16

596 75 2
                                    

Shuhua perlahan membuka mata nya, ia ketiduran lagi setelah dikasih obat, mata nya mengerjap beberapa kali, sampai ia melihat siulet seseorang berdiri membelakangi nya, menghadap jendela.

"Mi-miyeon?" Tanya Shuhua, ia masih mengucek mata nya, suara nya serak khas orang bangun tidur, orang itu menoleh dan menghampiri nya.

"Kau sudah sadar?"

Shuhua cukup kecewa, ternyata bukan, orang itu bukan Miyeon, entah kenapa dia mengharapkan yang datang itu Miyeon.

Jujur saja, ia merindukan gadis itu.

"Kak Jisoo?" Shuhua berusaha duduk, menyenderkan punggung nya di ujung ranjang, menatap kakak Miyeon tersebut.

"Bagaimana, keadaan mu?" Tanya Jisoo, ia menarik kursi dan duduk disamping Ranjang Shuhua. Jisoo cukup kaget ketika tau kalau Shuhua berada dirumah sakit. Sekarang justru kekhawatiran nya bertambah tentang Miyeon.

"Sudah lebih baik.." Senyum Shuhua, mata nya melirik wajah Jisoo yang tampak tegang dan gelisah.

"Miyeon..." Kedua nya berkata berbarengan, setelah sadar Shuhua menghela nafas, membiarkan Jisoo untuk berbicara duluan.

"Aku kira dia berada disini.." Ucapan Jisoo melemah, sekarang ketakutan nya bertambah. Jika Shuhua terluka tentu Miyeon tidak akan tinggal diam. Mengingat Shuhua sangat berarti bagi siapa pun bagi nya.

"Kakak tidak tau dia dimana?" Tanya Shuhua pelan, entah kenapa dia juga ikutan gelisah. Perasaan nya tidak enak. Dia tau sifat Miyeon.

Jisoo menggeleng, atensi nya teralihkan ke bawah menatap lama, bingung mau mengeluarkan sepatah kata pun, ia tidak percaya.. Sekarang adik nya buronan. Dan dia belum bisa mempercayai itu.

"Kak?"

Sekali lagi, Jisoo menghela nafas ditatap nya Shuhua yang seolah ingin meminta penjelasan dari nya.

"Siapa, yang melukai mu?"

Shuhua menggeleng.

Jujur ia tidak ingat, terakhir ingatan nya cuma menunggu Miyeon di aula sekolah. Benar juga, Ia dilukai...
Apa itu alasan nya? Apa itu alasan Miyeon menghilang. Shuhua menggigit bibir nya. Ia gelisah, ia tau kalau Miyeon tidak akan tinggal diam. Shuhua menatap Jisoo kembali, ia yakin sesuatu yang buruk telah terjadi.

"Terjadi pembunuhan di hutan Gwangju, korban nya Lee Jia..." Lirih Jisoo.

Shuhua menutup mulut nya sendiri, kaget? Tentu saja. Jia teman sekelas nya. Ingatan nya beralih saat itu juga, sebelum ia dilukai, Miyeon mengatakan kalau Jia memanggil nya dan menyuruh nya ke ruangan guru,

Bahu Shuhua melemas, bukan tidak mungkin Miyeon bertindak seperti itu, mengingat ia selalu membalas apa pun yang terjadi pada Shuhua,

"Sekarang, dia dimana?" Lirih Shuhua.

Jisoo menggeleng. "Saat ini status nya adalah saksi, karena ia ditemukan di tempat kejadian.. Tapi dia melarikan diri. Mungkin sekarang sudah jadi tersangka.."

Shuhua terdiam, ia benar-benar tidak habis pikir, kenapa diri nya selalu saja tertimpa hal sial dan melibatkan Miyeon di dalam nya. lagi pula kalau diingat kenapa pula Lee Jia berniat melukai nya, bukan hanya itu saja, Ia juga tidak mengerti kenapa banyak sekali orang yang ingin menyakiti nya, semua seperti sudah terencana, dan target nya adalah Miyeon sebagai Shuhua umpan nya.

"Aku masih tidak mempercayainya, Miyeon tidak mungkin membunuh orang kan? Ia anak yang baik." Lirih Jisoo.

Atensi Shuhua teralihkan pada kakak Miyeon tersebut, pandangan nya sendu. ia sedih, kenapa Miyeon selalu melibatkan diri nya ketika Shuhua tertimpa masalah.

STALKER (GxG) [END]Where stories live. Discover now