Bab 70. Penolakan

3.8K 200 136
                                    

Dukung aku terus supaya aku semangat update nya. Dukung dengan vote dan commen sebanyak- banyaknya!
Kalau vote nya banyak aku akan update cepat!


Bab 70. Penolakan


“Pernikahan bukan seperti bermain game atau bermain lotre yang bisa di coba terus menerus ketika gagal”
~Amanda Almeera Ahmad~

*****


“Papa meminta kamu kembali pada ayah,” ujar Azka.

“APA?”

“Mereka meminta kita untuk rujuk,” ujar Azka

“APA?”

Rujuk? Batin Manda. Apa gadis itu salah dengar? Mungkin orang di sebelahnya ini mengatakan rujak. Dia Ingin mengajak Manda merujak bersama. Bolehkan Manda tertawa. Rasanya Azka baru saja mengatakan lelucon yang sangat lucu, sampai perut Manda terasa sakit karena kebanyakan tertawa.

“Hahahaha. Lelucon Lo boleh juga,” ujar Manda sembari memegangi perutnya.

“Apa pernikahan suatu hal yang lucu buat kamu?” tanya Azka. Ada nada marah saat dia mengatakan itu.

Manda langsung berhenti tertawa. Dia langsung menatap Azka dengan sinis.

“Gue gak pernah menganggap pernikahan itu hal main – main,” sinis Manda. “Udahlah, jangan cari ribut,”

“Sampai kapan kita harus kayak gini?” tanya Azka.

Stop. Gue gak tahu untuk apa Lo mengatakan itu. Tapi satu hal yang harus Lo tahu, gak akan pernah ada lagi kata kita antara Lo dan gue, never!” Marah Manda. Lalu gadis itu hendak pergi meninggalkan Azka.

“Mereka memintaku kesini untuk memanggil kamu. Mereka ingin menanyakan jawabanmu,” ujar Azka membuat langkah Manda terhenti.

Manda membalikkan badannya menghadap Azka. “Kenapa mereka perlu jawaban dari gue? Apa yang Lo katakan sama mereka?” tanya Manda.

“Aku ingin mencoba sekali lagi,” jawab Azka.

“LO!” geram Manda.

“Kenapa Lo bilang kayak gitu sama mereka? Lo belum puas buat hidup gue hancur? APA MAU LO?” murka Manda.

“Kalau Lo mau memperbaiki semuanya, seharusnya Lo minta maaf dulu bukan melakukan tindakan konyol kayak gini,” geram Manda. “Oh ya gue tahu, Lo masih menganggap bahwa semua itu salah gue kan? Lo masih merasa bahwa Lo dan prinsip Lo itu benar. Itu kan yang membuat Lo tetap gak mau minta maaf,” lanjutnya.

“Gue mohon sama Lo, cukup. Berhenti. Gue dan Lo pernah mencobanya, tapi gagal. Gue gak mau mengulangnya kembali,” ujar Manda. “Tolong kabulkan permintaan gue kali ini,”

“Kenapa kamu selalu keras kelapa,” ujar Azka. Dia sangat marah mendengar penuturan Manda. Tidak bisakah Manda menjawab seperti yang dilakukannya.

“Keras kepala? Oke, gue bakalan tunjukkan sama Lo, betapa keras kepalanya gue,” ujar Manda lalu dia langsung pergi dari hadapan Azka dan menemui semua orang yang ada di ruang tamu.

Amanda [END]Where stories live. Discover now