Bab 12 : Menjelang Pernikahan

3.7K 256 41
                                    

Sheinna memperhatikan Elias yang masuk ke dalam kamar sambil menyeringai. Elias sepertinya tidak tampak secemas tadi, tapi apa yang sedang Elias pikirkan membuat Sheinna penasaran.

"El, sebenarnya ada apa?"

"Apanya?" tanya Elias yang moodnya sudah berubah, seolah kejadian tadi pagi sudah ia lupakan dan wawancara dengan Cleo tidak mengusiknya sama sekali.

"Kamu kenapa? Kayanya lebih santai."

"Masalah sudah selesai, apalagi yang harus diresahkan sayang?" Elias berjalan mendekati Sheinna dan kemudian memeluknya.

"Ayo kita urus pernikahan kita." ujarnya.

Sheinna melepaskan pelukannya, ia mundur satu langkah dan menatap Elias dengan perasaan senang luar biasa. Akhirnya apa yang ditunggu-tunggu terlaksana juga, ia dan Elias akan mengurus pernikahan bersama.

Ini yang Sheinna mau, karena yang menikah itu dua orang. Jadi bukan hanya Sheinna yang sibuk mengurus semuanya dan Elias terima jadi, tapi Elias juga ikut memberikan pendapatnya.

"Kalau gitu, ayo anterin aku cek gaun pengantin." Ujar Sheinna.

🔥

Elias tak berhenti tersenyum karena Sheinna yang terlihat begitu senang. Dia terus bersenandung menyanyikan lagu yang di putar di dalam mobil.

Elias melirik ke arah cincin lamarannya yang tersemat di jari manis Sheinna. Ia meraih tangannya kemudian menciumi buku-buku jari Sheinna.

"Apa sih ih?" Sheinna tersenyum malu-malu.

"Aku seneng liat mood kamu." Elias mencium lagi tangan Sheinna.

"Aku juga seneng liat mood kamu." Kali ini Sheinna yang bergantian mencium tangan Elias. "Aku udah nggak sabar sampai minggu depan, kamu gimana?"

"Sama, kamu udah kasih tau keluarga sama sahabat-sahabat kamu kalau 2 minggu lagi kita nikah?"

Sheinna membeku, dia sama sekali belum memberitahu mereka. Kecuali kepada Dean.

"Belum, baru D aja yang tau." jawabnya pelan.

"Ya Tuhan!" Elias memutar matanya.

"Ya lagian dari kemarin kemana aja? ngilang kaya yang nggak peduli sama pernikahan kita, kan aku jadi ragu buat ngasih tau yang lain. Aku takutnya kita nggak jadi nikah!" Intonasi suara Sheinna meninggi.

"Jangan aneh-aneh! Kita bakalan tetep nikah apapun keadaannya, ngerti?!"

"Iya!" jawab Sheinna sambil cemberut.

Mereka akhirnya sampai di butik kenamaan. Elias merangkul pinggang Sheinna ketika mereka berjalan masuk dan tidak peduli dengan tatapan orang yang berada di dalam butik kepadanya.

"Hai Sheinna!"

Sheinna menoleh saat Tiffany, si pemilik sekaligus perancang busananya menyapanya. Sheinna berjalan mendekat lalu memeluknya.

"Hai Elias.." Kemudian bergantian Elias yang memeluknya. "Gaun pengantinnya sudah hampir selesai, mau langsung dicoba?"

Sheinna mengangguk.

Tiffany membawanya ke ruangan lain, dan sedangkan Elias duduk menunggu di sana sambil ditatap beberapa pengunjung lain. Seorang pegawai menghampirinya, dan menawarkan minuman padanya. 

Kemudian selagi menunggu, Elias mengecek ponselnya dan membaca beberapa berkas pekerjaan yang dia tinggalkan di kantor.

"Ini silahkan." Ucap si pegawai, dan Elias menoleh seraya berterima kasih.

I Love You, More! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang