5

806 83 12
                                    

"Shuhua, kau tau kan.. Sekarang kau sudah kelas dua? Apa kau lupa keinginan mu untuk cepat cepat lulus dari sini.?" pria tua itu berbicara dengan murid nya yang sekarang tengah berdiri di depan meja nya.

Shuhua terdiam, tidak ada niat untuk menyahut omongan guru nya tersebut.

Guru itu menghela nafas dan melanjutkan perkataan nya. "Bapak tau, ini sulit untuk mu., tapi bertahan lah sebentar lagi, kau hanya perlu menahan diri mu sebentar lagi, kalau mereka menganggu mu, kau hanya perlu menahan diri mu.."

Shuhua mengangguk mengerti, bukan kah selalu begitu? Pada akhirnya dia yang akan disuruh untuk mengalah. Itu lah hidup dimana yang kecil tidak akan pernah terlihat, dari pada memperpanjang masalah lebih baik mengalah.

"Saya mengerti pak.."

"Baiklah, kau Boleh keluar sekarang.."

Shuhua membungkukkan badan nya sebelum keluar dari ruangan guru tersebut.
'Selalu begitu kan? Pada akhirnya cuma aku yang diperingatkan, cuma aku yang disuruh untuk menahan diri..' shuhua menghela nafas, mood nya benar-benar jelek sekarang. Apalagi setelah keluar ia melihat miyeon telah menunggu nya di depan.

"Kau juga sama saja.." gumam shuhua, ia tidak tau kenapa ia sangat kesal sekarang, entah kepada miyeon, jinhe, guru nya, semua sama saja. Sama sama bikin pusing.

"Shuhua.. Ayo pulang bareng.." senyum terukir di wajah miyeon sambil menyodorkan minuman kaleng ke arah shuhua,

Shuhua menatap miyeon, ia enggan untuk berbicara. Hari ini ia benar-benar ingin sendiri. Shuhua berlalu begitu saja. Bahkan secara tidak sengaja menyenggol minuman kaleng itu sampai jatuh, miyeon sedikit kaget, ia melirik punggung shuhua yang sudah berjalan mendahului nya

"Shuhua.." panggil miyeon, tapi shuhua mengabaikan nya dan terus berjalan, seharus nya miyeon mengerti kalau saat ini shuhua benar-benar ingin sendiri.

"Shuhua.. Kenapa?.." miyeon masih terus saja mengejar shuhua yang mempercepat langkah nya, miyeon masih mengikuti dari belakang.

"Shuhua aku salah apa?.."

Shuhua benar-benar muak sekarang, menurut nya miyeon sudah menganggu nya, shuhua berhenti dan menatap miyeon dengan tatapan dingin.

"berhenti mengikuti ku.." ucap nya, miyeon kaget , ia memang suka sifat shuhua yang dingin terhadap orang lain, tapi ia tidak suka kalau tatapan itu di berikan kepada nya.

"Shuhua.."

"Berhenti menyebut nama ku.." shuhua diambang kemarahan nya, tidak, dia harus menahan nya, tapi kenapa? Kenapa harus selalu dia.

"Kau juga.. Berhenti melakukan hal hal bodoh karena aku. Jangan terlibat dengan ku lagi.." ucap shuhua lagi.

Miyeon tidak mengerti, apa yang salah dari diri nya sekarang. Ia cuma menatap shuhua menunggu cewe itu melanjutkan ucapan nya.

"Berhenti lah berlagak seolah-olah kau mau melindungi ku, aku tau semua yang kau lakukan, bisakah kau berhenti? Aku benar-benar lelah..."

"Aku..."

"Apa kau menyukai ku?" pertanyaan itu begitu saja lolos dari bibir shuhua, miyeon termanggu Ia tidak membawa apa pun selain menyerukan nama shuhua.

"Shuhua..."

"Kumohon berhenti, meskipun kau melakukan hal hal seperti itu, aku tidak akan bisa membalas perasaan mu.." shuhua maju selangkah mendekatkan diri nya pada miyeon.

"Aku tidak bisa memberi mu harapan apa-apa, hidupku sudah cukup berat cho miyeon,.."

"Aku..."

"Aku sudah sebisa mungkin untuk menghindar dari hal hal buruk ,pada akhirnya aku juga yang harus menahan diri, kau juga.. Kau menolong ku, apa aku bisa tenang saja? Saat seseorang berbuat kebaikan akan selalu ada imbalan yang di harapkan, selalu begitu, lalu ketika aku tidak sanggup membalas diri mu, kau juga akan membenciku bukan?.." shuhua menatap miyeon yang masih terdiam di depan nya.

STALKER (GxG) [END]Where stories live. Discover now