Bab 71. Jangan Ganggu Gue

3.6K 205 178
                                    

Dukung aku terus supaya aku semangat update nya. Dukung dengan vote dan commen sebanyak- banyaknya!
Kalau vote nya banyak aku akan update cepat!

Bab 71. Jangan Ganggu Gue

“Mungkin memaafkan cara yang tepat untuk bisa melupakan,”
~Amanda Almeera Ahmad~

*****


Karena Farel, keadaan Manda sedikit membaik. Setelah menceritakan semuanya, Farel mengajak Manda untuk jalan – jalan ke mall. Awalnya Manda menolak karena dia hanya mengenakan jaket dengan celana jeans. Bahkan rambutnya hanya di Cepol asal. Sangat berantakan.

Tapi penolakannya itu tidak di indahkan oleh Farel. Farel tetap menarik Manda sampai sekarang meraka sudah berada di salah satu mall.

“Ngeselin deh Lo Rel. Ngapain coba kesini? Lo mau belanjain gue?” Tanya Manda.

“Dih enggak lah. Rugi gue belanjain Lo,”

Manda berdesis.

Sedari tadi yang mereka lakukan hanya berkeliling saja. Sampai Farel menarik Manda ke salah satu toko buku. Manda menatap Farel dengan heran, karena dia gak berencana ingin membeli buku.

“Cepat pilih novel yang Lo mau, gue yang traktir,” ujar Farel.

“Serius Lo? Kesambet apaan Lo tiba – tiba baik gini?” tanya Manda curiga.

“Emang kapan sih gue pernah jahat sama Lo?”

“Selalu,”

“Ck, mau atau enggak nih?” jengah Farel.

Tanpa banyak bicara Manda langsung menjelajahi setiap rak buku. Dia tidak mau Farel berubah pikiran. Apa tadi Manda mengatakan dia lagi tidak Ingin membeli buku? Jika iya, maka tolong lupakan. Karena sekarang Farel sedang mentraktirnya maka Manda menarik perkataannya tadi.

“Rel berapa pun terserah kan?” tanya Manda.

“Gak tahu diri,” desis Farel.

Manda hanya tertawa mendengar kekesalan Farel. Setelah berkeliling akhirnya di tangan Manda sudah ada lima buku yang sudah lama di tunggu – tunggunya.

“Ini aja deh Rel,” ujar Manda sembari menghampiri Farel di kasir.

“Ck ck ck, nyesal gue,” ujar Farel setelah mendengar jumlah yang di katakan penjaga kasir.

Lagi – lagi Manda tertawa. Farel salah menawarkan belanja pada Manda, Manda kalau udah dengar kata traktir tidak akan pernah menyia – nyiakan kesempatan itu.

Keluar dari toko buku, keduanya ingin mencari tempat makan karena perut sudah mendemo minta di isi. Mereka berdua memutuskan untuk makan di luar kafe. Karena Farel lagi BM pecal lele katanya.

Saat sampai parkiran, Farel membantu Manda memakai helm. Jarak mereka berdua sangat dekat. Manda biasa saja karena dia memang hanya menganggap Farel sahabat. Tapi lain dengan Farel, suara jantungnya berpacu dengan cepat saat berdekatan dengan Manda seperti ini.

“Wow, so sweet banget,” ujar Freya menghampiri mereka bersama Soraya.

Manda langsung memandang kehadiran Freya dengan kesal. Huh, perusak suasana.

Amanda [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora