Bab 48 - Penjelasan

4.3K 145 14
                                    

"Kenapa setelah mendengar penjelasan darimu, hatiku malah semakin tidak tenang? Aku menjadi semakin takut kehilangan dirimu"
~Amanda Almeera Ahmad~

*****

Setelah pertemuan nya dan teman - teman Manda tadi, Azka yang mengantarkan Manda ke kafe. Azka tau Manda tidak akan mungkin menolak dirinya didepan teman - temannya. Setidaknya Azka bisa mengambil kesempatan dari situ.

Azka sudah sangat bingung harus melakukan apa, setelah Manda meninggalkan rumah tadi pagi, Azka sangat ingin menghubungi Manda dan meminta maaf pada istrinya tersebut. Tapi handphone nya menghilang, Azka tidak tau dimana terakhir kali dia meletakkan handphonenya. Azka sudah tidak tau lagi harus menjelaskan seperti apa pada Manda. Dia ingin menjelaskan yang sebenarnya tapi Azka takut Manda menjadi salah paham.

Dia tidak mau hubungannya dan Manda seperti ini, dia ingin hubungannya dan Manda menjadi baik lagi. Azka sama sekali tidak punya niatan untuk menyakiti hati Manda. Azka sangat mencintai Manda. Dan itu sebuah kebenaran. Tidak ada kepalsuan di dalamnya.

Azka tau dia salah. Azka tau kalau apa yang di perbuatanya itu adalah suatu kesalahan yang sangat besar. Azka lebih milih Manda marah - marah padanya dari pada diam dan menghindar dari Azka seperti ini.

Sekarang Azka sangat - sangat pusing, dia bimbang antara memberitahukan yang sebenarnya pada Manda atau tidak. Dia sangat takut Manda salah paham. Azka menjambak rambutnya, frustasi. Pekerjaannya harus terbengkalai karena ini semua.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu menyadarkan Azka dari lamunannya.

"Masuk"

Setelah dapat izin dari Azka, sekretarisnya masuk dan langsung menghadap bosnya.

"Ada apa?" Tanya Azka.

"Maaf Pak Azka ada telephone," ujar Reni.

"Dari siapa?"

"Katanya namanya Freya Pak,"

"Freya?" Tanya Azka

"Iya pak"

Azka menghela napasnya. Apa lagi sekarang? Dia masih sangat pusing, tapi sekarang wanita itu kembali membuatnya pusing.

"Sambungkan saja kesini," perintah Azka.

"Baik pak. Kalau begitu saya permisi dulu," ujar Reni lalu langsung keluar dari ruangan Azka.

Setelah kepergian Reni, Azka langsung mengangkat sambungan telepone dari Freya.

"Hallo Azka"

"Ada apa?" Tanya Azka dengan jengah.

"Hm aku cuma mau bilang, handphone kamu ketinggalan disini. Kamu pasti lupa kan, karena buru - buru tadi pagi,"

Mendengar ucapan Freya, Azka langsung menepuk jidatnya. Dia lupa, semalam setelah menelphone Manda, Azka meletakkan handphonenya dengan sembarang.

"Hallo Azka kamu masih disana?"

"Iya - iya. Nanti saya ambil,"

Mendengar perkataan Azka, Freya tersenyum dengan senang di sebrang sana.

"Yaudah kalau gitu aku tunggu kamu ya,"

"Hm,"

"Sampai ketemu. Bye,"

"Hm"

Pip

Azka langsung menutup telephonenya. Kalau karena dia tidak berhutang budi pada Freya dulu, Azka tidak akan mau melakukan ini. Gara - gara wanita itu dia sampai harus bertengkar dengan istrinya. Hanya karena menjaga wanita itu Azka harus rela tidak pulang kerumah. Hufht! Kepalanya rasanya sudah mau pecah memikirkan semua ini.

Amanda [END]Where stories live. Discover now