● 21

2K 411 49
                                    

Chrys menahan nafasnya saat melihat bagaimana keadaan Luna sekarang. Sangat buruk. Dan entah kenapa itu membuatnya begitu marah.

Seperti.. saat tiba-tiba kamu diseret ke dalam keadaan dimana kamu tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya ilusi.

Keadaan Luna mengingatkan Chrys pada dirinya di masa lalu.

"Gosh.. aku udah bilang, jangan batu," lirih Chrys saat tangannya perlahan menyentuh wajah Luna. "Kalo gini apa yang harus aku katakan ke Rosé, huh?"

Chrys merebut kotak P3K dari tangan Mark lalu duduk, mengambil posisi yang nyaman untuk memnerikan pertolongan pertama pada luka-luka di wajah dan beberapa bagian tubuh Luna yang lain.

Luna meringis ngilu. Itu hanya sentuhan halus, tapi rasanya begitu sakit. Kemudian dia melirik Mark melalui ekor matanya.

"Jadi gimana, Mr. Mark asshole?" tanya Chrys tanpa mengalihkan perhatiannya pada Luna.

"Huh?"

"Kamu tetep mau disini, atau pulang sama cewek ini ke Korea?"

Mark belum menjawab. Sebenarnya dia masih tetao ingin disini, bagaimanapun dia benar-benar ingin melihat ibunya bangun lagi dan setelah itu memulai hidup baru yang lebih baik. Tapi mendengar penuturan Luna tadi, hatinya sedikit goyah.

"Oke, kita pulang—" kata Chrys ke Luna. "—tanpa Mark."

"Tapi—"

"Jangan bodoh," sela Chrys. "Perjuanganmu ke sini gak dihargai, jangan terus memohon, aku gak suka."

Luna terdiam, begitu juga Mark yang hanya bisa menelan semua yang berkecamuk dalam pikirannya.

"Mark," panggil Jeffrey yang sedari tadi berdiri di belakang Mark. "Lebih baik kamu kembali ke Korea."

"Why?" tanya Mark.

"I told you many times why," jawab Jeffrey. "Kalo kamu balik kesana, aku akan tinggal disini dan mengalihkan perhatian."

"How about Erica Lee?" Mark melirik Jeffrey sinis. "Bukannya kamu pengen hidup sama dia?"

"Aku titip dia ke kamu," jawab Jeffrey.

"Nah, I'm staying," tolak Mark. "Silakan pergi, aku kasih tau jalan keluarnya."

"Mark.."

"Dan jangan pernah balik lagi kesini."

° Black Dog °

Suasana di sekitar bangunan utama pusat kota Vatikan ini sepi. Terlalu sepi. Dan itu membuat Chrys memasang kewaspadaan berkali-kali lipat.

Sekarang ini mereka berempat tengah menuju ujung Vatikan, karena disana juga Chrys meninggalkan Ronny. Dengan bantuan Jeffrey, Chrys memapah Luna. Sedangkan Mark mengikuti mereka dari belakang.

"Stop." Chrys mengangkat sebelah tangannya, mengisyaratkan pada tiga orang yang mengikutinya untuk berhenti. Dan benar saja, tak lama setelah isyarat itu diturunkan, gerombolan orang berseragam hitam muncul dari kegelapan malam, mulai mendekat dengan moncong senjata yang sudah siap membidik.

"Welcome back home, Chrysanna!"

Chrys menengok. Ludahnya tertelan kasar saat tahu siapa yang memanggil namanya. Song Mino, pendiri UnderGround, sekaligus Master Guerriero yang dulu melatih Chrys menjadi seorang knight.

"And, Mark, thank you to get them into our camp."

Mark mundur, menghindari kontak mata dengan Luna yang menolehnya dengan mata tidak percaya.

[2] Black Dog ; Mark Lee ✔Where stories live. Discover now