You Are My Everything part 2 (Kryber Version)

611 32 7
                                    

Setelah bersama selama lima tahun mengalami suka duka di dalam hubungan percintaan, Amber berencana akan melamar kekasihnya dan dia sudah mendapatkan restu dari kedua orang tua Soo Jung yang sangat menyukainya. Menurut kedua orang tua Soo Jung, Amber adalah seorang lelaki muda tampan dan bertanggung jawab serta sangat mencintai anak semata wayang mereka.

Dan sekarang ini Amber mendapatkan beasiswa dan mengambil kuliah jurusan kedokteran sesuai dengan cita-citanya selama ini. Semuanya terlihat berjalan dengan lancar dan indah, seakan tidak ada gejolak dalam perjalanan cinta mereka. Keduanya saling mencintai dan tak terpisahkan, Amber yang sabar serta pengalah dan Soo Jung yang pencemburu serta keras kepala disamping rasa cintanya yang besar untuk Amber.

Akan tetapi takdir berkata lain, di hari Amber akan melamar Soo Jung malah menjadi hari yang sangat berduka karena mereka berdua mengalami kecelakaan. Amber menyelamatkan Soo Jung yang akan tertabrak mobil kencang dikarenakan supirnya mabuk.

Kala itu Amber sedang membelikan kekasihnya es krim sedangkan Soo Jung menunggu di seberang jalan, akan tetapi tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi oleng dan naik ke trotoar menuju ke arah Soo Junng.

"SOO JUNGGGGIEEE AWASSSSSSS"

Amber yang memegang es krim pun berlari kencang mencoba mendorong kekasihnya agar bisa terselamatkan. Tubuh Amber pun terlempar dan kaki kirinya tergilas oleh ban mobil tersebut, sedangkan Soo Jung yang terlempar ke pinggir mengalami benturan di kepalanya dengan keras karena mengenai pembatas jalan sehingga mengeluarkan darah.

"Soo Jung......"

Amber yang masih dalam batas sadar melihat kekasihnya yang terkapar di seberang jalan, tangannya berusaha menggapai Soo Jung akan tetapi kesadarannya tidak bertahan lama sehingga tak lama Amber pun pingsan.

Berdua mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat dan kedua orang tua Soo Jung segera dihubungi oleh pihak kepolisian.

Dengan hati yang sedih dan khawatir, kedua orang tua Soo Jung menunggu kabar Amber dan Soo Jung di depan ruang operasi. Amber dan Soo Jung berada di dalam ruangan operasi yang berdampingan.

Lampu merah di ruang operasi masih menyala dan seorang dokter keluar dari ruangan operasi untuk menemui kedua orang tua Soo Jung.

"Apakah anda keluarga dari pasien Amber Liu?" tanya dokter kepada kedua orang tua Soo Jung.

"Kedua orang tua Amber Liu sudah meninggal akan tetapi kami adalah calon mertua dari Amber Liu, bagaimana kabar anak menantu saya dok?" tanya appa Soo Jung.

"Hmmm, nyawa Amber Liu dapat terselamatkan meskipun sempat mengalami pendarahan hebat dikarenakan benturan yang sangat keras pada tubuhnya, akan tetapi kaki kiri Amber Liu tidak dapat dipertahankan karena patah tulangnya sangat parah sehingga jaringan-jaringan pada kakinya tidak dapat mengalirkan darah lagi. Mohon maaf akan tetapi jalan satu-satunya untuk menyelamatkan nyawa Amber Liu yaitu dengan mengamputasi kaki kirinya. Dan untuk itu kami memerlukan persetujuan dari pihak keluarga untuk melakukan tindakan amputasi pada Amber Liu" kata dokter perlahan.

"Hik...hik....tidakkkk...kasihan Amber kami..apakah tidak ada jalan lain dok?" ucap omma Soo Jung kepada dokter tersebut.

"Kami mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya akan tetapi hanya itu jalan satu-satunya untuk menyelamatkan nyawa Amber Liu dan apabila tindakan ini lambat dilakukan akan menyebabkan nyawanya terancam karena infeksi yang terjadi bisa merembet ke bagian tubuh lainnya"

"Baiklah...baiklah...tolong selamatkan Amber kami dok, selama nyawanya masih bisa diselamatkan kami akan menyetujuinya" ucap appa Soo Jung sambil menangis.

"Maafkan appamu ini Amber....maaf...hik hik" tangis appa Soo Jung sambil memeluk isterinya.

Tak lama lampu merah yang di ruang operasi yang sedang menangani Soo Jung pun mati dan dokter keluar berjalan menuju kedua orang tua Soo Jung yang masih menangis.

"Apakah kalian kedua orang tua Jung Soo Jung?" tanya sang dokter.

"Benar kami adalah orang tua Soo Jung, bagaimanakah kondisi puteri kami dok?"

"Kondisi Jung Soo Jung sudah stabil, akan tetapi karena kepalanya mengalami benturan yang cukup keras maka puteri kalian mengalami geger otak dan sekarang masih belum sadarkan diri. Serta ada kemungkinan setelah sadar puteri kalian akan mengalami amnesia" ucap dokter.

"Apaaaa...bagaimana ini dokter kapankah puteri kami bisa sadar?" tanya omma yang menangis tersedu-sedu memikirkan kondisi puterinya dan calon menantunya.

"Kita hanya bisa menunggu saja kapan puteri ibu bisa sadar karena tidak ada yang bisa memprediksikan kesadarannya, mohon maaf" kata dokter sambil membungkukkan badannya kepada kedua orang tua Soo Jung.

Setelah beberapa hari akhirnya Amber sadar dan mengetahui bahwa kaki kirinya telah diamputasi. Pada awalnya hati Amber tidak bisa menerima kenyataan bahwa sekarang dirinya sudah menjadi orang yang cacat. Ada perasaan malu dan tidak berguna kepada kedua orang tua Soo Jung, akan tetapi kedua orang tua Soo Jung berusaha menguatkan Amber dan mereka berdua tetap menerima kondisi Amber serta masih berharap Amber bisa menjadi menantu mereka.

Setiap hari Amber mengunjungi kamar perawatan Soo Jung yang masih belum sadarkan diri. Duduk di sebelahnya, menggenggam tangannya, mengajaknya berbicara, mencium keningnya, menunggu kekasih tercintanya sadar.

Kondisi kaki Amber berangsur-angsur sembuh dan dia sudah mulai menjalani pelatihan untuk belajar berjalan dengan memakai tongkat. Meskipun susah dan sakit akan tetapi Amber tetap berusaha keras agar bisa berjalan kembali meskipun cacat.

Sampai suatu hari akhirnya Jung Soo Jung pun sadar dan kedua orang tua Soo Jung sangatlah senang. Amber yang diberitahupun segera ke kamar perawatan Soo Jung untuk bertemu kekasihnya. Saat itu kedua orang tua Soo Jung sedang tidak ada di ruang perawatan puteri mereka dan Amber pun memasuki kamar tersebut dengan senyum bahagia.

"Kamu siapa?"

"Apakah aku mengenalmu?"

"Mengapa kamu memasuki kamarku?"

Deg

Hati Amber merasa sakit mendengar pertanyaan dari kekasihnya. Sesuai dengan prediksi dari dokter bahwa Soo Jung mengalami amnesia. Dan di saat itu juga di dalam hati Amber merasakan bahwa dia tidak pantas untuk kekasihnya karena sekarang ini dia hanya akan menjadi beban bagi Soo Jung yang lupa ingatan. Bagaimana bisa seseorang yang mengalami amnesia akan mencintai dirinya yang cacat ini.

Maka dari itu Amber pun mengambil suatu keputusan yang berat yaitu untuk melepaskan kekasihnya, agar kekasihnya bisa mendapatkan pasangan yang sempurna dan bisa menjaga dirinya dengan baik.

"Oh maaf aku salah memasuki kamar, permisi" dan dengan langkah tertatih dibantu oleh tongkat penopangnya Amber berbalik meninggalkan Soo Jung.

Rasa sakit akibat kehilangan kaki kirinya tidak sesakit dibandingkan dengan rasa tidak dikenali oleh orang yang cintainya.

Setetes air matanya jatuh ke lantai.

"Goodbye....saranghae Soo Jung"

To Be Continue.....

Note: Tolong vote dan komen sehingga author bisa semangat meneruskan cerita ini....apabila ada kesamaan jalan cerita itu bukanlah disengaja ataupun author mencontek karena murni cerita ini berasal dari buah pikiran author....

Salam,

Anti Karam Club

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita Anti Karam ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang