- MCB 0,15 - The Toy -

698 59 21
                                    

MY CRAZY BOSS 0.15
|| The Toy ||

Kita pulang bersama. Ada banyak hal yang harus aku bicarakan denganmu.”— Oh Sehun.

Krystal mendengus melihat Sehun yang lagi-lagi mengerjainya. Setelah pembahasan tak berguna mereka di ruangan Krystal, Sehun mengajak gadis itu masuk ke ruangannya dengan dalih pembaharuan kontrak. Namun, pada kenyataannya Sehun kembali sibuk dengan berkas tebal yang berada di atas mejanya tanpa menghiraukan keberadaan Krystal sama sekali. Seakan Krystal makhluk tak kasat mata yang keberadaannya bisa dengan mudah Sehun abaikan.

Krystal berdeham sekali, dua kali, tiga kali, dan berkali-kali hanya untuk mendapatkan perhatian Sehun. Namun, laki-laki itu masih saja fokus dengan dunianya. Kaki Krystal sudah kesemutan sedari tadi. Sehun tak mengijinkannya duduk sebagai hukuman karena, berbincang dengan karyawan lain saat jam kerja sedang berlangsung. Benar-benar menyebalkan. Ingin rasanya Krystal menggaruk wajah Sehun yang kelewat tampan itu dengan kuku panjang miliknya.

“Maaf, Sir. Jika, Anda sedang sibuk lebih baik aku keluar sekarang daripada, keberadaanku mengganggu kinerja Anda,” ujar Krystal sopan. Gadis itu membalikkan tubuhnya, sudah cukup ia menjadi patung selamat datang. Krystal tak tahan atas keterdiaman bosnya yang berniat menyiksa dirinya.

Bahkan saat gadis itu sudah kembali ke tempat duduknya, Sehun masih saja membisu dan membiarkan Krystal keluar dari ruangannya tanpa ada niatan untuk menahan gadis itu.
Mendadak Krystal merasa kesal. Hanya karena satu kesalahan saja, ia didiamkan. Lihat saja, Krystal pasti akan membalas perlakuan Sehun.

Dasar manusia es, tapi kenapa laki-laki itu sampai harus semarah ini hanya karena aku berbicara pada salah satu karyawannya? Menyebalkan. Untung saja ia tak sampai memotong gajiku.

Krystal membuka salah satu berkas yang ada di meja. Mengecek apakah masih ada kesalahan atau tidak sebelum memberikannya pada Sehun. Mata Krystal bergerak ke kiri dan ke kanan, mencermati kata demi kata dengan teliti. Saat matanya menangkap adanya kesalahan, otomatis Krystal berdecak sebal.  Well selama ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Sehun, Krystal mulai paham dengan sifat-sifat Sehun yang salah satunya adalah perfeksionis.

“Tidak bosnya … tidak karyawannya, sama-sama menyebalkan,” gerutu Krystal. Tangan kanan gadis itu mulai menggoreskan ujung pensil pada kalimat yang masih salah. Membentuk dua garis horizontal sedangkan tangan kirinya menghidupkan komputer beserta printer.

Gadis itu mengangkat tangannya ke atas hingga mengeluarkan bunyi gemeletak yang berasal dari tulang-belulangnya. Melakukan peregangan pada sendi-sendinya yang mulai terasa kaku.

Tangan terampil Krystal mulai menari di atas keyboard. Menekan huruf demi huruf hingga membentuk kalimat yang padu. Sesekali matanya melirik ke arah berkas yang sedang ia perbaiki. Seharusnya, pekerjaan seperti ini bukan lah tugas Krystal. Tapi kemalasan Krystal untuk menelepon pihak pembuat berkas mengacaukan segalanya.

Tak terasa hari sudah berganti malam, suasana kantor sudah mulai sepi. Beberapa lampu sudah berganti menjadi redup. Banyak karyawan yang mulai kembali ke rumah mereka masing-masing. Bergelung bersama selimut mereka, makan bersama, menikmati waktu dengan keluarga atau hanya sekadar melempar canda tawa bersama pasangan. Krystal menghela napas, mengingat hari ini malam minggu membuat ia merasa sedikit … buruk. Tak ada yang menemani atau menunggunya pulang. Jadi begini rasanya tak memiliki pasangan, tetapi tak apa menjadi single adalah pilihannya.

Krystal menatap ruangan Sehun yang masih saja tertutup sedari tadi. Menandakan jika, laki-laki itu masih berada di dalam ruangan, entah apa yang dilakukannya di dalam. Pikiran Krystal melalang buana. Memikirkan segala hal yang terjadi hari ini, membuat kepalanya pening seketika.

MY CRAZY BOSS (MCB)Where stories live. Discover now