Bab 1 : Pernikahan Kilat

23K 473 18
                                    

"Elias Julian Rageswara, setelah apa yang kita lewati sampai hari ini, aku cuma mau ngucapin terima kasih karena kamu tidak pernah lelah buat yakinin aku. Jadi, mulai hari ini sebagai balasan rasa terima kasih aku, biarin aku buat yakinin kamu bahwa Sheinna Daniellas Wijaya akan menyerahkan sisa hidupnya untuk selalu dicintai dan mencintai Elias," ujarnya, lalu Sheinna menarik nafas panjang. "Jadi, you should marry me!" Sheinna berkata dengan tegas, lalu meyerahkan cicin itu ke hadapan Elias.

Elias menutup mulutnya menahan tawa sedangkan Sheinna menatapnya dengan gusar.

"Yes, Absolutely, YES!"

Akhirnya Sheinna bisa bernapas lega, lalu Elias mengambil cincinnya dan kemudian memasangkannya di jari manis Sheinna.

"I love you, Sheinna." Elias mengecup bibir Sheinna.

"I love you, Elias. And kiss me more!"

Elias tersenyum jahil kepada Sheinna sembari menggelengkan kepalanya.

"More than kissing," bisik Elias.

🔥

Setelah drama yang dibuat Sheinna berhasil membuat emosinya terkuras, Elias masih belum percaya bahwa ia berhasil membawa Sheinna pulang ke London.
Elias masih belum percaya bahwa wanita yang super keras kepala itu mau merelakan karier yang sedang ia bangun demi ikut bersamanya. Elias masih belum percaya bahwa wanita yang begitu tangguh itu mau mempercayakan segenap hatinya kepadanya. Elias masih belum percaya bahwa ia adalah pria yang paling beruntung.

"Good morning." Elias mengecup dahi Sheinna.

"Good morning," jawabnya tanpa membuka matanya. Ia masih terlalu mengantuk karena perjalanan jauh dan jetlag.

"Kamu nggak mau liat wajah calon suamimu ini?" godanya seraya menggosokan ujung hidungnya ke hidung Sheinna.

"Enggak, aku ngantuk." Sheinna kemudian berbalik dan lanjut tidur.

Mereka tiba di London kemarin sore, dan Sheinna seperti orang pingsan yang sudah tidur hampir 15 jam dan dia bilang ia masih mengantuk.

"Na, kamu udah tidur 15 jam, jadi cepat bangun!" Dengan jahil Elias memukul bokong Sheinna hingga ia menjerit.

"El!" Jerit Sheinna sembari menoleh ke arah Elias.

"Cepat bangun! Aku tunggu di bawah." Elias mengecup pipi Sheinna kemudian ia turun dari tempat tidurnya.

Elias keluar dari kamarnya, lalu berjalan ke ruang makan dan disambut oleh asisten rumah tangganya.

"Selamat pagi Tuan Elias."

"Selamat pagi Ed."

Ed menarik kursi dan mempersilahkan Elias untuk duduk.

"Di mana Elena?" tanya Elias.

"Nona Elena masih di kamarnya Tuan, mungkin sebentar lagi turun."

Tak lama, Elena pun masuk ke ruang makan dengan penampilan yang sudah rapi.

"Pagi El, tidurmu terlalu nyenyak," ucap Elena dengan nada datar. Elias tahu bahwa kakaknya itu sedang menyindirnya.

"Tidur terbaik yang pernah aku miliki, bagaimana tidurmu? Masih dihantui mimpi buruk?" balasnya.

Elena hanya meliriknya namun tak menjawab pertanyaannya.

Setelah situasi ketegangan mereda, Ed akhirnya meminta para pelayan menyajikan sarapan untuk mereka berdua. Elias dan Elena sarapan dalam keheningan sampai suara panggilan dari Sheinna membuat mereka berdua menoleh ke lantai dua.

I Love You, More! [Completed]Where stories live. Discover now