Chapter 15

1.6K 217 19
                                    

Makan malam diiringi dengan dentingan piring dan sendok yang beradu. Tidak ada percakapan seperti biasanya, sampai ketika hangeng mengambil gelas minumnya yang ada di sebelah kirinya. Tanpa sengaja tangan hangeng menyenggol tangan jaejoong yang berada di atas meja.

"NOO!!! KUMOHON HENTIKAN HIKS HIKS HIKS KUMOHON LEPASKAN AKU!!" jaejoong kembali berteriak histeris meringkuk ketakutan di sebelah kursi yang tadi diduduki.

.
.
.

Mendengar jaejoong berteriak, maid di mansion kim tergopoh-gopoh melihat tuan mudanya. Sedangkan hangeng dan heechul langsung mendekat ke jaejoong yang sekarang duduk di atas lantai.

"joongie!! Joongie! Ini eomma nak. Joongie~" heechul berusaha menyadarkan jaejoong dan memeluknya.

Heechul kebingungan melihat anaknya kembali histeris. Begitu pun hangeng, dia tidak tau mengapa jaejoong kembali histeris. Hangeng yang khawatir, ikut mencoba menenangkan jaejoong dengan mengelus lengan jaejoong. Namun...

"LEPASKAN AKU!! HIKS KUMOHON HIKS HIKS" jaejoong kembali berteriak melihat hangeng yang baru menyentuh lengan jaejoong.

"joongie. Tidak apa-apa. Itu appa joongie. Hangeng appa" heechul menenangkan jaejoong, dirinya tidak paham mengapa jaejoong semakin histeris saat hangeng menyentuhnya.

"ini appa joongie, gwaenchana" kata hangeng sambil mengelus rambut jaejoong.

"HENTIKAN!!! HIKS HIKS HIKS" seperti sebelumnya, baru saja tangan hangeng menyentuh kepala jaejoong, namun sudah kembali berteriak histeris.

Heechul menyuruh hangeng untuk menjauh sementara. Hangeng hanya bisa mengiyakan dan agak menjauh melihat anaknya menangis terisak dipelukan istrinya. Hangeng makin bingung mengapa jaejoong seperti itu, memikirkan berbagai kemungkinan penyebab jaejoong histeris seperti itu.

Tak lama, isakan jaejoong tidak terdengar. Heechul melepaskan pelukannya untuk melihat jaejoong.

"joongie~ jongie!!" heechul menepuk-nepuk pipi jaejoong pelan. Namun tidak kunjung ada tanggapan.

Melihat jaejoong pingsan, hangeng segera membawa ke kamar jaejoong. Sedangkan heechul menelepon dokter keluarga untuk memeriksa jaejoong.

Tak berapa lama, dokter Song In Jung* datang, segera memeriksa jaejoong yang masih tak sadarkan diri. Hangeng dan heechul menunggu di luar kamar jaejoong. (*dokter yeoja)

"Bagaimana keadaan joongie, dokter Song?" tanya hangeng melihat dokter Song keluar kamar jaejoong setelah lama memeriksa jaejoong.

"Jaejoong sudah sadar. Dia terkena dehidrasi ringan. Namun, mendengar cerita Anda tadi sebelum saya memeriksa, sepertinya jaejoong telah mengalami hal buruk. Dia terlihat stress akibat kejadian itu. Sebaiknya diperiksakan kepada yang lebih ahli. Ini kartu nama rekan kerja saya, Anda bisa menghubunginya untuk memeriksakan jaejoong" ucap dokter dengan menyodorkan kartu nama rekannya yaitu dokter psikiater.

"omoo~~ yeoboo uri joongie eottoke" heechul khawatir akan apa yang terjadi pada anaknya

"psikiater?" Hangeng bingung mengapa dokter Song memberikan kartu nama dokter psikiater.

"ne~ untuk lebih jelasnya Anda lebih baik memeriksakan jaejoong pada dokter psikiater rekan saya untuk mengetahui lebih lanjut akan keadaan jaejoong" jelas jaejoong.

Dokter Song pamit pulang. Heechul masuk ke dalam kamar jaejoong. Hangeng langsung menelepon dokter psikiater yang direkomendasikan dokter Song.

Beberapa menit kemudian, dokter psikiater, dokter Jang* datang. Segera memeriksa jaejoong ditemani heechul di dalam kamar tidur jaejoong. Sedangkan hangeng yang masih takut anaknya kembali histeris hanya bisa menunggu di sofa depan televisi. (*dokter yeoja)

I'll Give You My HeartWhere stories live. Discover now