Bab 3 : Ragu

7.2K 325 22
                                    

"Maaf, kamu pasti kaget." Elias mengusap puncak kepala Sheinna.

"Aku tau kamu itu terkenal, tapi aku kaget kalau kamu seterkenal ini."

"Sekarang kamu harus lebih bersyukur, karena orang seterkenal aku, hatinya cuma buat kamu." Elias menarik tangan Sheinna dan mengecupnya.

"Muntah boleh?" goda Sheinna.

"Jangan! ini mobil mahal." Elias mencebik kemudian ia tertawa.

Satu hal yang membuat Elias merasa nyaman bersama Sheinna adalah tidak adanya rasa canggung di antara mereka. Mereka memiliki selera humor yang sama, dan bersikap apa adanya. Terutama Sheinna, yang kini lebih baik dalam mengutarakan emosinya. Jika senang ia akan terus tersenyum, dan jika sedang kesal dia akan langsung marah padanya. Tidak ada lagi Sheinna yang suka memendam emosi. Sheinna kini lebih jujur dengan perasaannya.

"Dih udah kaya tapi masih perhitungan."

"Aku itu kerja banting tulang penuh perjuangan, bukan ongkang-ongkang kaki sambil ternak tuyul. Jadi..."

"Iya sayang, iya." Sela Sheinna seraya tertawa.

Elias sangat suka saat Sheinna memanggilnya sayang. Demi apapun kata sayang yang keluar dari mulut Sheinna bisa dihitung dalam hitungan jari. Dan ini ucapan sayang ke 9 darinya, setelah tadi saat ia membujuk Elias membelikannya cincin.

Sheinna itu tipe malu-malu kucing. Iya kucing, mereka sangat suka dibelai namun saat pertama disentuh dia akan siap mencakar. Percis seperti Sheinna,
Tidak suka diperlakukan romantis, tapi menyukai momen ketika mereka berdua sedang begitu intim.

Sheinna melarang Elias memanggilnya dengan sebutan sayang, babe, atau baby. Tapi dia sendiri yang terkadang tidak sadar memanggilnya dengan sebutan itu. Oke, balik lagi. Sheinna itu labil. Tapi di mata Elias itu cukup menggemaskan.

"Na, sepertinya besok kamu bakalan masuk halaman berita gosip."

"Aku tau, tapi seorang Elias akan membuat alibi terbaiknya. Foto kita nggak bakalan muncul kan?"

"Aku bakalan ngelakuin yang terbaik, seperti biasanya."

Jika mereka harus mengalah dengan ego, maka hubungan mereka bisa jadi konsumsi publik. Namun kembali lagi, Sheinna tidak mau di cap sebagai gold digger dan Elias tidak mau planningnya kembali berantakan.

Nah, karena keegoisan salah satu dari mereka, terbukti malah membuat mereka kesulitan. Buktinya, Sheinna harus mengalami kekecewaan karena Elias benar-benar menutupi hubungan mereka dari keluarganya.

"Apa yang bakalan kamu bilang ke Ayah tentang kita?"

"Semuanya, termasuk apa yang udah terjadi antara aku sama Vio. Keluargaku nggak ada yang tau soal perselingkuhan dan kematian anak kita."

"Jadi selama ini mereka nggak ada yang tau?" Seru Sheinna yang terkejut.

"Nggak ada. Yang tau cuma Jeremy, Nick dan Emma."

"Pantas aja, Ayah kamu bilang kaya tadi."

"Maafin aku yah." Elias mengusap paha Sheinna.

Sheinna tediam sesaat, lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Elias.

"El, ke Hampstead Heath dulu yaa." ujarnya tiba-tiba dan seolah melupakan kejadian tadi.

I Love You, More! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang