Chapter 21

1.5K 199 15
                                    

Special Chapter
<YUNHO's SIDE>

note : [ ... ] -> batin yunho
Tulisan miring -> flashback

.
.
.

Yunho memutuskan untuk pergi ke balkon kamar VVIP jaejoong karena sudah tidak kuat menahan air matanya. Mencengkram pagar pembatas balkon sambil terisak.

Lama meluapkan sesak di dada yang selama ini dia tahan. Ditemani gelapnya langit malam yang tanpa dihiasi satu bintang pun.

Lelah menangis, yunho mendudukkan diri di sofa yang menghadap gemerlap lampu kota di depannya. Udara malam tidak dihiraukan. Pandangan kelam dari mata musangnya menerawang apa yang dialaminya selama ini setelah bertemu jaejoong di sekolahnya dahulu.

Mengingat ketika pertama pertemuannya dengan jaejoong.

Kegiatan kuliah selesai lebih awal, yoochun mengajak yunho untuk mengunjungi high school mereka dulu. Berhubung changmin selalu numpang mobil yunho, jadi changmin juga mengiyakan ajakan yoochun.

Sudah lumayan lama tidak mengunjungi sekolah, banyak perubahan yang tampak. Mereka berjalan menyusuri koridor menuju tempat yang sering mereka kunjungi dulu, lapangan badminton.

Mereka memasuki lapangan badminton. Terlihat banyak mata yang terpana akan sosok bak pangeran itu.

Seorang hoobae, junsu, menyapa mereka. Jadilah mereka mengobrol di pinggir lapangan. Sedangkan kegiatan klub badminton sedang berlangsung.

"junsu sunbae, aku ingin melapor, stok shuttlecock untuk siswa laki-laki sudah mulai habis sunbae" kata seseorang dari belakang tubuh yunho kepada junsu.

Yunho membalikkan badan melihat orang yang menginterupsi pembicaraan mereka. Seketika mata yang menyerupai musang milik yunho tidak berkedip, terpesona akan paras orang yang ditatapnya.

[Apakah benar dia laki-laki? Kalau dilihat dari dadanya, sepertinya benar laki-laki. Tapi mengapa dia cantiiik sekali untuk ukuran seorang laki-laki? Lihat bahkan tingkahnya terlihat manis ketika keinginannya ditolak junsu]

"kau butuh shuttlecock baru?" yunho memberanikan diri untuk menawarkan yang diinginkan jaejoong.

"a.. ahh? N.. Ndee ee.."

Lalu yunho memberi tantangan untuk jaejoong. Kalau jaejoong mengalahkan yunho, maka yunho membelikan shuttlecock.

Pertandingan yang berlangsung alot dimenangkan oleh jaejoong. Entah yunho sengaja atau memang jaejoong lebih unggul dari yunho.

[Tidak apa-apa aku kalah. Yang terpenting bisa hangout bersama joongie, ah apa aku boleh memanggilnya begitu, hehehe]

"jja itu nomorku kau harus menyimpannya dan tunggu aku menghubungimu" kata yunho setelah menghubungi nomor yang diketikkan jaejoong.

Yunho dan yang lain berpamitan untuk pulang. Junsu mengantarkan sampai tempat parkir.

"sunbae, aku harap kau tidak mempermainkannya, kalau kau hanya bermain-main sebaiknya lupakan saja" junsu memperingati yunho.

"dia sudah seperti adikku sendiri hyung, aku akan melindunginya dari siapa pun yang mencoba menyakitinya, aku tidak ingin masa lalunya terulang" ucap junsu lagi.

Malam hari, yunho berbaring di tempat tidurnya memandang langit-langit kamarnya.

"kenapa junsu mengatakan itu?"

"apa yang terjadi di masa lalunya jaejoong? Apa jaejoong disakiti seseorang? "

"aissh, kenapa aku malah memikirkan jaejoong"

I'll Give You My HeartWhere stories live. Discover now