Chapter 1

5.4K 428 26
                                    

Sore ini, suasana di gedung olahraga toho high school cukup ramai karena memang hari ini merupakan jadwal latian anak-anak badminton, ditengah lapangan bisa dilihat anak-anak bermain badminton dengan semangatnya.
Sedangkan yang lain duduk di samping lapangan sambil melakukan pemanasan atau pun mengamati latihan yang sedang berlangsung.
Tiba - Tiba terdengar suara bisikan dari para perempuan sore itu, bersamaan dengan bisikan bisikan itu, datanglah segerombolan pria tampan memasuki gedung olahraga tersebut.

"wah siapa mereka?".
"mereka tampan sekali".
"ahhh yang tengah tampan sekaliii".

Seperti itulah bisikan yang terdengar cukup keras, yang mengetahui siapa para pria tampan itu pun langsung membungkukan badan untuk memberikan salam kepada sekumpulan geng tersebut.
Sebagian yang mengenal mereka pun, mencoba untuk berlari dan menyapa mereka.

"oh sunbae, kalian kemari? Aku kira kalian sudah melupakan kami" sapa salah satu siswa.

"oh junchan, apa kabarmu? Bagaimana apakah latihannya selalu berjalan lancar?".

"hmmm? Seperti yang kalian liat sunbae, kau ingin mencoba bermain yoochun sunbae?" siswa yang dipanggil junchan pun mencoba menawarkan kepada salah satu sunbae yang bernama yoochun.

Yoochun, Yunho, Changmin, mereka adalah segerombolan pria tampan yang sukses mengalihkan perhatian para perempuan di toho high school. Mereka adalah para senior yang membentuk adanya badminton di toho high school ini, sekalipun mereka sudah lulus cukup lama dari sekolah itu namun mereka akan berusaha untuk datang ke sekolah lagi untuk memantau latihan badminton ketika ada waktu luang.

Junchan atau yang bernama asli Kim Junsu pun mengajak para senior tampannya itu ke pinggir lapangan untuk sekedar berbincang sambil mengamati latihan sore itu, ditengah-tengan perbincangan, tiba-tiba mereka dihampiri oleh seorang lelaki yang memiliki ketampanan namun lebih menjurus ke cantik.

"junsu sunbae, aku ingin melapor, stok shuttlecock untuk siswa laki-laki sudah mulai habis sunbae" lapor lelaki cantik tersebut.

"mwo? Ya! Kalian bermain seperti apa sih? Kenapa sudah mau habis? Kalian hanya latihan, jangan bermain seperti sedang bertanding, aku tidak mau tau, itu jatah kalian, dan shuttlecock yang tersisa itu milik siswa perempuan" omel junsu.

"tapi sunbae...".

"tidak ada tapi tapian kim jaejoong, bilang kepada temanmu yang lain, mainlah dengan shuttlecock yang ada aku tidak mau tau".

Lelaki cantik yang bernama Kim Jaejoong itu pun bingung dan menundukkan kepalanya karena tidak tahu harus latihan menggunakan shuttlecock apa lagi, dia pun tidak berani membantah karena apa yang dikatakan sunbaenya memang benar dia dan teman-temannya terlalu bersemangat bermain badminton sehingga mereka lebih cepat merusak shuttlecock yang digunakan hingga tidak sadar kalau jatah shuttlecock mereka mulai menipis.

"kau butuh shuttlecock baru?" terdengar suara baritone dari salah satu pria yang tidak jaejoong kenal.

"a.. ahh? N.. Ndee ee.." jawab jaejoong dengan bingung.

"aku bisa memberikanmu shuttlecock asal kau bisa mengalahkanku".

"Nd.. ndee? Kau menantangku ngg..".

"yunho, jung yunho".

"Aa.. ahh ndee, apa kau benar-benar akan memberikanku shuttlecock baru jika aku bisa mengalahkanmu kan jung yunho-ssi?".

"yak sunbae! Jangan asal menantangnya, dia masih murid baru, walau kuakui permainan dia sangat bagus, tapi tidak akan sebanding denganmu" teriak junsu.

"eoh? Sunbae?" bingung jaejoong.

"ahh benar, jaejoong-ah perkenalkan, laki-laki yang barusan menantangmu dia adalah jung yunho pendiri organisasi badminton ini sekaligus pewaris utama tohoshinki grup, termasuk sekolah ini, dan ini laki-laki yang berjidat lebar dia park yoochun, dan si tiang listrik inii jung changmin, food monster dan adik evil dari laki-laki dihadapanmu itu".

"yakk Kim Junsu!!!" . . . "yahh duck butt!! kenapa kau mengenalkanku seperti itu" teriak yoochun dan changmin secara bersamaan karena tidak terima dengan cara junsu mengenalkan mereka.

"ahh nde annyeonghaseo sunbaenim" ucap jaejoong menyapa.

"Jaa, otte? Kau menerima tantanganku?" tantang jung yunho.

"baik, mari kita bertanding"

Dan sore itu gedung olahraga pun semakin rame dan panas karena di tengah lapangan sedang digelar pertandingan dadakan antara jung yunho yang dikenal sebagai penyumbang medali emas terbanyak pada bidang badminton ketika sekolah dulu melawan kim jaejoong yang juga tidak bisa di anggap remeh kemampuan badmintonnya karena dia merupakan atlit badminton tingkat kota Seoul.

Permainan pun sangat seru ditambah dengan sorak sorai dari penonton yang mendukung jagoan mereka masing-masing. Pertandingan dadakan ini tidak bisa dianggap remeh karena melihat dari background mereka yang benar-benar hebat dalam bermain badminton.

Setelah berbagai tangkisan yang dilakukan oleh jaejoong pada pukulan yang dilakukan oleh yunho. Serta yunho yang berjuang keras karena sudah lama tidak bermain badminton lagi. Akhirnya pertandingan dadakan ini berakhir dengan pemenangnya adalah...

"sunbae, aku berhasil mengalahkanmu, kuharap kau tidak melupakan janjimu" tagih jaejoong.

"hmm tentu saja aku tidak akan melupakannya, tapi aku tidak akan memberikannya hari ini" ucap yunho.

"kau tidak benar-benar memiliki niat untuk mengingkari janjimu kan sunbae?" jaejoong pun memicingkan matanya curiga kepada yunho.

"ayo lah aku laki-laki sejati yang tidak akan mengikari janjiku, kalau kau tidak percaya berikan saja nomor handphonemu aku akan menelponmu kalau aku sudah membelikan shuttlecock untukmu, ahhh... Atau mungkin kita bisa membelinya bersama?" yunho pun memberikan handphonenya kepada jaejoong agar pria cantik itu memberikan nomornya.

"kenapa kau harus meminta nomorku? Kau bisa memberikan shuttlecock yang kau janjikan itu kepada junsu sunbae kalau memang kita tidak bertemu".

"aku menjanjikan itu kepadamu, bukan kepada junsu".

Jaejoong pun masih cukup ragu, dia menolehkan kepalanya kepada junsu
"sudah berikan saja nomormu jaejoong-ah, dia tidak akan macam-macam kepadamu" ucap junsu yang mengerti akan tatapan jaejoong.

Dengan cukup ragu jaejoong pun mengambil handphone yunho dan mengetikkan nomornya di handphone tersebut.

Setelah mendapatkan nomor jaejoong, yunho mencoba menghubungi nomor tersebut untuk memastikan jaejoong tidak memberikan nomor palsu.
Handphone jaejoong pun berbunyi
"jja itu nomorku kau harus menyimpannya dan tunggu aku menghubungimu" ucap yunho sambil berjalan meninggalkan area gedung olahraga.

"wahh, seperti biasa caramu benar-benar gentle bung" ucap yoochun sambil menepuk bahu yunho.

"sepertinya kau berniat mendekatinya hyung, kalau dengannya aku akan sangat mendukungmu hyung" dukung changmin.

"sunbae, aku harap kau tidak mempermainkannya, kalau kau hanya bermain-main sebaiknya lupakan saja" junsu pun mencoba memperingati yunho.

"maksudmu apa junchan?" tanya yunho.

"dia sudah seperti adikku sendiri hyung, aku akan melindunginya dari siapa pun yang mencoba menyakitinya, aku tidak ingin masa lalunya terulang" ucap junsu.

Yunho, yoochun, dan changmin pun meninggalkan gedung olahraga, yunho pun masih memikirkan peringatan junsu kepadanya tentang jaejoong. Dia pun penasaran akan masa lalu jaejoong, karena junsu tidak akan protektif kepada seseorang jika orang tersebut tidak benar-benar dekat dengannya.


Tbc
Sampai ketemu chapter depan~ mohon kritik dan sarannya~
Maafkan jika typo bertebaran 😂😂

I'll Give You My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang