13.

6.8K 543 19
                                    

Justin Bieber - Sorry

Happy Reading yeorobun😍

Jennie masih berbaring disamping Lisa. Ia menatap wajah kekasihnya tanpa lelah. Dari tadi Lisa tidak bangun-bangun. Jennie merasa kesepian, apalagi mendengar suara dari kamar sebelah yang membuatnya panas dingin sekaligus risih. Padahal ia juga sering melakukan hal itu.

"Lisa.. bangun by, sampai kapan kamu mau tidur hm?" Jennie mengusap pipi dan merapikan poni Lisa yang berantakan. "Bahkan kau belum sempat mandi. Bangunlah, aku lapar sayang temani aku makan. Apa kau tidak kasihan pada kekasihmu ini?"

Lisa menggeliat, ia mulai membuka matanya. Mendapati Jennie yang sedang menatapnya, Lisa langsung mengembangkan sebuah senyum.

"Apa aku tidur terlalu lama?" Tanya Lisa mengusap pipi tembem Jennie.

Yang ditanya hanya mengangguk sambil tersenyum. Lisa merasa badannya sakit sekali, ia ingat tadi dia dan Rose terpental dan berguling guling akibat ledakan.

"Apakah Rose baik-baik saja?" Jennie mendengus sebal.

"Sstttt diamlah." Perintah Jennie.

Lisa pun menurut. Mereka diam dan mendengar sebuah suara.

Aahh yaa ahhh Kim Jisoo kau sangattthh aaahh terusshh sayanggggg ahhhhhhh...

Ya. Suara dari kamar sebelah. Mereka tertawa mendengar suara itu.

"Mereka belum juga udahan dari tadi sayang. Kupikir sudah 5 ronde mereka haha." Jennie terkekeh.

Lisa hanya diam. Melihat Jennie yang tertawa seperti ini membuat hatinya menghangat. Entah kenapa ia merasa sangat merindukan Jennie, padahal mereka setiap hari bersama. Apalagi dalam misi kali ini, Jisoo selalu menunjuk mereka berdua untuk satu sub unit.

Jennie menatap wajah Lisa yang sedang memandanginya. "Apa yang kamu pikirkan sayang?" Jennie memiringkan kepalanya.

"Tidak sayang. Aku tidak memikirkan apa-apa." Ucap Lisa tersenyum.

"Kamu bohong sama aku?" Selidik Jennie.

"Tidak sayang, aku benar-benar tidak memikirkan apa-apa."

"Kenapa kamu jadi tertutup seperti ini sama aku? Dulu kamu selalu cerita apa saja yang kamu rasakan sama aku. Kamu selalu membagi masalahmu sama aku. Kenapa kamu berubah seperti ini?!" Jennie berkata panjang lebar dengan apa yang dia rasakan akhir-akhir ini.

Lisa akhir-akhir ini memang sering diam. Ia tidak pecicilan seperti biasanya. Apalagi setelah Jisoo terkena tembakan dan mereka berada di rumah Seulgi dan Irene, Lisa menjadi pendiam.

"Sayang kamu ini bicara ap-" Ucapan Lisa terpotong.

"Cukup Lisa! Apa kamu sudah tidak menganggap aku ada?! Aku selalu disampingmu Lisa! Aku ini kekasihmu! Kenapa kamu seakan tidak percaya lagi padaku?!" Jennie bangun dari posisinya. Ia beranjak dari kasur dan mengambil jaket yang tergantung di balik pintu.

"Aku selalu ada untukmu Lisa, tapi kamu seakan tidak memerlukannya. Aku cukup sedih untuk itu." Ucap Jennie dengan suara bantingan pintu di akhir kalimatnya.

"Kamu mau kemana sayang?" Lisa hendak berdiri menyusul Jennie yang sudah menghilang keluar dari kamar, namun kepalanya berdenyut. Ia merasa pusing sekali. Dunia serasa berputar dihadapannya dan ia terjatuh di lantai dengan tangan yang selalu memegang kepalanya.

Di tangga Jennie berpapasan dengan Irene yang membawakan obat untuk Lisa. Irene menautkan alisnya saat melihat Jennie menangis. "Jen kamu kenapa? Lisa sudah bangun?" Tanya Irene namun Jennie hanya diam dan tetap melanjutkan langkahnya menuruni tangga.

Hope Not.Where stories live. Discover now