Bab 19 : Sheinna

3.8K 253 23
                                    

Aku masih nggak percaya kalau sekarang statusnya udah jadi Istri orang. Terlebih orang tersebut jauuuuuuuh dari bayanganku dulu. Bener yah kata orang, kalau jodoh itu nggak ke mana. Yang ini datengnya dari kantor polisi.

Tapi kayanya hidupku ini nggak jauh-jauh dari kantor polisi. Keluarga besar Ayah, kebanyakan aparat semua. Ayahku polisi, terus pindah tugas jadi kepala BIN. Waktu masih kecil, aku udah urusan sama polisi karena wanita gila yang terobsesi sama Ayah, terus aku harus bolak-balik kantor polisi karena Sheila hobi banget ditahan di Polsek karena nakalnya nggak ketulungan. Ya gituulah pokoknya gitu! Mantan juga bekas buronan polisi. Duuh untungnya jodohku bukan polisi.

Nah, dulu waktu sesakit itu dikecewakan dia, orang yang haram aku ucapin namanya itu. Aku selalu sesumbar mau punya pacar yang anak baik-baik, yang intinya menuju sempurna dan terkesan halu. Karena mana ada pria baik hati, tampan, kaya raya, tanggung jawab, dengan segala kesempurnaannya itu. Mustahil. Pasti ada minusnyaa. Dan itu terjawab, setelah ketemu sama Elias.

Kesan pertama ngeliat Elias waktu di kantor polisi, dia itu ganteng banget. Sumpah nggak bohong! Kaya model iklan rokok di tv yang adanya cuma jam 10 an ke atas itu, seganteng dan semacho itu. Tapi karena dulu momentnya itu lagi rusuh dan emosi labil ngadepin tingkah adik-adik tersayang, jadi pas liat pria sejenis Elias di pelupuk mata itu berasa ketutupan aja. Hatinya..

Sebenarnya Elias itu nggak sebresngsek yang aku kira. Masih dalam batas wajar, wajar dibunuh!

Enggak! Dia itu baik, setelah apa yang kita lalui bareng-bareng dengan semua drama yang sebenernya nggak perlu kita ciptain, akhirnya aku sadar, bahwa memang inilah kenapa Tuhan menciptakan seseorang berpasangan, agar satu sama lain bisa saling mengingatkan.

Kalau ingat dulu, rasanya nggak kebayang sekarang kita udah ada di titik ini. Pria brengsek itu, seenaknya jadiin aku mainannya. Seenaknya perintah ini dan itu, curi kesempatan buat godain. Tapi ujung-ujungnya malah dia yang baper sendiri. Giliran udah baper, yang disalahin malah aku yang nggak tau apa-apa. Nyebelin kan?

Dulu ingat banget waktu aku mutusin buat nggak ikut dia ke London dan milih pulang ke Jakarta dan hubungan kita secara nggak langsung selesai sampai di sana. Sebenernya waktu itu aku diselimuti penyesalan, rasanya kaya ada yang kosong aja. Tapi, ada hal yang membuat perasaanku sedikit tenang, itu saat Jayden yang sering berceletuk membicarakan pamannya. Meski respon yang aku tunjukin seperti malas, tapi sebenarnya perasaanku sedikit lega. Ternyata saat ditinggal pergi, Jayden bilang kalau Elias terlihat kacau, Elias tidak baik-baik aja. Artinya, aku sudah berhasil mengisi ruang di hati dan pikiran Elias.

Namun, keadaan itu malah berbalik padaku saat hubungan kami kembali membaik. Tepatnya setelah hari di mana Elias datang melayat ke rumah saat Ayah meninggal. Kita memutuskan kembali "bersama", tapi kita harus menjalani LDR saat itu. Berat! Itu cukup berat buatku, pasalnya hampir setiap minggu ada saja artikel yang memberitakan kehidupan Elias. Baik itu kesuksesannya di bidang pekerjaan, ataupun berita tentang kehidupan asmaranya. Dia itu selalu saja muncul dengan wanita berbeda saat berpergian ke beberapa negara dan itu cukup membuatku cemburu, meskipun Elias selalu bilang kalau itu hanya gosip, karena sudah menjadi hal wajar di setiap perjalanan bisnisnya pihak kolega selalu memberinya bonus model cantik.

Nah karena itulah, aku nggak pernah mau kembali dengan Elias waktu itu dengan status pacar, soalnya aku nggak mau merasa memiliki dia disaat perilaku dia masih seperti itu. Sakit!

Makanya wajar kalau saat pernikahan kemarin aku shock saat tahu berita itu, karena Elias harusnya sadar bahwa ketika ia memutuskan untuk menikahiku harusnya perilakunya itu harus ia hentikan. Aku ini bukan tipe wanita yang selalu melarang ini dan itu, tapi setidaknya sikap Elias harus menunjukan sejauh mana ia menghargai keputusanku untuk bersikap santai padanya.

I Love You, More! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang