12. 🔞

9.9K 542 19
                                    

Lagunya apa yang cocok buat kek gini ngikut aja lah😂😂

Happy reading!!

Awas😂




Rumah Seulrene

Lisa belum juga sadar dari pingsannya. Jennie duduk disampingnya dengan perasaan cemas. Irene sudah memeriksanya dua kali, sekali setelah kejadian dan setelah sampai di rumahnya. Irene bilang Lisa tidak apa-apa, hanya saja ia masih kelelahan. Bahkan Irene menduga bahwa Lisa itu tertidur.

Jisoo yang masih merasakan nyeri di bahunya berusaha menahan sebisa mungkin. Ia tidak ingin membuat Rose khawatir. Ia masih was-was setelah kejadian penculikan ini.

Jisoo dan Rose sekarang  berada di kamar yang disediakan oleh Irene dan Seulgi. Ini sudah menjelang malam, banyak hal yang terjadi hari ini. Mereka terlalu lelah.

Setelah mengganti baju dan mengurus lukanya, Rose menyusul Jisoo yang sedang duduk di tepian ranjang.

Jisoo menatap gadisnya yang juga sedang menatap perban yang menutupi bahu kirinya.

"Lain kali berhati-hatilah. Jangan sampai lengah. Beruntung Lisa dapat menemukanmu. Apalagi dengan keadaanku yang sedang terluka, aku tidak bisa menjagamu. Bagaimana jika terjadi apa-apa? Aku tidak akan memaafkan diriku jika sesuatu yang buruk terja-"

Cup

Satu kecupan mendarat sempurna di bibir Jisoo. Hanya beberapa detik, Rose melepas kecupannya dengan suara yang cukup nyaring. Jisoo masih terkejut dengan hal yang baru saja terjadi.

"Kau ini cerewet sekali, yang lebih penting aku sudah kembali padamu. Aku juga akan berterimakasih kepada anak ayam itu nanti saat dia sudah sadar." Ucap Rose setelah melepas kecupannya.

Jisoo tersenyum mendengarnya. Ia mengangguk lucu dan tidak ingin menyia-nyiakan moment ini. Tangan kanannya terangkat dan menangkup pipi kiri Rose.

Rose yang seakan tahu maksud Jisoo, ia memejamkan mata dan memajukan wajahnya. Jisoo pun ikut memejamkan mata.

Dan, cup.

Lagi-lagi bibir mereka bersentuhan. Satu dua kecupan mereka lancarkan. Hingga kecupan itu berubah menjadi lumatan yang panas. Lidah Jisoo mulai memaksa masuk seakan mengajak lidah Rose menari dalam pagutan.

Cukup lama mereka berciuman panas hingga Rose mendorong pelan bahu kanan Jisoo, tentu saja karena bahu kirinya masih diperban dan lukanya saja belum kering. Ini masih nyeri.

Mereka tidak mengelak bahwa mereka membutuhkan oksigen. Mereka saling menatap satu sama lain. Dahi mereka menempel dan sedetik kemudian mereka kembali berciuman. Kali ini lebih panas, dan perlahan Jisoo melepas ciuman di bibir Rose dan beralih ke leher jenjang milik kekasihnya.

"Errgghh.." Rose sudah tidak tahan untuk tidak mendesah. Ia selalu menyukai ini.

Sementara Jisoo masih berkarya di leher Rose dan tangan kanannya mulai nakal masuk ke dalam kaos kebesaran yang dipakai kekasihnya. Ia meremas boobs Rose dari luar bra-nya.

"Aaahh.. sayang..."

Jisoo semakin menggila. Ia bangkit untuk melepas pakaian Rose satu persatu. Tidak butuh waktu lama untuk membuat Rose naked didepannya. Kini mereka masih berada di pinggiran ranjang.

Jisoo mulai mencium kembali bibir Rose, namun belum sempat sampai Rose menahan wajahnya, "Wait babe, bagaimana dengan bahumu? Apa sudah tidak sakit?"

Jisoo menegakkan badannya. Ia melihat ke arah bahu kirinya, aish menyusahkan saja.

Ia duduk di pangkuan Rose, tangan kanannya mengalung di leher Rose hingga Rose otomatis memegang punggung belakang Jisoo.

"Aku bisa memakai satu tangan baby, can you help me?" Jisoo menuntun tangan Rose untuk membantunya melepas kancing kemeja nya satu persatu.

"As you wish, babe." Bisik Rose seduktif di telinga Jisoo. Ia mulai membuka kancing kemeja Jisoo, mereka berdua sudah sama-sama naked sekarang. Rose mulai menciumi leher putih Jisoo. Memberikan kissmark disana-sini.

"Arghh baby, kau sangat aarrghhh.." Rose berhasil membuat Jisoo mendesah dengan suaranya yang serak. Kenapa kau sangat menggoda babe?

Rose melepas kecupannya saat tangan kanan Jisoo mulai meremas salah satu payudaranya. Tidak sampai disitu, Jisoo juga mulai mengecup dan mengulum puting Rose.

Rose memejamkan matanya, ia selalu menikmati ini. "Aahhhh sayangghhh... ini sangat aahh terushh.."

Jisoo semakin mengulum puting Rose membabi buta. Tidak jarang ia menggigit puting Rose yang sudah mengeras, "aww! Babe! Pelannh- pelannh ahh.."

Telinga Jisoo mendadak tuli. Ia tetap mengulum benda kenyal kesukaannya itu semaunya sendiri.

Tangan nya beralih dari payudara Rose menuju area sensitive di selangkangan kekasihnya ini.

Jisoo mendongak dan menatap mata Rose yang masih terpejam. Bibirnya sedikit terbuka menahan gejolak dalam tubuhnya.

Rose balas menatap Jisoo yang sudah berjongkok didepan perutnya. Ia mengangguk seakan mengijinkan untuk menyentuh tubuhnya lebih jauh lagi.

Jisoo tersenyum sangat manis, ia mulai membuka kedua kaki Rose. Basah sekali baby.

Jarinya menggoda dengan menggesek-gesek ke area klitoris Rose.

"Ahhh.. babe.. pleaseeh jangan siksa akuhh aahhh.."

Jisoo mulai mendekatkan kepalanya dan mengecup vagina Rose. "Aaahh.. ahh.. babeehh argh.."

Jisoo menjilati vagina Rose dan mulai memasukkan lidahnya. Ia bekerja dengan baik sekarang.

"Ahh babee.. ma-masukkinnhhh.." Rose masih menutup matanya dan menggigit bibir bawahnya menahan desahan-desahan lain yang lebih keras.

Jisoo menurut pada ucapan kekasihnya. Ia bangkit dan kembali mencium bibir yang sudah mulai memerah ini. Jarinya bermain di klitoris Rose dan

Bless..

Dua jari berhasil masuk ke vaginanya. Jisoo mulai menggerakkan jari-jarinya di dalam. "Erggh.." desahan Rose tertahan karena ciuman Jisoo yang mulai menuntut.

"Eempphh.. ssyangmmphh aahh fasterrhhh.." Jisoo melepas pagutannya dan menatap dalam mata kekasihnya.

"What baby? I can't hear you." Goda Jisoo.

"Aahhh.. babe... Fassssterrrhhhhhh pleaseee ahhhhhhh..." Rose semakin menggila. Ini sangat nikmat.

Jisoo pun semakin mempercepat jarinya, ia tidak tahan melihat kekasihnya dalam keadaan seperti ini, she looks so damn sexy!!.

"Aahhh babee.. ahh i'm cominggghhh!!" Teriak Rose dan Jisoo semakin mempercepat kocokannya, "Cum for me baby..."

Tubuh Rose menegang dan,

"Ahhhhhhh..."






-

Astaga maafkan aku🙈🙈

Gabisa bikin ginian akutu🙈 maaf kalo ga ergghhh😂




Salam hangat

🐟🐟🐟

Hope Not.Where stories live. Discover now