Bab 9 - Rainbow Cafe

7K 249 11
                                    

"ketika kalah maka kita harus mencoba lagi, jika jatuh lagi maka kita harus bangkit kembali,  karena usaha tidak pernah mengkhianati hasil, Fighting!!!"   Amanda Almeera Ahmad

*****

      Sudah seminggu manda terus mencari pekerjaan, tapi hasilnya nihil. Dia sudah mencoba menanyakan disemua tempat tapi tidak ada satu pun yang mau menerima tamatan Sma seperti dirinya. manda sangat pusing, uang nya semakin lama semakin menipis, kalau dia tidak segera menemukan pekerjaan sudah dipastikan bulan depan dia akan menjadi seorang gembel.

Sekarang manda sedang berada dikantin kampusnya, hari ini dia ada mata kuliah siang. pagi pagi sekali dia sudah pergi dari rumah untuk mencari pekerjaan, tapi belum ada yang menerima juga. manda menelungkupkan kepalanya di meja kantin, dia sangat pusing sekali, setelah membayar cicilan uang kuliah kemarin, manda menjadi sangat sangat hemat. bahkan dia akan sarapan di jam 11 supaya bisa mendoublenya dengan makan siang juga. lalu terkadang dia akan makan kembali di jam 4 dan setelah itu tidak akan makan lagi sampai pagi tiba, miris sekali hidupnya sekarang. Rasanya manda ingin sekali menangis tetapi dia selalu menguatkan dirinya sendiri bahwa dia bisa menghadapi ini semua.

"woyyyy Neng napa lu" ujar nicko saat memasuki kantin dan melihat manda menelungkupkan wajahnya dimeja, seperti orang yang banyak fikiran

saat mendengar suara yang sangat dikenalnya manda mengangkat kepalanya dan malihat nicko memandangnya dengan raut wajah yang khawatir

"hehehe kagak papa gue" ujar manda dengar cengiran agar nicko tidak curiga

"lo jangan bohong deh, gue kenal elo bukan sehari dua hari tapi udah bertahun tahun" ujar nicko sembari duduk dihadapan manda " lo gk pernah kayak gini," lanjutnya

"emangnya gue gimana sih A' ?" jawab manda sambil berusaha tersenyum kenicko

"muka lo kayak orang yang banyak fikiran gitu loh Neng" ujar nicko " lo sakit" lanjutnya sambil menempelkan punggung tangannya kekening manda

"enggak gue baik baik aja, cuman sedikit pusing" jawab manda

" lo kagak usah masuk deh, entar gue permisiin" perintah nicko

"kagak usah, A' " tolak manda

" lo lagi gk ada masalahkan" tanya nicko dengan curiga

"hahahah orang kayak gue kagak pernah ada masalah A' " jawab manda dengan tawa yang dibuat buat

"lo tau kan kalau lo punya masalah bisa cerita sama gue Neng" ujar nicko

" iya gue tau A' tapi gue gk kenapa napa kok" ujar manda meyakinkan nicko

"mudah mudahan jawaban elo itu jujur" ucap nicko sambil menatap manda

manda hanya diam, tidak menanggapi omongan nicko lagi. manda rasa dia gk perlu cerita sekarang sama nicko, dia gk mau menyusahkan sahabatnya tersebut. Setelah hening cukup lama manda membuka suaranya kembali

"oh iya yul, lo butuh asisten gk kalau lagi motret?" tanya manda  memanggil nicko dengan sebutan tuyul supaya suasananya mencair

oh iya nicko itu seorang fotografer, tapi bukan fotografer yang udah mempunyai nama besar. nicko itu sering dipanggil buat acara ulang tahun, lamaran, dll sama anak anak kampus atau orang orang yang mengenal dia. kalau kata nicko hitung hitung uang hasil dia motret bisa nambah nambahin uang jajannya

"nape lo nanyak nanyak? tanya nicko

"kagak ada, ya kalau lo butuh gue mau, tapi lo gaji lah" cengir manda

"gue kagak butu, apalagi model asistennya kayak elu" ujar nicko " yang ada setelah itu kagak ada yang calling gue lagi" canda nicko sambil tertawa

Amanda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang