able to track them?!" Tanya Maxie, berharap keahlian adik kembarnya itu dapat berguna sekarang.

"Wait! Give me a minute, I almost there and.... YESS I DID IT! I found their location!" Ucap Marvel bangga memperlihatkan hasil kerja kerasnya.

"Bagus! Hmm... tunggu..tempat ini kan..?" Tanya Maxie terputus sambil menatap Marvel, berharap Marvel menggelengkan kepalanya seperti biasanya.

"Kita harus ke sana secepatnya Maxie!! Tidak ada waktu untuk itu!"

Maxie masih berdebat dalam pikirannya, antara menuruti Marvel atau tidak.

Aku tidak siap jika harus menemuinya sekarang... aku harus bagaimanaa??!

"CEPAT TANJAP GAS!!" Teriak Marvel membuyarkan lamunan Maxie.

Mobil Maxie melaju cepat menuju tempat keberadaan sang putri Maxwell.

Semoga ia tidak disana...

***

Johns Hopkins Hospital|Baltimore, U.S| 16:45 PM

CIITTTTTT

Alexandrove menginjak pedal rem sedalam mungkin, memberhentikan mobil miliknya tepat di depan lobby rumah sakit. Alexandrove tergesa-gesa melepas sealt belt miliknya dan segera keluar membuka pintu penumpang, mengendong Valerya ala bridal dan berlari memasuki Emergency Room.

"DOCTOR! COME QUICKLY!"

"Young man, calm down first. Tell me what happened to her?"

"Kalau saya tahu apakah menurutmu saya akan membawa dia ke rumah sakit??!" Ujar Alexandrove dingin menatap suster di hadapannya dengan tajam.

"What happened?" Tanya seorang dokter perempuan yang kebetulan lewat. Dokter itu segera memeriksa Valerya yang berada digendongan Alexandrove.

"MOVE HER TO EMERGENCY BED AND BRING HER TO OPERATION ROOM NOW!"

Tubuh Alexandrove mendadak kaku..

No..Noo Noo NOOO!! You can't leave me yet. VALERYA!

"Siapkan ruang operasi sekarang juga, aku yang akan mengoperasi pasien ini. Suster Diana tolong beritahu dokter Alaric kalau aku tidak bisa memenuhi ajakannya untuk makan siang".

"Tapi dokter bukannya anda dan dokter Alaric akan membicarakan hal pen-"

Ucapan suster itu terputus kala Alexandrove menatap tajam ke arahnya.

"Ba-baik dokter Claryne, saya akan menyiapkan segalanya dan memberitahu dokter Alaric akan hal ini. Per-permisi.." ujar suster Diana yang langsung pergi sejauh mungkin menghindari tatapan penuh amarah dari Alexandrove.

"Semua sudah siap dokter, pasien bisa di bawa ke ruanh operasi sekarang juga," lapor salah satu petugas medis.

"Baik, mari kita pergi sekarang. Sebelum itu tolong panggilkan dokter Damian untuk membantuku melakukan operasi. Bilang padanya ini sangat urgent. Dan katakan bahwa dokter Claryne tidak akan menerima kata tidak. Ia akan mengerti maksudku," perintah dokter Claryne.

"Siap dokter. Ruang operasi di ruangan OR002 dokter, segalanya sudah disiapkan. Termasuk tim operasi dokter." Ucap petugas medis itu dan segera mencari dokter Damian.

MINE (VALERYA MAXWELL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang