19.

4.3K 495 47
                                    

Martin Garrix ft. Bebe Rexha - In The Name Of Love

Happy reading yeorobun😁




Seulgi bersembunyi dibalik semak-semak dan tetap memegang senapan laras panjang di tangannya. "Jisoo, bagaimana rencana selanjutnya?" Tanya Seulgi dengan suara yang sedikit berbisik.

Jisoo yang berada di balik pohon pun segera memikirkan sebuah rencana. Laptopnya menunjukkan pergerakan orang banyak di sisi kiri rumah itu. "Kita akan masuk lewat sisi kanan dan depan rumah. Aku, Rose, dan Jennie akan masuk ke dalam. Seulgi dan Irene unnie berada disini. Seulgi unnie bisa menjadi ghost snipper. Dan Irene unnie menjadi komando lewat map di laptopku.".

Seulgi, Irene, Jennie dan Rose mengangguk. "Jennie dan Rose masuk lewat sisi kanan. Dan aku akan lewat depan."

"Tunggu babe, kau lewat depan? Sendirian?!" Siapa lagi kalau bukan Rose yang menginterupsi.

Jisoo tersenyum sekilas, seakan-akan itu berarti, tenanglah sayang. Aku janji aku akan baik-baik saja.

Rose hanya mengangguk pelan dan disusul oleh hembusan nafas dari hidungnya.

"Kalian siap?" Jisoo memberikan laptopnya pada Irene dan ia mulai memeriksa rifflenya yang dari tadi tidak ia pedulikan.

"Yep!"

"Kita masuk sekarang!"

Jisoo, Rose dan Jennie langsung menyebar.

Jisoo lewat depan, sedangkan Jennie dan Rose dari sisi kanan. Sesuai rencana awal.

Jisoo sudah berada didepan pintu. Dengan riffle ditangannya ia mendobrak pintu dengan kakinya. (Sambil nge-rap "Here I come kicking the door!" Mwehe)

Seorang lelaki mendekati pintu dari samping namun lelaki itu langsung terjatuh. Jisoo yang melihat itu seketika tersenyum. "Baru selangkah aku sudah membunuh satu pria!" Seru Seulgi dari ujung earphone yang mereka kenakan.

Jisoo melanjutkan langkahnya dan menemukan sebuah ruangan dimana Lisa dulu digunakan menjadi kelinci percobaan. Disaat Jisoo berusaha mencari petunjuk dia seperti menendang sesuatu.

"Cincin?"

Jisoo memungut cincin itu dan ia masukkan ke dalam kantongnya. "Pantas saja titiknya tidak bergerak. Cincinnya disini." Ucap Jisoo tepat di mic earphonenya.

"Segeralah keluar dari ruangan itu Jisooya. Ada dua orang menuju kearahmu." Kini Irene yamg mengucapkan itu.

Jisoo mengangguk dan berjalan keluar. Benar saja ada dua orang yang memergokinya keluar dari pintu. Sekilas pria-pria itu terkejut melihat Jisoo. Namun mereka langsung menerjang Jisoo dan berusaha menghajarnya. Namun dengan sigap Jisoo menghindari setiap pukulan dan tendangan dari dua orang ini.

Sedangkan keadaan Jennie dan Rose juga tidak berbeda. Mereka sedang bertarung dengan 7 orang pria bertubuh seperti The Rock Jonhson namun berkepala seperti Vin Diesel.

Rose sempat terkena pukulan salah satu dari mereka namun itu tidak seberapa. Ia tidak boleh lemah sekarang. Jennie pun begitu, ia masih memukul semua yang berusaha menghabisi mereka berdua.

Jisoo masih saja bertarung dengan dua pria botak ini. Ia terbiasa berlatih dengan Rose untuk fighting jarak dekat seperti ini. Namun ia lengah, salah satu dari mereka berhasil menendang bahu kiri Jisoo.

Iya yang kiri, yang masih sakit karena terkena peluru kemarin.

"Aaaaarrghh!!" Jisoo mengerang kesakitan. Memang tidak terlalu sakit namun ini masih terasa nyeri. Dan itu berhasil membuatnya terjungkal ke belakang.

Hope Not.Where stories live. Discover now