- MCB 0,8 - Never, Never, And Never -

750 76 37
                                    

MY CRAZY BOSS 0.8
|| Never, Never, And Never ||

Welcome to my game, J.“—Oh Sehun.

Satu tarikan napas  panjang Krystal hembuskan. Matanya menatap gulita malam dengan cahaya lampu yang berpendar sebagai penerangan dengan pilu. Napasnya kembali tersendat. Ingatannya akan seseorang kembali hadir mengisi kehampaan.

“Mungkin aku harus berterima kasih pada Chanyeol Oppa karena, sudah membuatku teringat padanya. Dia pantas membenciku saat kami bertemu nantinya. Aku bahkan tak tahu apakah ia hidup dengan baik, makan dengan baik, atau tidur dengan baik setelah aku meninggalkannya. Aku memang bukan teman yang baik untuknya. Kuharap kau bisa menemukan seseorang yang lebih baik dariku, Baechu. Tak apa jika kau melupakanku.”

Suara pintu balkon kamarnya yang terbuka membuat Krystal berbalik arah menatap seseorang yang datang. Matanya sembab, menahan tangis yang siap ia keluarkan.

Jungie-ya?”

“Oppa! Untuk malam ini biarkan aku menjadi Jungie kecil yang cengeng, ya?”

Chanyeol tersenyum. Menatap Krystal dengan sorot matanya yang hangat. Kedua tangannya ia buka lebar. Memberi kode agar Krystal menangis di pelukannya.

“Kemari lah! Malam ini kau boleh menangis sepuasnya. Di sini,” ujar Chanyeol dengan tangan yang memberi arahan pada bahunya.

Tanpa ba-bi-bu lagi, Krystal segara memeluk tubuh Chanyeol. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang Chanyeol dan menangis sejadi-jadinya. Ditemani parfum beraroma woody yang mampu memberikan efek menenangkan pada Krystal. (Woody = Kayu-kayuan)

Cukup lama mereka membiarkan hening memeluk keduanya. Ditemani dengan suara sedu sedan Krystal sebagai alunan melodi malam dan bintang-bintang yang menghiasi langit gelap, keduanya sama-sama membiarkan rasa pedih mengambil ahli. Membiarkan luka lama yang mereka kubur kembali menganga lebar.

Chanyeol hanya bisa menatap gemerlap lampu dan bintang yang saling berpadu dengan nanar. Semua itu tampak begitu indah sebenarnya, namun karena luka lama yang belum berhasil ia sembuhkan, keindahan itu hanya tampak sia-sia di matanya.

“Ssttt. Aku di sini, Jungie-ya. Ya, selamanya aku akan di sini bersamamu. Sekarang tenang lah.” Chanyeol mengusap pucuk kepala Krystal dengan sayang. Semakin mengeratkan dekapannya namun tidak terlalu erat dan cenderung bersifat menenangkan.

Setelah tak mendengar suara isakan dan cengkraman di tubuhnya melemah, Chanyeol melepaskan pelukannya secara perlahan. Memperhatikan wajah Krystal yang tampak tak tenang bahkan saat tertidur membuat Chanyeol merasa perih. Ia merasa masih belum bisa menyembuhkan luka lamanya beserta luka lama gadis itu. Ia belum bisa menepati janjinya agar tak membuat Krystal merasakan luka lagi. Ia belum bisa membahagiakan Krystal seperti kata-kata yang selalu ia tanamkan pada otaknya. Dan, itu semua membuat Chanyeol merasa tak berguna sebagai sepupu terdekat Krystal.

Selama ini, Chanyeol sudah menganggap Krystal seperti adik kandungnya sendiri. Tanpa memedulikan awal pertemuan mereka yang buruk dan Chanyeol yang membenci Krystal dulu. Sekarang, ia begitu menyayangi Krystal.

Seraya menggendong Krystal, Chanyeol berucap, “mianhae. Oppa belum bisa menjagamu dengan baik. Oppa sayang Jung-ie.” (Mianhae = Maaf)

♣♣

Krystal mengerang saat merasakan pusing yang teramat sangat menyerang kepalanya. Tenggorokannya tercekat. Tubuhnya terasa lemas dan perutnya mual. Belum lagi hidungnya yang terasa tersumbat dan mengeluarkan cairan asin membuat Krystal merasa begitu buruk.

MY CRAZY BOSS (MCB)Where stories live. Discover now