18

761 77 6
                                    

Shuhua bersandar pada kursi penumpang depan sambil memandang hujan yang tak kunjung reda, dalam mobil terasa panas dan lembab sehingga membuat nya berkeringat meski tidak melakukan apa-apa.

Saat ini ia berada didalam mobil Jisoo, mereka berdua mencari Miyeon setelah anak itu mengatakan hal-hal aneh.

Shuhua beberapa kali menghela nafas nya, semua kejadian yang terjadi selama ini berputar dibenak nya bagaikan sebuah lampu putar, Namun semua yang terputar adalah tentang Miyeon. Entah terlalu khawatir atau merindukan nya.

Atau, sekarang benar-benar takut kalau Miyeon benar-benar meninggalkan nya juga.

"Apa yang kau pikirkan sekarang?" Tanpa sadar Shuhua menggumam sendiri, disebrang jalan dilihat nya Jisoo yang tengah mondar-mandir didepan Apartement, Ia menanyakan keberadaan Miyeon. Tapi ia melarang Shuhua untuk ikut serta. Karena Paman nya juga masih buronan.

Tiba-tiba pintu kursi pengemudi terbuka dan seseorang masuk, Tapi bukan Jisoo.

"Kau..." Kata Shuhua tak selesai, Leher nya di to dong Stun gun.

"Akhirnya kita berjumpa juga.." Orang itu tersenyum memamerkan gigi putih nya, Pria paruh baya itu menatap nya dengan tajam membuat Shuhua langsung memucat.

Orang ini adalah orang yang mengurung Miyeon selama 10 Tahun, orang ini adalah yang selalu mengirim orang untuk mencelakai Shuhua, cuma karena ingin melihat Miyeon tersiksa.

Lidah Shuhua rasa nya jadi kelu, ia kehilangan kata-kata nya.

"Kita bicara nanti saja, sekarang kau tidur saja dulu.."

Tanpa menunggu jawaban Shuhua, Beomgyu sudah menyalakan stun gun, bersamaan dengan rasa sakit seperti ditusuk jarum Shuhua pun kehilangan kesadaran nya.


.....

Hujan turun bertambah deras, Disana Miyeon berdiri di Halte bus, pandangan nya kosong. Ia tidak memikirkan apa-apa dan ia tak tau harus kemana lagi.

Ia sudah tidak punya tujuan.

Dulu, ia bertekad melawan paman nya untuk bertemu dengan Shuhua, membuat gadis itu aman dan selalu menjaga nya. Tapi siapa sangka? Ternyata diri nya sendiri yang membuat Shuhua justru terus-terusan berada didalam bahaya.

Ia menarik nafas dalam, tak yakin dengan apa yang harus dilakukan nya, meskipun ia bertekad untuk menjauhi Shuhua tapi ada yang menganjal di hati Miyeon.

Seperti, ia tidak siap untuk tidak melihat gadis itu lagi, harus kah ia pergi atau tidak?

Atau, Miyeon harus melihat nya untuk terakhir kali untuk mengatakan selamat tinggal.

'Hah.. Apa yang harus ku lakukan?' Batin nya, sambil menampung air hujan yang turun dari atap halte dengan tangan nya.





.

Setelah berkeliling Apartement dan tak seorang pub melihat Miyeon, Jisoo memutuskan kembali ke mobil, mungkin ia harus mencari ke tempat lain. Begitu lah pikir nya.

Jisoo membuka pintu mobil depan, lalu masuk.

"Sepertinya kita harus mencari nya ditempat lain Shuhua.."

"...."

Tunggu, Jisoo baru sadar tidak ada Shuhua di kursi samping nya, lalu ia menoleh kebelakang, gadis itu tetap tidak ada.

Jisoo mematung, jantung nya mulai berdetak tak karuan melihat sebuah kertas tertempel di kaca depan mobil nya.

'Sebelum aku kembali ke sel, ijinkan aku bermain dengan gadis ini...'

STALKER (GxG) [END]Where stories live. Discover now