Part 15

618 16 0
                                    

Seperti nya aku terjebak dalam permainan yang ku ciptakan sendiri...

Aku terlalu dekat untuk kembali menjauh.. The game has just begun, either you or I win, but no matter what's the result I'll never let you go...

Terjebak dalam permainannya sendiri sama sekali tak pernah terlintas di otak cantik Valerya. Niat ingin menjahili Alexandrove seperti nya malah me-backfire ke dirinya sendiri.

Valerya sibuk merutuki rencana nya yang gagal dan tanpa sadar mendusel-duselkan wajah miliknya ke dada Alexandrove, melupakan fakta bahwa dirinya sedang berada di pelukan Alexandrove.

Tingkah Valerya yang menggemaskan itu pun tak luput dari penglihatan Alexandrove. Alexandrove senang melihat Valerya nyaman di pelukannya. Meskipun hal itu juga membuat sesuatu dalam dirinya kembali bangun.

Damn Vale! You made me crazier every seconds!

Alexandrove berusaha menekan gairahnya dengan memikirkan hal lain, tapi hal itu rasanya agak mustahil ketika Valerya mengeratkan pelukannya.

Deg. Deg. Deg.

Jantung Alexandrove berdetak begitu keras. Alexandrove berharap Valerya tidak mendengar suara detak jantung nya yang berdetak begitu keras mengingat posisi Valerya berada tepat di depan dada nya, dimana jantung nya berada.

"Hey, are you okay? Your heart is beating fast," tanya Valerya khawatir sambil mengusapkan tangannya dengan niat menenangkan detak jantung Alexandrove.

Damn Vale! Batin Alexandrove mendesis.

"T-tentu saja. Aku tidak apa-apa kok," ucap Alexandrove serak.

Valerya yang merasa dirinya di bohongi oleh Alexandrove sontak memanyunkan bibirnya.

"Tidak apa-apa apanya?! Ini bukti nya jantung mu berdetak semakin keras!" Ucap Valerya ketus sambil menunjuk-nunjuk telunjuk nya ke arah jantung Alexandrove.

"Kalau kamu sakit ya jujur saja, aku tidak akan memarahimu kok. Ayo kita ke rumah sakit sekarang! Aku tidak mau jika nanti kamu kena-"

"Memang nya kenapa kalau aku kenapa-napa?" Potong Alexandrove sambil menyeringai.

Valerya mendengus kesal ucapannya terpotong oleh pertanyaan Alexandrove yang SAMA SEKALI TIDAK BERMUTU ITU.

"Kamu pikir aku mengkhawatirkan dirimu? Terus saja bermimpi wahai TUAN ALEXANDROVE YANG TERHORMAT," dengus Valerya sinis.

"Lalu, bagaimana kamu akan menjelaskan ucapanmu tadi? Kata mu "aku tidak mau nanti kamu kena-"

"Itu karena kamu tidak membiarkanku menyelesaikan ucapanku tadi!" Dengus Valerya kesal.

"Can you please listen until I finish my sentence, Mr. IMPATIENT Alexandrove?" Ucap Valerya menatap Alexandrove sambil menekankan kata "IMPATIENT".

"Hey, I'm not Mr. IMP-"

"See? You did it again," Valerya mengulas senyum penuh kemenangan.

"Fine! Go finish your sentence," gumam Alexandrove menggerutu yang masih dapat di dengar oleh Valerya.

"Are you sulking?" Tanya Valerya geli melihat raut wajah Alexandrove yang seperti anak kecil yang tidak di belikan mainan.

"Me? No. I don't sulk." Jawab Alexandrove sambil melepaskan pelukan Valerya dan memberi jarak antara mereka dengan melipat kedua tangan nya di dada. 

"Really?"

"Yeaa.."

"You sound like you're sulking."

MINE (VALERYA MAXWELL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang