12

608 77 7
                                    

"Hari ini ya? Cafe ini?" Shuhua mendongak memandangi cafe yang akan ia masuki hari ini, untuk memastikan dia tidak salah tempat, setelah memastikan ia pun masuk dan duduk di dalam, ia belum memesan apa pun karena harus menunggu seseorang, Shuhua melirik kiri dan kanan sepertinya hari ini pengunjung cafe tidak terlalu ramai,

"Shuhua?"

Merasa nama nya di panggil shuhua menoleh.

"Ah..."
.
.
.
.
.
.
.
.
"Halo...." Miyeon tersenyum menyambut orang yang baru datang menemui nya, nampak nya orang itu sedikit kaget karena memang bukan miyeon yang diharapkan nya datang.

"Maaf ya, shuhua nya tidak bisa datang.. Kakak ingat aku kan? Aku teman nya shuhua yang waktu itu.."

"A.. I-iya.. Aku ingat.." nampak muka gugup dari Minah yang seharus nya berjanji dengan shuhua untuk bertemu.

"Silahkan duduk kak.." ujar miyeon, masih dengan muka bingung akhirnya Minah duduk di kursi yang berada di depan miyeon, ketika miyeon tersenyum kearah nya Minah balas senyum simpul, sedangkan handphone nya ia keluarkan dibawah meja, tampak mengetik pesan untuk seseorang.

"Shuhua kamu dimana? Kenapa teman mu yang datang, apa yang terjadi.." Miyeon membaca pesan yang baru masuk tersebut berasal dari Minah dan jelas saja kalau sekarang handphone shuhua berada pada nya.

"Haha.. Kan sudah kubilang shuhua tidak bisa datang kenapa masih mencari nya?"

Minah terkejut bukan main, karena melihat handphone shuhua yang berada pada miyeon. "Itu kan.."

"Yah, ini handphone nya shuhua, tapi shuhua tidak memberikan handphone nya langsung pada ku, aku mengambil nya ketika dia tertidur di kereta kemarin, jadi aku juga yang membalas pesan mu.." ujar miyeon dengan santai masih dengan senyum manis di wajah nya.

Minah terdiam ia merasa telah dipermainkan oleh miyeon, ia pun bangun dan mengebrak meja. Membuat miyeon langsung menatap nya tajam.

"Duduk! Aku belum selesai berbicara!" ujar miyeon dengan nada penuh penekanan.

Minah menghela nafas lalu dengan tenang ia kembali duduk kemudian menyeringai menampakkan sosok asli nya. "Kau tau.. Sampai mana?"

"Yah, sebenarnya aku tidak tau dari awal, aku memeriksa gedung tempat laki-laki yang mengejar mu itu masuk ke dalam sana, aku menemukan foto shuhua disana dan aku melihat mu berada di sekitar sana malam itu.."

Minah menghela nafas nya masih berusaha santai "jadi cuma itu? Karena aku datang ketempat gudang itu?"

"Nggak, bukan cuma itu.. Kau adalah seorang pembunuh berantai.. Benar kan?"

Minah tersentak sambil membulatkan mata nya.

"Tentu saja ini masih perkiraan, tapi menurut ku perkiraan ku adalah benar, kau di kejar orang yang tidak dikenal dan meminta bantuan pada kami yang kebetulan berada di gang tersebut. Kau berkata seseorang akan membunuh mu, dan seorang laki-laki muncul seolah memberi tau kalau dia lah pelaku nya. Kenapa ? Alasan nya cuma ada satu, kalau kalian adalah komplotan.,"

"kkkk~~ hahaha..." Miyeon menghentikan ucapan nya setelah melihat Minah yang mulai tertawa dengan menutup mulut nya.

"Kau berpura-pura mendekati shuhua, kau bilang kau bekerja di toko kosmetik. Jelas saja itu bohong. Karena kau cuma anak jalanan selain itu juga pembunuh, aku benar kan? Di pabrik kosong itu terdapat sebuah ruangan yang di gembok, kau pasti menyembunyikan banyak hal disana termasuk para korban yang akan kau bunuh.."

Miyeon menatap Minah yang sekarang nampak merasa terintimidasi, miyeon menopang dagu nya di atas meja.

"Tapi seperti perkataan ku, kalau itu masih perkiraan, tapi yang membuat aku penasaran adalah kenapa kau mengincar shuhua? Kenapa target mu adalah shuhua? Jelaskan padaku, dan kita selesaikan disini.." ujar miyeon dengan santai.

STALKER (GxG) [END]Where stories live. Discover now