Bab 4 : Gila

7.4K 313 20
                                    

Sheinna duduk di hadapan Chas, begitupun Elias yang duduk di samping Sheinna seraya melingkarkan tangannya ke pinggang Sheinna. Namun Sheinna berusaha menyingkirkan tangan Elias, karena ia merasa tidak nyaman.

Entah sudah di taruh di mana tatakrama dari seorang Elias, ia sama sekali tidak peduli dengan tatapan kesal Ayahnya.

"Elena bilang, wanita di sampingmu ini tidur di kamarmu."  Kata-katanya keluar penuh penekanan, dan juga keresahan. "Kau sudah gila Elias?"

Bentakan Chas berhasil mengejutkan Sheinna, ia ingin membuka mulutnya untuk berbicara namun Elias menggenggam tangannya dengan kuat. Seolah meminta Sheinna untuk menahan diri.

"Ayah jangan lupa di mana aku dibesarkan. Tinggal serumah dan tidur di satu kamar dengan pacar sendiri bukan hal yang harus dibahas. Itu hal privasi, lebih baik Ayah dengarkan penjelasan El."

Chas melotot kepada Elias, tangannya terkepal kuat menahan amarahnya.
Sheinna hanya bisa menghela napas, dia juga sama kesalnya saat mendengar kata frontal yang keluar dari mulut Elias.

"Aku sudah putus dengan Vio satu tahun yang lalu. Jika Ayah mengira hubungan kami seperti apa yang Ayah kira, Ayah salah! Aku dan Vio hanya menyakiti satu sama lain, Vio selingkuh dariku dan aku menyiksanya dengan mempermainkannya di genggamanku. Vio sempat hamil anakku, tapi dia tidak pernah jujur dan mencoba membunuh anak itu. Semakin besar kebencianku kepada Vio, semakin aku tidak ingin melepasnya. Sampai akhirnya aku bertemu Sheinna dan dia berhasil menarik perhatianku."

Elias mengangkat tangan Sheinna, menunjukan cincin yang terpasang di jari nya.

"Aku jatuh cinta padanya dan akan menikahinya, terlepas Ayah setuju atau tidak. Karena keputusan Ayah tidak berpengaruh padaku."

Elias berdiri seraya menarik Sheinna, lalu berlalu pergi dari sana dan berjalan masuk ke kamarnya, tanpa menunggu jawaban dari sang Ayah yang menatapnya dengan raut terkejut mendengar penjelasan Elias, sedangkan Elena hanya menatap mereka berdua sembari mengelus kucing di pangkuannya.

Mereka berdua masuk ke dalan kamar, dan Sheinna langsung melepaskan genggaman tangan Elias. Elias tidak mempedulikan sikap Sheinna. Ia langsung masuk ke kamar mandi sedangkan Sheinna duduk di atas tempat tidur sembari menatap tas kecil berisi cincin pernikahannya itu.

Bukankan seharusnya ia merasa bahagia? Mengapa menjadi seperti ini?

Elias keluar dari kamar mandi dengan wajah basah sehabis cuci muka, wajahnya lebih segar dari sebelumnya. Sheinna menatapnya dengan lekat, memperhatikan Elias yang berjalan melewatinya begitu saja, dan berjalan keluar kamar.

Suasana yang begitu canggung. Tapi bukankah seharusnya Elias tidak mendiamkannya?

Sheinna bangkit berdiri lalu menaruh tas cincin tersebut kedalam laci. Dia masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih santai.

Ia menatap wajahnya di cermin, dan terus berpikir apa yang seharusnya ia lakukan, agar membuat situasinya kembali mencair?

Sheinna mengikat cepol rambutnya lalu ia membasuh wajahnya. Ia kembali menatap bayangannya di cermin, lalu satu-satunya cara yang terpikirkan Sheinna muncul. Sheinna menghela napas panjang sebelum akhirnya keluar dari kamar mandi dan berjalan keluar dari kamarnya.

🔥

Sheinna menatap kesekeliling rumah Elias, rumah yang sudah seperti istana itu hanya di tempati Elias dan Elena beserta para asisten rumah tangganya. Rumah itu lebih seperti basecamp para ART dibanding kediaman seorang billioner, yang nyatanya tidak pernah menetap lama di sana.

"Ed!" panggil Sheinna saat melihat Ed berjalan masuk ke sebuah ruangan.

Ed berhenti, dan Sheinna berlari kecil menghampirinya.

I Love You, More! [Completed]Where stories live. Discover now