13

583 81 12
                                    

Sudah sejak 15 menit yuqi duduk bersama miyeon, berdua dikantin. Dan belum ada sama sekali percakapan di antara mereka, membuat rasa nya seorang yang gampang bergaul seperti seorang yuqi menjadi gila. Baru pertama kali ia merasa tidak punya kata-kata yang ingin di lontarkan ke lawan bicara nya.

Maksudnya, lihat saja miyeon yang masih setia dengan diam nya, dengan ekspresi yang datar.

Yuqi mengetuk-ngetik ujung meja, melihat sekeliling, berpura-pura mengecek handphone nya dan tentu saja berharap shuhua cepat datang di suasana yang canggung ini. Pandangan yuqi kembali melirik miyeon. Gadis itu masih setia diam seperti patung di depan nya, sebenarnya ada yang membuat yuqi penasaran akan suatu hal.

Setelah mempertimbangkan nya beberapa menit, akhirnya nya yuqi mengeluarkan suara nya.

"Boleh aku bertanya?"

Miyeon menatap yuqi, masih dalam diam dan tak menjawab apa pun.

"Apa kau menyukai shuhua?" Tanya yuqi lagi, sambil tersenyum simpul.

"Tidak,.. Tapi aku mencintai nya..."

"Pft.." Yuqi cuma menahan tawa nya mendengar miyeon, bayangkan saja ketika kau menyukai sesuatu, malah mengatakan nya dengan ekspresi dan suara yang datar.

Miyeon menatap yuqi, yang menutup mulut nya sendiri, tidak mengerti kenapa dia tertawa seperti itu.

"Aku rasa kau tidak mencintai nya.."

Miyeon tersentak, ia menatap yuqi lagi dengan heran, bagaimana ia tidak mencintai shuhua? Bukankah semua nya sudah jelas.

"Mana ada orang yang mengatakan kalau ia mencintai seseorang dengan ekspresi seperti itu.." Ringis yuqi, kemudian mengambil minuman kaleng milik nya.

"Apa tujuan mu mendekati shuhua?"

"Untuk menjaga nya.."

"Maksud mu shuhua tidak bisa menjaga diri nya sendiri? Atau shuhua dalam keadaan bahaya?"

Miyeon terdiam, ia tidak berniat menjawab atau pun menceritkan nya pada yuqi.

"Aku cuma takut, kalau kau cuma terobsebi pada nya.." jelas yuqi lagi.

"Tapi sebaiknya tidak begitu, karena hidup nya nya saja sudah sulit.." yuqi menyunggingkan senyum miring nya, dan tak lama ia melihat shuhua sudah berjalan ke arah diri nya dan miyeon dengan setumpuk buku ditangan nya.

Miyeon masih terdiam, benar saja sebenarnya apa yang ia ingin kan dari shuhua? Begitu tidak ada lagi yang mengancam shuhua, begitu dia sudah aman. Apalagi yang akan dia lakukan?

Miyeon menatap shuhua yang baru saja duduk disamping nya, lalu menaruh buku buku pelajaran itu diatas meja.

"Apa yang kalian bicarakan selagi aku tidak ada?" Tanya shuhua, melihat yuqi dan miyeon yang sama sama diam.

Yuqi mengangkat bahu nya, "tidak ada.. Bagaimana aku bisa mengajak ngobrol orang pendiam seperti dia.." ujar nya.

Shuhua tersenyum simpul. "Jadi bagaimana? Kau juga akan ikut belajar dirumah ku malam ini?" Tanya nya

"Sepertinya tidak.. Aku ada rapat kecil dengan keluarga.."

Shuhua mengangguk mengerti, lalu ia melirik jam tangan nya. "Sepertinya aku harus pulang sekarang.. Miyeon kerumah jam 8 saja ya.." ujar shuhua, karena saat ini ia harus segera ke minimarket untuk bekerja.

Miyeon cuma mengangguk.

"Mau ku antar sekalian?" tawar yuqi.

"Tidak usah, lagian kau masih menunggu supir mu kan, selagi menunggu aku sudah sampai duluan.." ujar shuhua, lalu ia segera pergi meninggalkan yuqi dan miyeon kembali berduaan disana.

STALKER (GxG) [END]Where stories live. Discover now